Memahami Kekurangan dan Kelebihan Program Bayi Tabung

kekurangan dan kelebihan program bayi tabung

Memahami Kekurangan dan Kelebihan Program Bayi Tabung

Kelebihan dan kekurangan bayi tabung bisa Anda pertimbangkan sebelum mengambil metode ini untuk mendapatkan buah hati. Salah satu keunggulan bayi tabung adalah selain efektif sebagai program hamil, proses ini juga bisa mengatasi masalah kesuburan, mendeteksi jenis kelamin bayi sejak dini, hingga memeriksa adanya kelainan genetik.

Tujuan utama bayi tabung adalah membuat pasangan suami istri mendapatkan anak. Namun, sama seperti program kesehatan lainnya, bayi tabung tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu, penting mengetahui apa saja kekurangan dan kelebihan bayi tabung.

Kelebihan Bayi Tabung

Banyak pasangan suami istri yang memilih untuk bayi tabung karena beberapa keuntungan berikut ini:

1. Pengobatan Kesuburan

Proses IVF tidak hanya memberikan solusi bagi pasangan yang mengalami kesulitan kesuburan, tetapi juga memberikan kesempatan untuk mengevaluasi kesehatan reproduksi secara menyeluruh.

Langkah awal dalam proses IVF melibatkan serangkaian pemeriksaan menyeluruh untuk menilai kesehatan reproduksi pria dan wanita. Ini mencakup pemeriksaan kondisi seperti jumlah sperma, kualitas telur, dan kondisi saluran tuba.

Hasil dari pemeriksaan ini dapat membantu mengidentifikasi masalah reproduksi yang mungkin tidak terdeteksi sebelumnya, seperti endometriosis, polikistik ovarium, atau masalah struktural pada sistem reproduksi.

Dengan mengetahui kondisi ini, pasangan dapat mendapatkan penanganan yang sesuai dan mendukung untuk meningkatkan peluang kehamilan.

Baca Juga: Keberhasilan Program Bayi Tabung untuk Hamil Anak Kembar

2. Penambahan Peluang Kehamilan

Salah satu keuntungan utama IVF adalah peningkatan peluang kehamilan, terutama bagi wanita yang menghadapi tantangan kesuburan terkait usia. Wanita di atas usia 35 tahun umumnya mengalami penurunan kesuburan yang signifikan sehingga lebih sulit bagi mereka untuk hamil secara alami.

IVF memungkinkan pasangan tersebut untuk mencapai kehamilan meskipun faktor usia yang mempengaruhi kesuburan. Proses IVF juga dapat membantu mengatasi masalah kesuburan lainnya, seperti masalah ovulasi atau masalah sperma pada pria.

Dengan demikian, IVF menjadi pilihan yang sangat berharga bagi pasangan yang ingin memiliki anak tetapi mengalami kesulitan dalam mencapai kehamilan secara alami.

3. Mengatasi Subfertil Idiopatik

Beberapa pasangan mungkin mengalami apa yang disebut sebagai subfertil idiopatik, di mana tidak ada masalah yang jelas dalam produksi telur dan sperma, namun pembuahan gagal terjadi secara konsisten.

Dalam kasus ini, IVF dapat menjadi solusi yang sangat penting. Dengan IVF, proses pembuahan telur oleh sperma dilakukan di laboratorium sehingga memberikan kesempatan bagi para ahli untuk memantau dan mengoptimalkan kondisi yang mendukung pembuahan.

Ini mencakup memperhatikan kualitas sperma dan telur yang digunakan, serta kondisi lingkungan di mana pembuahan terjadi. Selain itu, jika pembuahan terjadi dengan berhasil di laboratorium, ini dapat memberikan indikasi bahwa masalah tidak terletak pada proses pembuahan itu sendiri, tetapi mungkin terkait dengan faktor-faktor lain seperti perubahan hormon, kondisi tubuh, atau faktor lingkungan.

4. Pemeriksaan Kelainan Genetik

Manfaat bayi tabung bukan hanya untuk mendapatkan buah hati, tetapi juga bisa sebagai cara untuk memeriksa adanya kelainan genetik. IVF melibatkan serangkaian pemeriksaan yang cermat terhadap telur, sperma, dan embrio.

Ketika telur dan sperma diambil untuk pembuahan dalam laboratorium, kemudian diperiksa secara menyeluruh untuk memastikan bahwa bebas dari kelainan genetik yang mungkin dapat mengganggu perkembangan embrio atau menyebabkan masalah pada anak yang akan lahir.

Proses ini mencakup pemeriksaan kromosom dan struktur genetik sehingga memungkinkan para ahli untuk memilih embrio yang paling sehat dan paling cocok untuk dipindahkan kembali ke rahim wanita.

