Ketahui Program Bayi Tabung, Mulai dari Faktor Penentu hingga Prosesnya

Risiko dan Faktor Menentukan pada Pelaksanaan Bayi Tabung

Ketahui Program Bayi Tabung, Mulai dari Faktor Penentu hingga Prosesnya

Program bayi tabung atau in vitro fertilization (ivf ) akan terbagi menjadi lima langkah. Langkah-langkah ini perlu dipahami agar Anda dapat bersiap sebelum menjalani program. Penasaran seperti apa langkah-langkahnya, risiko dan faktor yang menentukan? Cek ulasan di bawah ini ya!

Apa Itu Program Bayi Tabung?

Program bayi tabung adalah metode reproduksi buatan yang membantu pasangan yang mengalami kesulitan hamil. Ini melibatkan pengambilan sperma dan sel telur. Kemudian mentransfer embrio yang berkembang ke rahim wanita untuk mencapai kehamilan. Bayi tabung dilakukan untuk membantu banyak pasangan yang menghadapi masalah kesuburan dalam mewujudkan impian mereka memiliki anak.

Siapa yang Membutuhkan Program Bayi Tabung?

Program Bayi Tabung diperuntukkan bagi pasangan yang mengalami kesulitan hamil karena berbagai alasan, termasuk:

  1. Pasangan yang mengalami masalah kesuburan atau ketidaksuburan.
  2. Pasangan yang memiliki masalah kualitas sperma.
  3. Wanita dengan masalah ovulasi.
  4. Wanita dengan masalah tuba falopi yang tersumbat atau rusak.
  5. Pasangan dengan faktor ketidaksuburan tak diketahui (unexplained infertility).
  6. Wanita dengan masalah kesehatan tertentu, seperti endometriosis atau sindrom ovarium polikistik (PCOS).


Faktor yang Menentukan Program Bayi Tabung

Faktor yang menentukan program bayi tabung berhasil atau tidak tergantung pada hal-hal berikut ini:

1. Usia Ibu: Semakin muda usia Anda, maka besar kemungkinan untuk bisa hamil dan melahirkan bayi yang sehat. Wanita berusia 41 tahun atau lebih tua biasanya disarankan untuk menggunakan sel telur donor agar meningkatkan peluang keberhasilan program.

2. Status Embrio: Kondisi embrio yang berkembang baik dikaitkan dengan tingkat kehamilan lebih tinggi dibanding dengan embrio yang kurang berkembang.

3. Riwayat Kehamilan: Wanita yang sebelumnya pernah melahirkan lebih mungkin untuk hamil, dibanding mereka yang tidak pernah. Tingkat keberhasilan juga akan lebih rendah untuk wanita yang sebelumnya pernah mencoba program bayi tabung beberapa kali, tetapi tidak hamil.

4. Penyebab Infertilitas: Memiliki persediaan sel telur yang normal meningkatkan peluang ibu untuk hamil. Wanita yang memiliki endometriosis parah cenderung tidak bisa hamil.

5. Faktor Gaya Hidup: Wanita perokok biasanya memiliki peluang 50% lebih rendah untuk berhasil menjalani program. Hal ini dikarenakan mereka memiliki lebih sedikit sel telur, dan lebih sering mengalami keguguran. Faktor lain seperti obesitas, konsumsi alkohol, obat-obatan narkoba, dan kafein berlebih dapat menurunkan peluang keberhasilan.

Risiko Program Bayi Tabung

Sebelum memulai program, Anda patut memperhatikan tentang risiko bayi tabung. Risiko ini bisa jadi berbahaya tidak hanya bagi ibu tetapi juga sang jabang bayi. Berikut beberapa risiko bayi tabung yang perlu Anda ketahui:

1. Persalinan Prematur dan Berat Badan Lahir Rendah: Meskipun risiko ini rendah, tetapi program bayi tabung dapat meningkatkan risiko bayi lahir lebih awal atau dengan berat badan lahir rendah.

2. Sindrom Hiper Stimulasi Ovarium: Saat menjalani program, Anda akan disuntik obat kesuburan seperti human chorionic gonadotropin (HCG), guna menginduksi pengeluaran sel telur (ovulasi). Efek sampingnya, Anda dapat mengalami sindrom hiperstimulasi ovarium dimana ovarium menjadi bengkak dan nyeri.

3. Keguguran: Tingkat keguguran pada wanita yang menjalani program bayi tabung hampir sama dengan mereka yang hamil alami, yakni sekitar 15% sampai 25%. Namun, angka ini dapat meningkat seiring dengan usia ibu.

4. Komplikasi Prosedur Pengambilan Telur: Penggunaan jarum untuk mengumpulkan telur mungkin dapat menyebabkan pendarahan, infeksi atau kerusakan pada usus, kandung kemih, dan pembuluh darah.

5. Kehamilan di Luar Kandungan (Ektopik): Risiko ini terjadi sekitar 2% hingga 5% pada mereka yang menjalani program bayi tabung. Kehamilan ektopik sendiri adalah kondisi dimana sel telur yang dibuahi tertanam di luar rahim, biasanya di tuba fallopi. Embrio ini kemudian tidak dapat bertahan hidup, dan ibu tidak dapat melanjutkan kehamilannya.

6. Cacat Lahir: Usia ibu adalah faktor risiko utama yang meningkatkan anak lahir dalam kondisi cacat.

7. Risiko Mental: Program ini dapat menguras finansial, fisik, dan emosional kedua pasangan. Dukungan dari konselor, keluarga dan orang terdekat dapat membantu Anda dan pasangan melalui permasalahan yang mungkin terjadi selama program.

Baca Juga: Tingkat Keberhasilan Bayi Tabung

Risiko dan Faktor Menentukan pada Pelaksanaan Bayi Tabung

Tingkat keguguran pada wanita yang menjalani program bayi tabung hampir sama dengan mereka yang hamil alami.

Baca Juga: Apa Saja Faktor Penentu Keberhasilan Bayi Tabung?

Persiapan Proses Bayi Tabung

Sebelum memulai prosedur bayi tabung (ivf), pasangan suami istri akan menjalani berbagai persiapan. Bagi wanita, seperti tes cadangan ovarium terlebih dahulu. Ini melibatkan pengambilan sampel darah dan melakukan pemeriksaan kadar hormon perangsang folikel.

Hasil tes ini akan memberikan informasi mengenai ukuran dan kualitas sel telur Anda. Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan rahim melalui USG perut maupun USG transvaginal, serta memasukkan teropong melalui vagina ke dalam rahim Anda.

Tes ini dapat menunjukkan kondisi rahim Anda dan membantu dokter untuk menentukan cara terbaik penanaman embrio. Pada pria, mereka akan diminta untuk menjalani tes sperma. Ini melibatkan pemberian sampel sperma, yang kemudian dianalisis di laboratorium untuk mengetahui jumlah, ukuran, dan bentuk sperma. Jika sperma lemah atau rusak, dokter akan memberikan prosedur khusus bernama injeksi sperma intracytoplasmic (ICSI).

Baca Juga: Apa itu Eklampsia?

Pengambilan Sperma untuk Bayi Tabung

Pengambilan sperma dilakukan dengan beberapa metode. Pertama, pasangan Anda dapat melakukan masturbasi secara langsung di klinik atau rumah sakit, dimana perawat akan menyediakan ruangan khusus. Metode kedua menggunakan aspirasi testis, yaitu memanfaatkan jarum atau prosedur bedah minor guna mengekstrak sperma langsung dari testis. Metode ketiga adalah menggunakan sperma donor dari orang lain.

Serangkaian Prosedur Bayi Tabung

Prosedur bayi tabung (IVF) terbagi menjadi lima langkah. Diawali proses stimulasi dengan melakukan tes darah dan USG secara teratur untuk memantau produksi sel telur sehingga dokter dapat menentukan waktu mengambil sel telur. Kemudian, pengambilan telur dilakukan menggunakan USG untuk memandu jarum melalui vagina dan ovarium ke dalam folikel yang mengandung sel telur.

Setelah proses pengambilan sel telur, inseminasi dilakukan dengan membiarkan sperma bergabung dengan sel telur di dalam cawan petri. Dokter akan memantau sel telur hingga berkembang dengan baik menjadi embrio.

Terakhir, transfer embrio dilakukan dengan memasukkan kateter ke dalam vagina. Dari situ, dokter akan melepaskan embrio ke rahim Anda untuk melanjutkan proses kehamilan seperti biasa. Untuk lebih detail bisa klik artikel ini 12 Tahapan Bayi Tabung.

Kehamilan dapat terjadi ketika embrio tertanam ke dinding rahim. Ini biasanya memakan waktu 6 hingga 10 hari. Tes darah akan dilakukan untuk menentukan apakah Anda hamil atau tidak. Sekarang Anda sudah mengetahui informasi tentang risiko bayi tabung.

Program bayi tabung menjadi salah satu harapan bagi pasangan yang sulit memiliki keturunan karena beberapa kondisi. Semoga informasi ini dapat Anda jadikan pertimbangan dalam melakukan proses bayi tabung. Tetap sehat di rumah, dan sampai jumpa di artikel kesehatan lainnya.

Apakah Program Bayi Tabung Ditanggung BPJS Kesehatan?

BPJS Kesehatan di Indonesia sampai saat ini tidak menanggung semua biaya terkait program bayi tabung. BPJS Kesehatan biasanya mencakup perawatan medis dasar dan berbagai jenis perawatan medis yang diperlukan untuk kesehatan umum. Namun, perawatan khusus seperti program bayi tabung atau fertilisasi in vitro (IVF) seringkali tidak termasuk dalam cakupan rutin BPJS Kesehatan.

Pasangan yang ingin menjalani program bayi tabung umumnya perlu membayar sendiri biaya prosedur tersebut atau mencari asuransi kesehatan tambahan yang dapat menanggung biaya tersebut.

Telah direview oleh dr. Sony prabowo

Source:

Terakhir diperbarui pada 23 November, 2023
Dipublisikan 14 September, 2023