12 Sep Mengenal Peran Hormon Androgen terhadap Fungsi Seksual
Manusia memiliki berbagai hormon dalam tubuhnya. Masing-masing hormon memiliki fungsinya masing-masing. Androgen sebagai salah satu hormon yang dimiliki baik wanita maupun pria, berperan penting dalam proses memasukan masa pubertas. Ketahui lebih lengkap mengenai manfaat, efek samping kelebihan dan kekurangan hormon ini, serta cara menyeimbangkannya dalam artikel berikut.
Apa Itu Hormon Androgen?
Androgen merupakan sekelompok hormon seks. Salah satu hormon androgen yang paling umum adalah testosteron. Fungsi androgen secara umum membantu seseorang memasuki masa pubertas dan mengembangkan kematangan secara fisik. Walaupun semua gender dapat memiliki hormon androgen, meskipun utamanya dimiliki oleh pria.
Androgen berperan penting dalam menjalankan fungsi seksual dan reproduksi pada pria. Mereka juga bertanggung jawab dalam pengembangkan karakteritisk seksual sekunder pria, seperti pertumbuhan rambut di wajah dan tubuh, perubahan suara, serta perkembangan pada tulang, otot, dan metabolisme.
Baca Juga: 6 Ciri-Ciri Sperma Tidak Sehat Wajib Tahu: Tips Meningkatkan Kualitas Sperma!
Manfaat Hormon Androgen pada Pria
Hormon androgen memiliki beberapa peran di tubuh pria seperti:
- Memberikan suara yang dalam: Salah satu tanda pubertas pada pria adalah terjadi perubahan suara. Perubahan ini dapat terjadi karena adanya peran hormon androgen.
- Pertumbuhan rambut: Hormon ini berperan dalam pertumbuhan rambut di beberapa area seperti wajah, kulit kepala, dada, ketiak, dan area genitalia.
- Pengembangan sperma: Sebagai hormon yang berperan dalam proses pengembangan sistem reproduksi, androgen berfungsi dalam pembentukan sel sperma serta untuk pemeliharan minat dan perilaku seksual.
Manfaat Hormon Androgen pada Wanita
Berbeda dengan pria, hormon androgen memiliki perannya sendiri terhadap proses tumbuh kembang wanita, beberapa di antaranya adalah:
- Mengatur siklus menstruasi: Menstruasi merupakan hal yang penting dalam tubuh wanita dan sebagai bagian dari proses reproduksi. Androgen berperan untuk mengatur periode menstruasi.
- Mencegah osteoporosis dan patah tulang: Hormon ini mencegah masalah tulang seperti osteoporosis atau fraktur.
- Merangsang pertumbuhan rambut: Sama halnya dengan pria, hormon ini juga berperan dalam pertumbuhan rambut di area ketiak dan genitalia.
Bagaimana Bila Memiliki Kelebihan atau Kekurangan Hormon Androgen?
Ada beberapa dampak yang dapat dirasakan bila seseorang memiliki kelebihan atau kekurangan hormon androgen. Dampak ini dapat berbeda antara pria dan wanita.
1. Dampak pada Pria
Pada pria, kelebihan hormon androgen dapat memicu kanker prostat. Orang dengan androgen yang tinggi disarankan untuk minum obat hormon khusus guna menurunkan produksi androgen alami dalam tubuh mereka. Obat ini juga termasuk dalam pengobatan kanker prostat.
Sementara kekurangan hormon ini dapat menyebabkan beberapa masalah seperti kelelahan, kecemasan, depresi, kesulitan untuk fokus dan berkonsentrasi, mudah lelah saat berolahraga, disfungsi ereksi, serta memiliki dorongan seks yang rendah. Dampak lain pada fisik, seperti perkembangan payudara (ginekomastia) serta kehilangan rambut di tubuh.
Baca Juga: Teratozoospermia Adalah Kelainan Sperma: Kenali Penanganannya
2. Dampak pada Wanita
Jumlah androgen yang berlebihan pada wanita dapat menyebabkan beberapa masalah, salah satunya menimbulkan jerawat, pertumbuhan rambut yang berlebihan. Dampak lain seperti periode menstruasi yang tidak teratur atau tidak ada sama sekali, masalah kesuburan, gangguan gula darah, masalah berat badan, resistensi insulin, kolesterol tinggi, serta penyakit jantung.
Lantas bagaimana jika wanita kekurangan androgen? Akibatnya mereka akan mudah lelah, berkeringat, peningkatan risiko gangguan tulang seperti osteoporosis dan fraktur, gangguan suasana hati, libido (minat untuk berhubungan seks) yang rendah, dan kelelahan.
Tingkat androgen yang rendah dapat mempengaruhi wanita pada usia berapa pun, utamanya saat transisi menuju menopause. Dampak yang paling terasa setelah wanita mengalami menopause, sekitar usia 50-an.
Cara Menyeimbangkan Hormon Androgen
Hormon yang terlalu berlebihan atau kekurangan dapat menyebabkan efek negatif pada kedua gender. Untuk mengatasinya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan guna menyeimbangkan hormon tersebut:
1. Terapi Testosteron untuk Wanita
Terapi testosteron dapat dilakukan untuk wanita pasca menopause yang ingin memperbaiki hasrat seksual serta menginginkan hubungan yang kembali intim dengan pasangan. Walaupun begitu, tidak ada bukti secara riil mengenai dampak terapi testosteron terhadap perbaikan gejala defisiensi hormon androgen, seperti perubahan suasana hati yang lebih baik.
Oleh karena itu, penting untuk pasien melakukan konsultasi dengan berbagai pihak. Guna memperoleh rekomendasi pengobatan terbaik untuk masalah hormon ini. Konsultasi juga berfungsi agar pasien tidak mengalami efek samping lain seperti pendalam suara atau pembesaran klitoris, akibat tingginya androgen.
Baca Juga: Cara Membedakan Sperma Subur dan Tidak
2. Pengobatan Testosteron untuk Pria
Jika pria kekurangan androgen, mereka juga akan diberikan beberapa pengobatan seperti terapi penggantian testosteron. Testosteron ini biasanya diberikan dalam bentuk krim gel kulit atau dalam bentuk suntikan. Pemberian terapi dapat dilakukan setiap seminggu sekali selama beberapa bulan guna merangsang produksi testosteron dan sperma.
Perawatan testosteron kurang disarankan untuk pria yang berencana memiliki anak, karena perawatan ini bertindak sebagai alat kontrasepsi yang kuat dengan menekan hormon hipofisis yang mendorong produksi sperma. Jika pria kekurangan androgen dan ingin memiliki anak, temui dokter spesialis kesuburan untuk mencari solusi yang lebih sesuai.
Untuk pria dengan usia yang lebih tua, pemeriksaan kanker prostat biasanya akan dilakukan sebelum memulai pengobatan. Peningkatan kadar testosteron dapat membuat kanker prostat yang tidak dikenali tumbuh. Walaupun secara umum, terapi ini disebut aman dan tidak menyebabkan peningkatan risiko pertumbuhan kanker prostat baru.
Hormon androgen merupakan hormon yang berperan penting dalam proses pubertas dan perkembangan fisik pada wanita dan pria. Ketika hormon terasa terlalu rendah atau tinggi, ini dapat berpengaruh terhadap dorongan seks serta bentuk fisik mereka. Segera lakukan pemeriksaan jika Anda merasakan gejala-gejala terkait kekurangan atau kelebihan hormon tersebut.
Telah direview oleh dr. Steffe Lie
Source:
Tim Konten Medis