
10 Nov 5 Tes Kesuburan Pria yang Harus Diketahui untuk Program Hamil
Bagi pasangan suami istri yang mengalami kesulitan untuk hamil, tes kesuburan pria sangat diperlukan. Perlu diketahui, bahwa masalah fertilitas atau kesuburan bukan hanya terjadi pada wanita, tetapi pria juga. Lantas, apa saja rangkaian tes kesuburan pria? Ketahui jawabannya di bawah ini.
Jenis Tes Kesuburan Pria
Tes kesuburan pria adalah serangkaian pemeriksaan medis yang dilakukan untuk menilai faktor-faktor yang dapat memengaruhi kemampuan reproduksi pria. Tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah ada masalah yang memengaruhi produksi, kualitas atau motilitas sperma serta untuk mencari penyebab infertilitas yang mungkin mendasarinya. Berikut beberapa jenis tes infertilitas pria yang umum dilakukan:
1. Tes Kesuburan Pria dengan Pemeriksaan Fisik
Tes pemeriksaan fisik adalah langkah awal dalam mengevaluasi tingkat kesuburan pada pria. Pada tahap ini, dokter atau spesialis kesehatan reproduksi akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh terhadap area genital pria. Tujuan utamanya adalah untuk mencari tanda-tanda kelainan fisik yang mungkin memengaruhi produksi atau aliran sperma.
Dokter akan memeriksa testis, epididimis, vas deferens, dan organ-organ lain yang terlibat dalam produksi dan pengangkutan sperma. Pemeriksaan ini juga dapat membantu dalam mendeteksi pembengkakan, benjolan, atau kelainan lain yang perlu ditindaklanjuti dengan tes lebih lanjut. Tes pemeriksaan fisik ini memberikan pandangan awal yang penting dalam menilai masalah infertilitas pria.
Baca Juga: Bahaya Minuman Soda Memengaruhi Kesuburan Pria
2. Analisis Sperma
Tes kesuburan pria selanjutnya adalah menganalisis sperma. Tes ini melibatkan pengumpulan dan pemeriksaan sperma yang dihasilkan oleh pria. Parameter-parameter utama yang diukur termasuk mobilitas (kemampuan sperma bergerak), morfologi (bentuk sperma), dan konsentrasi sperma. Hasil dari analisis sperma ini untuk mengetahui kualitas dan kuantitas sperma yang dihasilkan oleh pria.
Hal ini memungkinkan dokter untuk menentukan apakah ada masalah dengan produksi sperma atau karakteristik sperma yang dapat memengaruhi kemampuan pria untuk menghasilkan keturunan. Tes ini sering menjadi langkah pertama dalam mengevaluasi masalah infertilitas pria dan membantu merumuskan rencana pengobatan yang sesuai.
3. Tes Hormon
Dalam tes kesuburan pria ini, darah dianalisis untuk mengukur tingkat hormon tertentu yang berperan dalam fungsi reproduksi. Beberapa hormon yang sering diuji meliputi hormon luteinizing (LH), hormon folikel-stimulasi (FSH), testosteron, dan prolaktin. LH dan FSH adalah hormon yang mengatur produksi sperma dan testosteron adalah hormon yang penting untuk perkembangan dan fungsi sel sperma.
Tingkat hormon yang tidak normal dapat memberikan petunjuk tentang gangguan hormonal yang mungkin berkontribusi pada ketidaksuburan pria. Tes hormon membantu dalam penilaian kesehatan hormonal pria dan dapat menentukan langkah-langkah perawatan yang sesuai.
4. Tes Genetik
Tes kesuburan pria ini bertujuan untuk mendeteksi gangguan genetik yang dapat memengaruhi produksi sperma atau fungsi reproduksi pria. Dalam beberapa kasus, kelainan genetik dapat menyebabkan sperma yang tidak normal atau berdampak pada perkembangan saluran reproduksi. Tes genetik mungkin mencakup analisis kromosom atau pengujian untuk kelainan genetik tertentu yang diketahui terkait dengan infertilitas.
