Pembekuan Sperma (Sperm Freezing)

Pemeriksaan Kesuburan

Apa Itu Sperm Freezing atau Pembekuan Sperma? 

Sperm freezing atau pembekuan sperma adalah proses mengumpulkan, menganalisis, membekukan, dan menyimpan sperma. Sampel sperma ini bisa digunakan untuk perawatan kesuburan di masa depan.  

Air mani, cairan yang keluar saat pria ejakulasi mengandung sperma. Satu kali ejakulasi bisa membawa hingga 500 juta sperma. Setelah masuk ke dalam vagina, sperma-sperma ini bergerak menuju serviks dan jika bertemu dengan sel telur, pembuahan bisa terjadi yang bisa menyebabkan terjadinya kehamilan. 

Proses pembekuan sperma dimulai dengan mengumpulkan sperma, menganalisisnya, kemudian membekukannya pada suhu sangat rendah, biasanya -196 derajat Celsius. Cara ini sering dipilih oleh orang-orang yang bekerja di pekerjaan berisiko tinggi atau yang menjalani perawatan medis seperti kemoterapi.

Saat seseorang ingin memiliki anak, sperma yang sudah dibekukan kemudian dicairkan dan dimasukkan ke saluran reproduksi wanita melalui metode inseminasi intrauterin (IUI) atau fertilisasi in vitro (IVF). Teknologi ini tentu sangat membantu bagi Anda yang menghadapi masalah kesuburan. 

Untuk Siapa Pembekuan Sperma Direkomendasikan? 

Pada dasarnya, pembekuan sperma bisa dilakukan oleh semua pria. Namun, ada beberapa kriteria yang direkomendasikan untuk melakukan proses ini: 

  • Memiliki kondisi medis atau akan menjalani perawatan medis yang dapat memengaruhi kesuburan. 
  • Akan menjalani vasektomi dan ingin menyimpan sperma untuk berjaga-jaga jika Anda berubah pikiran tentang memiliki (lebih banyak) anak. 
  • Memiliki jumlah sperma yang rendah atau kualitas sperma semakin menurun. 
  • Anda kesulitan menghasilkan sampel sperma pada hari perawatan kesuburan. 
  • Anda berisiko mengalami cedera atau kematian (misalnya, Anda adalah anggota Angkatan Bersenjata yang akan dikirim ke zona perang). 

Bagaimana Proses Pembekuan Sperma Bekerja? 

Pertama, Anda akan diminta mengisi kuesioner dan menandatangani formulir persetujuan untuk memastikan memahami prosedur. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan memesan tes darah untuk mendeteksi penyakit menular seksual. Anda disarankan untuk tidak berhubungan seks selama beberapa hari sebelum pengumpulan sperma.  

[Text Wrapping Break]Anda akan diuji untuk memastikan tidak ada penyakit menular, seperti HIV dan hepatitis. Hal ini tidak memengaruhi apakah Anda bisa membekukan sperma atau tidak, tetapi memastikan bahwa sampel sperma yang terinfeksi disimpan secara terpisah untuk mencegah kontaminasi sampel lainnya. 

Selanjutnya, Anda perlu memberikan persetujuan tertulis yang diinformasikan untuk menyimpan sperma Anda dan menentukan berapa lama Anda ingin sperma tersebut disimpan. 

Biasanya, Anda akan diminta untuk menghasilkan sampel sperma segar (jika memungkinkan) yang akan dicampur dengan cairan khusus (krioprotektan) untuk melindungi sperma dari kerusakan selama proses pembekuan. Sebelum dibekukan, sampel sperma biasanya dibagi ke dalam beberapa wadah yang disebut sedotan.  

Ini berarti tidak semua sperma perlu dicairkan sekaligus dan dapat digunakan dalam beberapa kali perawatan. Sampel kemudian didinginkan secara perlahan dan dicelupkan ke dalam nitrogen cair. 

Bagi Anda yang memiliki azoospermia, aspirasi sperma epididimis perkutan dan ekstraksi sperma testis (PESA/TESE) adalah opsi untuk mengambil sperma untuk kriopreservasi.

Apa Manfaat dari Pembekuan Sperma?

Manfaat dari pembekuan sperma adalah diperlukannya untuk perawatan kesuburan yang dapat mencakup fertilisasi in vitro (IVF), inseminasi intrauterin (IUI), atau jika kualitas sperma yang digunakan tidak optimal, injeksi sperma intracytoplasmik (ICSI). Setelah sperma yang dibekukan dicairkan, sperma tersebut akan digunakan dengan cara yang sama seperti sperma segar. 

Apakah Sperm Freezing Aman? 

Prosedur pembekuan sperma terbilang aman. Sampai saat ini, belum ada kasus bahwa pembekuan sperma dapat memengaruhi kondisi kesehatan pasien maupun calon buah hati. Jika diperlukan ekstraksi bedah, terdapat risiko kecil sama dengan operasi lainnya, seperti pendarahan atau ketidaknyamanan.  

Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua sperma dapat bertahan dalam proses pembekuan serta pencairan.  

Apa yang Terjadi dengan Sperma Saya Setelah Dibekukan? 

Anda harus mengisi formulir persetujuan sebelum memulai perawatan yang menjelaskan bagaimana Anda ingin sperma digunakan. Informasi yang diperlukan meliputi: 

  •  Lama Penyimpanan: Berapa lama Anda ingin sperma disimpan. Pada 1 Juli 2022, terdapat aturan penyimpanan sperma bahwa Anda dapat menyimpan hingga 55 tahun jika Anda memperbarui persetujuan penyimpanan setiap 10 tahun. 
  •  Kondisi Darurat: Apa yang harus dilakukan dengan sperma jika Anda meninggal atau tidak dapat membuat keputusan untuk diri sendiri. 
  •  Penggunaan Sperma: Apakah sperma tersebut hanya untuk perawatan sendiri atau  dapat didonasikan. 
  • Kondisi Lain: Kondisi lain yang mungkin Anda miliki terkait penggunaan sperma. 

Anda dapat mengubah atau menarik persetujuan kapan saja, baik sebelum perawatan. Jika ini terjadi, sperma Anda tidak akan digunakan. 

Konten telah direview oleh dr. Denny Khusen., Sp.OG., FICS., CH., CHt.

Konsultasi dengan dr. Denny.

buat janji dokter
Kontak Kami Via WhatsApp

Layanan Lainnya:

Artikel Terbaru: