Vasektomi Kontrasepsi Pria untuk Mencegah Kehamilan

Mengenal Vasektomi Kontrasepsi untuk Pria yang Ingin Mengendalikan Kehamilan

Vasektomi Kontrasepsi Pria untuk Mencegah Kehamilan

Vasektomi atau sterilisasi pria adalah prosedur pembedahan yang dilakukan untuk memotong atau menutup saluran sperma sehingga mencegah kehamilan secara permanen. Sterilisasi pria ini biasanya dilakukan dengan anestesi lokal, dimana Anda tetap sadar namun tidak merasakan sakit, dan memakan waktu 15 menit. Apakah sterilisasi pria kontrasepsi permanen untuk pria ini efektif? Bagaimana prosesnya? Penasaran bukan? Mari, mulai mengenal vasektomi kontrasepsi permanen untuk pria di bawah ini.

Sekilas Mengenai Vasektomi Kontrasepsi Permanan untuk Pria

Vasektomi adalah kontrasepsi pria yang dilakukan dengan tindakan operasi kecil. Vaksektomi dilakukan dengan cara memotong atau menutup saluran sperma pria untuk mencegah terjadinya kehamilan secara permanen. Sterilisasi pria ini diketahui memiliki efektivitas sebesar 99%.

Tidak perlu khawatir, vasektomi masih dapat membuat pria mengalami ereksi dan ejakulasi, tetapi air mani yang dikeluarkan tidak mengandung sperma. Vasektomi adalah prosedur pembedahan yang cepat dan relatif tidak menyakitkan. Ada dua jenis vasektomi kontrasepsi permanen untuk pria, yaitu:

1. Vasektomi konvensional

Vasektomi konvensional merupakan metode yang melibatkan pemakaian pisau bedah. Pertama, dokter akan melumpuhkan skrotum dengan anestesi lokal. Lalu, membuat 2 sayatan kecil di setiap sisi skrotum agar dapat mencapai saluran vas deferens, tempat keluarnya sperma. Setiap saluran dipotong kecil, dibuang, kemudian ditutup dengan mengikatnya menggunakan pemanas. Terakhir, luka dijahit dan akan memakan waktu seminggu agar luka jahitan menghilang.

2. Vasektomi tanpa pisau bedah

Sterilisasi pria satunya adalah tanpa pisau bedah. Pertama, dokter akan melakukan anestesi lokal kemudian membuat lubang tusukan kecil di kulit skrotum hingga mencapai saluran. Dokter tidak perlu memotong kulit dengan pisau bedah dan langsung menutup dengan cara diikat atau disegel. Pada prosedur ini akan lebih sedikit pendarahan dan tidak ada jahitan sehingga komplikasi yang ditimbulkan lebih kecil.

Baca Juga: Seputar Kondom Pria dan Wanita: Perbedaan dan Manfaatnya

Apakah Vasektomi Pria Permanen atau Bisa Dibatalkan?

Vasektomi merupakan kontrasepsi yang sifatnya permanen sehingga tidak mudah dibatalkan. Jika bisa dibatalkan pun, hal ini tidak akan memastikan kembalinya kesuburan pria. Pembatalan vasektomi adalah operasi yang rumit dan bisa sangat mahal. Pembatalan vasektomi dapat berhasil atau tidak bergantung pada faktor berikut:

  • Sudah berapa lama vasektomi dilakukan
  • Jenis sterilisasi pria yang didapatkan
  • Jenis prosedur pembatalan yang dilakukan
  • Keahlian dokter

Ada baiknya untuk tidak melakukan pembatalan sterilisasi pria ini karena akan menimbulkan berbagai risiko dan keberhasilan yang tidak dapat dipastikan. Sebelum menjalami sterilisasi pria ini, pikirkan kemungkinan perubahan hidup di masa depan, seperti perceraian, pasangan baru, atau kematian anak. Bicarakan masalah ini dengan pasangan dan dokter yang Anda percaya. Ada cara lain untuk mencegah kehamilan yang tidak permanen dan dapat dipertimbangkan sebelum melakukan vasektomi, seperti kondom dan IUD.

Baca Juga: Manfaat Pil KB dan Efek Samping

Apakah Vasektomi Tetap Bisa Mengeluarkan Sperma dan Memiliki Anak?

Vasektomi adalah salah satu jenis kontrasepsi yang paling efektif dibandingkan lainnya. Vasektomi hampir 100% efektif untuk mencegah kehamilan. Tetapi, diperlukan waktu setidaknya 2 bulan agar air mani menjadi bebas sperma. Pada minggu ke 8 hingga 16 setelah proses vasektomi, dokter akan melakukan tes sederhana yang disebut analisis air mani.