Hasil dari tes ini dapat memberikan wawasan yang berharga tentang penyebab ketidaksuburan pria dan membantu dokter merencanakan tindakan lebih lanjut dalam perawatan infertilitas, termasuk prosedur reproduksi bantu jika diperlukan.
Baca Juga: Masa Subur Pria: Mengenal Ciri-Ciri dan Cara Meningkatkannya
5. Biopsi Testis
Biopsi testis adalah prosedur invasif yang melibatkan pengambilan sampel jaringan dari testis untuk menilai produksi sperma. Tes kesuburan ini dilakukan jika ada kekhawatiran tentang ketidaksuburan yang berkaitan dengan produksi sperma yang rendah. Jenis biopsi testis yang umum meliputi:
- Percutaneous Epididymal Sperm Extraction (PESA): Ini adalah prosedur yang digunakan untuk mengambil sperma dari epididimis (saluran yang menghubungkan testis dengan vas deferens) dengan menggunakan jarum untuk mengambil sperma. Sperma ini kemudian dapat digunakan dalam prosedur fertilisasi in vitro (IVF).
- Microdissection Testicular Sperm Extraction (MicroTESE): MicroTESE adalah prosedur yang lebih kompleks yang digunakan untuk mengambil sampel sperma langsung dari testis dengan menggunakan mikroskop. Ini dapat membantu mengambil sperma bahkan jika produksi sperma sangat rendah.
- Testicular Sperm Aspiration (TESA): TESA adalah prosedur yang melibatkan pengambilan sperma dari testis menggunakan jarum suntik. Sperma yang diambil kemudian dapat digunakan dalam berbagai prosedur reproduksi bantu.
Cara Meningkatkan Kualitas Sperma
Setelah mengetahui berbagai tes kesuburan pria untuk menguji kesuburan Anda. Anda juga dapat melakukan upaya untuk meningkatkan sperma. Meningkatkan kualitas sperma dapat menjadi langkah penting dalam upaya untuk meningkatkan kemungkinan kehamilan. Selain obat-obatan, berikut adalah lima cara untuk meningkatkan kualitas sperma:
1. Makan Sehat dan Seimbang
Dengan melakukan tes kesuburan pria, Anda dapat mengetahui masalah reproduksi yang mengganggu termasuk masalah sperma. Selain pengobatan medis, cara meningkatkan sperma perlu diimbangi dengan gaya hidup sehat. Nutrisi yang tepat dapat berperan besar dalam meningkatkan kualitas sperma. Pastikan diet Anda kaya akan nutrisi seperti vitamin C, vitamin D, zinc, selenium, dan asam folat. Makan makanan tinggi antioksidan seperti buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan dapat membantu melindungi sperma dari kerusakan oksidatif.
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Tes Kesuburan? Simak Jawabannya!
2. Pertahankan Berat Badan yang Sehat
Obesitas atau kelebihan berat badan dapat berdampak negatif pada produksi sperma dan kualitasnya. Berusaha untuk mencapai berat badan yang sehat melalui diet seimbang dan olahraga dapat membantu meningkatkan kualitas sperma.
3. Hindari Paparan Toksin
Paparan terhadap toksin seperti merokok, alkohol berlebihan, dan zat kimia berbahaya dapat merusak kualitas sperma. Penting untuk menghindari atau membatasi paparan terhadap zat-zat ini.
4. Jaga Kesehatan Mental
Stres kronis dapat mengganggu kesuburan pria. Praktik manajemen stres seperti meditasi, yoga, atau olahraga dapat membantu menjaga kesehatan mental Anda dan mungkin meningkatkan kualitas sperma.
5. Hindari Pemanasan Testis yang Berlebihan
Pemanasan berlebihan pada area testis dapat memengaruhi produksi sperma. Hindari penggunaan pakaian yang terlalu ketat, mandi air panas berlebihan, atau berendam dalam air panas dalam waktu yang lama.
Selain itu, penting juga menerapkan gaya hidup sehat dan menghindari paparan radiasi dan bahan-bahan kimia beracun, serta menghindari aktivitas seksual berlebihan yang dapat mengurangi jumlah sperma dalam ejakulasi.
Telah direview oleh dr. Denny Khusen., Sp.OG., FICS., CH., CHt.
Source:
Tim Konten Medis