11 Apr Seputar Kondom Pria dan Wanita: Perbedaan dan Manfaatnya
Kondom merupakan alat pelindung yang dapat digunakan secara multi fungsi. Tidak hanya sebagai pencegah kehamilan, kondom juga dapat digunakan sebagai pelindung dari penyakit menular seksual. Ada berbagai macam jenis kondom yang dapat disesuaikan berdasarkan fungsi dan kebutuhannya. Ketahui lebih lanjut seputar kondom pria dan wanita, manfaat kondom, beserta efek samping, serta cara pemakaian yang benar. Ulasan selengkapnya berikut.
Jenis Kondom Pria dan Wanita
Kondom sebagai alat pelindung terhadap bahaya penyakit menular seksual serta pencegah kehamilan memiliki beberapa jenis yang berbeda. Pembagian jenis ini didasarkan pada fungsi kondom itu sendiri. Adapun jenis kondom untuk pria dan wanita adalah sebagai berikut:
1. Lateks, Plastik, atau Kulit Domba
Lateks, plastik atau kulit domba merupakan jenis kondom berdasarkan bahan dasar yang digunakan. Kebanyakan orang menggunakan kondom dengan bahan dasar latex. Jika alergi dengan latex, Anda dapat memilih kondom yang berbahan dasar plastik. Baik latex maupun plastik, keduanya sama-sama melindungi Anda dari bahaya Penyakit Menular Seksual (PMS). Jenis lain kondom yang dapat Anda gunakan adalah kondom alami, yaitu kulit domba. Kondom kulit domba tidak terbuat dari kulit domba melainkan usus domba. Kondom ini dapat membantu mencegah kehamilan, tetapi kelemahannya tidak dapat membantu melindungi dari PMS.
Baca Juga: Petunjuk Cara Penggunaan Test Pack Kehamilan yang Tepat
2. Kondom Internal
Kondom internal atau disebut juga kondom wanita, merupakan jenis kondom yang dimasukkan ke dalam vagina untuk mencegah sperma memasuki rahim. Kondom ini juga memiliki cincin dengan tekstur lembut dan fleksibel, yang nantinya akan diletakkan diluar vagina, agar mudah ketika ingin melepaskan. Kondom internal mungkin tidak seefektif kondom eksternal pria (kondom yang digunakan untuk menutupi penis dan mengumpulkan cairan ejakulasi, dalam hal pencegahan masalah penyakit menular seksual.
3. Kondom dengan Tekstur Khusus
Jenis kondom satu ini digunakan untuk meningkatkan kesenangan bagi Anda dan pasangan. Jika Anda ingin melakukan variasi hubungan seksual, pilihan kondom dengan tekstur khusus mungkin akan sesuai dengan Anda. Tanyakan pada pasangan mengenai hal ini, dan gunakan kondom jenis bertekstur untuk meningkatkan kualitas hubungan seksual antara Anda dan pasangan. Kondom jenis ini juga dapat menjadi bagian dari foreplay sebelum berhubungan seksual. Gunakan kondom hanya berdasarkan kebutuhan yang sesuai saja. Hindari menggunakan lebih dari satu kondom ketika berhubungan seksual, karena hanya akan menimbulkan gesekan serta masalah lain di alat kelamin Anda.
Baca Juga: Apakah Ambeien pada Ibu Hamil Berbahaya
Manfaat Menggunakan Kondom
Ada beberapa manfaat kondom yang dapat Anda rasakan, beberapa di antaranya:
1. Mencegah Penyakit Menular Seksual
Kondom dapat disebut sebagai satu-satunya cara efektif untuk mencegah penularan penyakit seksual seperti, HIV, penyakit raja singa, serta infeksi lainnya yang mungkin terjadi, ketika berhubungan seksual dengan pasangan Anda.
2. Mencegah Kehamilan
Jika Anda dan pasangan masih belum memutuskan untuk memiliki anak, penggunaan kondom dapat mencegah risiko kehamilan setelah berhubungan seksual. Jika penggunaannya tepat, kondom memiliki tingkat efektifitas sebanyak 98 sampai 99 persen untuk mencegah kehamilan.
3. Meningkatkan Durasi Berhubungan Seksual
Beberapa pasangan ingin menikmati hubungan seksnya lebih lama. Kondom sebagai alat pelindung, ternyata juga memiliki manfaat lain untuk membuat seks penetrasi bertahan lebih lama. Dengan begitu, pasangan dapat menikmati kesenangan lebih lama sebelum akhirnya mencapai orgasme.