Hal ini memerlukan 20 kali ejakulasi sebelum air mani diuji apakah sperma benar-benar sudah tidak ada. Hindari melakukan hubungan seks tanpa kondom sebelum dokter mengatakan aman. Setelah melakukan sterilisasi pria ini, seseorang akan tetap bisa ereksi dan ejakulasi, tetapi air mani yang dikeluarkan tidak mengandung sperma.

Hal ini membuat pasangan menjadi tidak bisa memiliki anak atau hamil. Pastikan melakukan sterilisasi pria dengan keputusan matang dan bicarakan lebih dulu pada pasangan Anda terkait kelebihan dan risiko kedepannya.

Mengenal Vasektomi Kontrasepsi untuk Pria yang Ingin Mengendalikan Kehamilan

Gambar: alat kelamin pria pada model manusia.

Bagaimana Proses Vasektomi pada Pria?

Proses vasektomi untuk pria dapat dilakukan di klinik atau rumah sakit. Proses sterilisasi pria ini terbagi menjadi tiga bagian, sebelum, selama, dan setelah sterilisasi pria ini. Inilah hal-hal yang perlu dilakukan selama proses sterilisasi pria ini:

1. Sebelum vasektomi

Pertama, lakukan konsultasi dengan dokter yang akan menangani proses sterilisasi pria ini Anda untuk memeriksa dan menentukan jenis dan proses sterilisasi pria. Kedua, mengisi form persetujuan akan melakukan sterilisasi pria ini. Ketiga, meminum beberapa obat yang akan mencegah terjadinya pendarahan selama proses sterilisasi pria ini. Terakhir, bercukur sebelum proses vasektomi agar tidak terkena infeksi.

Baca Juga: Petunjuk Cara Penggunaan Test Pack Kehamilan yang Tepat

2. Proses vasektomi

Ada juga jenis sterilisasi pria ini, yaitu vasektomi dengan pisau bedah dan sterilisasi pria ini tanpa pisau bedah. Keduanya menggunakan anestesi lokal berupa suntikan guna membuat skrotum mati rasa. Kedua jenis vasektomi akan membelah dan menutup ujung vas deferens, yaitu saluran yang membawa sperma, guna mencegah sperma bercampur dengan air mani. Selanjutnya, vas deferens dibagi dan diikat, dipotong atau dibakar. Terakhir, kauterisasi menutup luka dengan arus listrik. Perbedaannya adalah:

  • Vasektomi dengan pisau bedah akan membuka lapisan kulit skrotum agar bisa memotong saluran vas deferens kemudian menjahitnya.
  • Sterilisasi pria tanpa pisau bedah akan menggunakan suntikan yang masuk dan menembus saluran vas deferens dan lebih kecil terjadinya pendarahan.

3. Setelah vasektomi

Setelah proses sterilisasi pria ini, seseorang akan merasakan tidak nyaman pada area yang dilakukan pembedahan, seperti rasa sakit, memar, dan bengkak. Gunakan es batu atau air dingin untuk meredakan pembengkakan atau ketidaknyamanan pada area pembedahan. Lakukanlah selama 36 jam setelah proses vasektomi.

Rajinlah mengganti perban ketika sudah kotor atau basah. Hindari berendam atau berenang selama beberapa minggu. Vasektomi adalah salah satu jenis kontrasepsi yang dilakukan pada pria melalui proses pembedahan ringan. Vasektomi bersifat permanen dan memiliki efektivitas hampir 100% untuk mencegah terjadinya kehamilan.

Sterilisasi pria tidak terlalu menyakitkan, tetapi memiliki efek samping ringan setelahnya, seperti memar dan bengkak. Sifatnya yang permanen membuat vasektomi sulit untuk dibatalkan. Jika bisa pun akan memerlukan biaya mahal serta tidak menjamin kesuburan kembali seperti sedia kala. Maka dari itu, bicarakan dan pertimbangkan baik-baik dengan pasangan serta dokter sebelum melakukan proses sterilisasi pria ini. Sekian artikel mengenai mengenal sterilisasi pria kontrasepsi permanen untuk pria.

Telah direview oleh dr. Stanislaus Hatta

Source:

Tim Konten Medis
Terakhir diperbarui pada 13 Juni, 2024
Dipublisikan 12 Juni, 2023