Baca juga: Mengenal Bayi Tabung ICSI dan IMSI untuk Meningkatkan Peluang Kehamilan

5. Mendeteksi Jenis Kelamin Sejak Dini

IVF juga memungkinkan pengujian lebih lanjut terhadap embrio yang telah terbentuk untuk menetapkan jenis kelamin. Ini dapat menjadi solusi bagi pasangan yang

memiliki keinginan khusus terkait jenis kelamin anak atau bagi mereka yang memiliki risiko genetik tertentu yang ingin dihindari pada anak.

6. Pasangan Long Distance Marriage

Untuk pasangan yang menjalani pernikahan jarak jauh, bayi tabung dapat menjadi solusi yang memungkinkan mereka untuk tetap memiliki anak meskipun terpisah oleh jarak yang jauh. Dalam situasi seperti ini, seringkali sulit untuk menjaga keberhasilan hubungan intim secara teratur, yang dapat menghambat peluang konsepsi secara alami.

Dengan bayi tabung, pasangan dapat memanfaatkan teknologi untuk merencanakan dan melaksanakan proses pembuahan, sehingga memungkinkan mereka untuk tetap memiliki keturunan meskipun terpisah oleh jarak yang jauh.

7. Memiliki Peluang Mendapatkan Anak Kembar

Proses bayi tabung juga meningkatkan peluang untuk mendapatkan anak kembar. Dalam proses IVF, beberapa embrio sering kali ditanam kembali ke rahim untuk meningkatkan peluang keberhasilan.

Ini bisa berarti kemungkinan memiliki anak kembar atau bahkan anak kembar identik lebih besar, terutama jika lebih dari satu embrio menempel dan berkembang dengan baik. Bagi pasangan yang berharap memiliki anak kembar, proses bayi tabung dapat memberikan kesempatan yang lebih besar untuk mewujudkannya.

Kekurangan Program Bayi Tabung

Program bayi tabung bukan tanpa risiko. Pada beberapa kasus, program ini memiliki efek samping meskipun jarang terjadi. Berikut kekurangan program bayi tabung:

1. Biaya

Salah satu kekurangan utama dari IVF adalah biayanya yang tinggi. Proses IVF melibatkan serangkaian langkah medis yang rumit, termasuk tes kesuburan, stimulasi ovarium, pengambilan telur, pembuahan di laboratorium, dan transfer embrio ke rahim.

Setiap langkah ini melibatkan biaya, dan biaya tersebut dapat dengan cepat menumpuk, terutama jika pasangan memerlukan lebih dari satu putaran IVF untuk mencapai kehamilan yang berhasil.

Selain biaya prosedur itu sendiri, ada juga biaya tambahan seperti obat-obatan kesuburan dan pemeriksaan tambahan yang mungkin diperlukan.

Di beberapa negara, IVF bahkan tidak sepenuhnya ditanggung oleh asuransi kesehatan. Meskipun ada opsi seperti perjalanan medis ke negara-negara di mana

biaya IVF lebih rendah, ini juga dapat menimbulkan biaya tambahan seperti perjalanan dan akomodasi.

Baca Juga: Ikuti 12 Tips Ini untuk Sukses Program Bayi Tabung

2. Kehamilan Ganda

Salah satu risiko yang terkait dengan bayi tabung adalah kemungkinan mengandung lebih dari satu bayi. Hal ini disebabkan oleh praktik umum untuk mentransfer beberapa embrio ke dalam rahim dalam upaya meningkatkan peluang keberhasilan.

Meskipun ini dapat meningkatkan peluang untuk kehamilan, kehamilan ganda atau bahkan kehamilan multipel (tiga atau lebih bayi) membawa risiko tambahan bagi kesehatan ibu dan bayi. Kehamilan ganda meningkatkan risiko kelahiran prematur yang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gangguan pernapasan.

3. Cacat Lahir

Meskipun IVF mencakup proses screening untuk mengidentifikasi embrio yang mungkin memiliki kelainan genetik, tidak ada metode yang dapat menjamin bahwa embrio yang dipilih akan sepenuhnya bebas dari cacat lahir.

Faktanya, risiko memiliki anak dengan cacat lahir umumnya lebih tinggi pada pasangan yang mengalami kesulitan kesuburan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk usia orang tua yang lebih tua, yang dapat meningkatkan risiko kelainan genetik.

Selain itu, efek samping proses bayi tabung juga bisa menyebabkan gangguan dalam proses pembelahan sel atau perubahan kromosom yang terjadi selama manipulasi embrio. Meskipun langkah-langkah pencegahan dilakukan selama proses IVF, seperti pengujian genetik praimplantasi, tidak ada jaminan bahwa semua embrio yang dihasilkan akan bebas dari cacat.