4. Meningkatkan Kesenangan Seksual
Setiap pasangan memiliki preferensi seksnya masing-masing. Beberapa di antaranya menciptakan kreasi-kreasi yang unik, untuk meningkatkan kualitas berhubungan seksualnya. Penggunaan jenis kondom bertekstur, dapat membuat Anda dan pasangan memiliki variasi hubungan intim yang tidak biasa.
Apa Efek Samping Menggunakan Kondom?
Selain dapat melindungi Anda dari risiko terkena penyakit menular seksual dan mencegah kehamilan, kondom juga memiliki beberapa efek samping yang perlu Anda perhatikan.
1. Risiko Robek, atau Rusak
Efek samping ini dapat terjadi kapan saja ketika Anda menggunakan kondom. Jika hal ini terjadi, risiko Anda terkena PMS atau kehamilan lebih tinggi, karena cairan sperma dapat masuk ke rahim. Selalu pastikan untuk menggunakan kondom dengan tepat, untuk menghindari kerusakan tersebut.
Baca Juga: Ovulasi Adalah Tanda Subur: Apakah Gejala Awal Kehamilan?
2. Alergi
Beberapa orang memiliki alergi khusus terhadap kondom yang digunakan. Beberapa kasus yang sering ditemui adalah, mereka alergi terhadap kondom dengan bahan lateks. Jika gejala alergi ditemukan setelah Anda menggunakan kondom, sebaiknya segera hentikan, dan pilih kondom jenis lain.
Apa Manfaat Kondom bagi Wanita Mencegah Kehamilan sebagai Alat Kontrasepsi?
Manfaat kondom sangat besar bagi wanita untuk mencegah kehamilan. Ketika digunakan dengan sempurna, kondom dapat bekerja secara efektif sampai 98% mencegah datangnya kehamilan. Banyak orang mengandalkan kondom sebagai alat kontrasepsi mencegah kehamilan. Tingkatkan efektivitas kondom, Anda dapat menggunakan alat kontrasepsi lain seperti, spermisida (busa atau jeli yang dapat menonaktifkan sperma), serta pil (kontrasepsi oral).
Berapa Lama Sebaiknya Menggunakan Kondom?
Berbicara seputar kondom wanita dan pria, pastikan juga mengetahui durasi penggunaannya. Gunakan kondom sebelum berhubungan seks, dan pakai paling lama 30 menit. JIka Anda melakukan sesi berhubungan seksual yang panjang, ganti kondom setiap 30 menit. Gesekan biasanya akan melemahkan kondom, sehingga meningkatkan potensi untuk kondom rusak atau sobek.
Bagaimana Cara Menggunakan Kondom?
Jika Anda aktif secara seksual, cara penggunaan kondom sebagai berikut dapat membantu Anda:
- Periksa kondisi kondom yang akan digunakan: Pastikan dalam kondisi baik, tidak sobek, atau kedaluwarsa.
- Buka pembungkus kondom: Lakukan ini secara hati-hati, sambil mengeluarkan kondom dari tempatnya.
- Letakkan di ujung penis: Peletakan ini dilakukan ketika ujung penis telah ereksi dengan sempurna. Kenakan sampai Anda merasa nyaman.
- Sisakan ruang setengah inci di bagian ujung penis: Tujuannya agar saat cairan ejakulasi keluar, kondom tidak terlalu penuh, dan kemudian sobek.
- Gunakan pelumas yang cukup: Cara lain yang dapat Anda gunakan untuk mencegah kondom rusak adalah menggunakan cairan pelumas.
- Pilih pelumas kondom dengan bahan dasar air: Pelumas memiliki beberapa varian bahan, kondom bahan air lebih aman dan tidak mudah rusak, dibanding pelumas yang berbahan minyak.
Gunakan kondom ketika berhubungan intim untuk menghindari risiko penyakit menular seksual atau menurunkan risiko kehamilan. Perhatikan kondisi kondom yang dipakai, dan ganti setiap 30 menit sekali. Gunakan kondom dengan tepat, untuk mencegah risiko kerusakan atau kebocoran.
Sekian artikel seputar penggunaan kondom untuk pria dan wanita di atas, semoga bermanfaat untuk Anda. Tetap jaga kesehatan dan sampai jumpa di artikel kesehatan lainnya.
Telah direview oleh dr. Josephine Grace Suryadi
Source:
Tim Konten Medis