Oleh karena itu, pasangan yang menjalani IVF harus memahami dan bersiap untuk menghadapi risiko ini, serta bersedia menerima konsekuensi apa pun yang mungkin terjadi.

4. Keguguran

Risiko keguguran setelah berhasil hamil melalui IVF bisa menjadi perhatian utama bagi pasangan yang telah berjuang dengan infertilitas. Faktor usia biasanya menjadi penyebab utama, karena wanita yang lebih tua memiliki risiko keguguran yang lebih tinggi secara alami.

Namun, selain itu, peningkatan risiko keguguran juga dapat terjadi karena sejumlah faktor lain yang terkait dengan proses IVF itu sendiri. Misalnya, gangguan hormon atau respons tubuh terhadap obat kesuburan selama siklus IVF dapat memengaruhi kemungkinan keberhasilan kehamilan dan meningkatkan risiko keguguran.

5. Gejala Efek Samping Obat

Selama proses perawatan IVF, pasien mungkin mengalami efek samping dari obat-obatan. Salah satu efek samping umum adalah hot flushes (rasa panas tiba-tiba yang dirasakan di wajah dan tubuh) serta sakit kepala.

Obat-obatan dalam proses IVF yang bisa menyebabkan efek samping di antaranya, seperti hormon pengatur kesuburan. Obat ini dapat memengaruhi keseimbangan hormonal dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat menyebabkan gejala hot flushes. Meskipun gejala ini biasanya sementara dan dapat sembuh dengan bantuan medis, mereka dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan mengganggu aktivitas sehari-hari selama proses perawatan IVF.

6. Stres Mental dan Emosional

Proses IVF sering kali memicu stres mental dan emosional yang signifikan bagi pasangan yang menjalaninya. Proses ini melibatkan serangkaian tes, perawatan, dan prosedur medis yang intensif dan kadang-kadang menyakitkan. Selain itu, ketidakpastian mengenai hasil, kekhawatiran akan kegagalan, dan tekanan untuk mencapai kehamilan yang sukses dapat menjadi sangat menekan secara mental.

IVF juga dapat menguras waktu dan energi, memaksa pasangan untuk mengorbankan waktu dan perhatian mereka untuk fokus pada proses tersebut. Akibatnya, stres dapat mempengaruhi kesejahteraan mental dan emosional pasangan, bahkan dapat memengaruhi hubungan mereka dengan orang-orang di sekitar mereka.

Dalam beberapa kasus, dukungan psikologis atau konseling mungkin sangat penting untuk membantu pasangan mengatasi stres dan ketegangan yang terkait dengan proses bayi tabung.

Baca juga: Faktor Sukses Penentu Keberhasilan Bayi Tabung

Tips Menjalani Program Bayi Tabung

Setelah mengetahui kekurangan dan kelebihan bayi tabung, penting untung mengetahui beberapa tips agar program berjalan lancar. Berikut beberapa tipsnya:

  • Konsultasikan dengan dokter spesialis fertilitas.
  • Pelajari dan pahami proses IVF secara menyeluruh.
  • Persiapkan diri secara fisik dan emosional.
  • Jalani gaya hidup sehat, termasuk diet seimbang dan olahraga teratur.
  • Hindari kebiasaan merokok, minum alkohol, dan konsumsi obat-obatan terlarang.
  • Ikuti instruksi dokter dengan cermat, termasuk penggunaan obat-obatan fertilitas.
  • Berkomunikasi terbuka dengan pasangan dan dukungan sosial.
  • Temukan cara untuk mengelola stres dan kecemasan selama proses IVF.
  • Perhatikan perubahan dalam tubuh dan respons terhadap pengobatan.
  • Tetaplah optimis dan bersabar, karena proses IVF bisa membutuhkan waktu dan upaya yang berkelanjutan.

Baca Juga: 10 Persiapan Sebelum Bayi Tabung yang Perlu Dipenuhi

Demikian penjelasan mengenai kekurangan dan kelebihan bayi tabung. Bila Anda dan pasangan memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait program bayi tabung, konsultasikan ke Ciputra IVF terdekat.

Ciputra IVF menawarkan layanan kesehatan lengkap, mulai dari konsultasi dengan dokter kandungan hingga tes kesuburan. Anda dapat memeriksa jadwal dokter di Ciputra IVF.

Telah direview oleh Dr. dr. Sudirmanto, Sp.OG, SubSp-FER

Source:

Tim Konten Medis
Terakhir diperbarui pada 27 September, 2024
Dipublikasikan 24 September, 2024