12 Proses Bayi Tabung yang Harus Anda Ketahui

12 Tahapan Bayi Tabung

12 Proses Bayi Tabung yang Harus Anda Ketahui

Bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) merupakan perawatan kesuburan yang umum digunakan pasien dengan kesulitan mendapatkan keturunan. Metodenya dengan menyatukan sel tellurium dan sperma di laboratorium khusus. Yuk, lihat lebih dekat bagaimana proses bayi tabung dibuat!

Proses Bayi Tabung

Program bayi tabung atau IVF membutuhkan proses dan dukungan tim professional yang mengetahui strategi manajemen untuk bayi tabung agar peluang keberhasilan semakin besar. Kemungkinan Anda sudah mengetahui prosedur dasar program bayi tabung dilakukan dengan cara pembuahan sel tellurium dan sperma di luar tubuh. Anda dapat mengetahui proses atau tahapan bayi tabung / IVF lebih detail dalam 12 langkah berikut.

Tahap 1: Peninjauan Riwayat Kesehatan

Dilakukan pemeriksaan pada pasangan suami istri sebelum proses bayi tabung. Dokter spesialis akan meninjau riwayat kesehatan Anda keseluruhan termasuk pemeriksaan dan pengobatan yang pernah Anda lakukan sebelumnya, serta memberikan saran mengenai pilihan pengobatan yang dapat Anda lakukan.

Baca Juga: Apa Saja Faktor Penentu Keberhasilan Bayi Tabung?

Tahap 2: Konsultasi Pra-Perawatan Kesuburan

Salah satu proses bayi tabung selanjutnya Anda akan bertemu dengan dokter spesialis kesuburan guna mengonfirmasikan rencana perawatan. Anda akan diminta menjawab beberapa pertanyaan, dan menandatangani formulir persetujuan untuk prosedur bayi tabung. Anda perlu memberi tahu dokter mengenai obat-obatan atau suplemen yang sedang Anda minum, karena bisa jadi obat tersebut mengganggu proses bayi tabung.

Tahap 3: Proses Bayi Tabung Dimulai

Proses bayi tabung dimulai pasangan dapat mengunjungi klinik untuk mendapatkan perawatan IVF. Penting bagi pasangan untuk memahami siklus bayi tabung. Dokter akan menjelaskan jadwal perawatan, menunjukkan cara memberikan suntikan hormon stimulasi folikel (FSH).

Sebab banyak pasien yang melakukan suntik hormon sendiri di rumah. Dokter akan memberikan dosis suntikan harian yang sesuai sehingga cukup aman.

Tahap 4: Stimulasi Hormon

Dokter akan memberikan obat kesuburan dan stimulasi hormon melalui suntikan pena seperti pada diabetes untuk merangsang ovarium menghasilkan lebih banyak tellurium daripada biasanya. Dibutuhkan 4-5 suntikan dengan hormon perangsang folikel rekombinan (FSH) dan Human Menopausal Gonadotropin (HMG). Pasien akan memiliki peluang lebih tinggi untuk mencapai kesuburan dan kehamilan ketika dapat menghasilkan lebih banyak produksi sel tellurium.

Tahap 5: Pemantauan Perawatan

Sepanjang siklus bayi tabung, Anda akan diminta melakukan tes darah reguler guna mengukur kadar hormon, dan ultrasound untuk mengukur ukuran dan jumlah folikel ovarium Anda. Tes-tes ini juga akan membantu dokter menentukan waktu yang tepat untuk pengumpulan tellurium.

Tahap 6: Suntikan Pemicu

Setelah diketahui jumlah dan ukuran folikel optimal. Lebih banyak suntikan diberikan selama 2-4 hari. Dokter akan memberikan suntikan pemicu berupa hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin) di malam hari, dan pengumpulan tellurium akan dilakukan 36-38 jam kemudian. Injeksi HCG menggantikan hormon luteinising alami dalam tubuh dan memicu terjadinya ovulasi.

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Tes Kesuburan? Simak Jawabannya!

Proses Bayi Tabung

Dua minggu setelah transfer embrio, dokter akan meminta Anda untuk melakukan tes kehamilan.

Tahap 7: Pengambilan Sel Telur

Pada tahap pengambilan sel tellurium, dokter harus mengetahui kematangan tellurium, kualitas dan kuantitas. Proses pengumpulan tellurium akan dilakukan dalam rawat inap singkat, biasanya di bawah panduan ultrasonografi. Petugas medis akan memasukkan jarum tipis melalui vagina ke dalam ovarium dan kantung folikel (kantung-kantung kecil yang berisi cairan untuk membentuk sebuah sel tellurium).

Kemudian, jarum akan terhubung ke alat hisap untuk menarik tellurium dan satu per satu cairan keluar dari setiap folikel. Setelah prosedur rasa sedikit tidak nyaman, seperti kram akan hilang dalam sehari. Dokter akan membutuhkan sampel sperma segar, agar dapat segera dilakukan pembuahan pada sel telur dilakukan pada pagi harinya.

Tahap 8: Pembuahan Telur

Telur yang telah dikumpulkan akan dibawa ke laboratorium dan ditempatkan di media khusus untuk persiapan proses pembuahan sel telur dan sperma. Dalam proses bayi tabung, sperma disiapkan dan sel telur ditempatkan bersamaan di suatu media khusus, dimana proses pembuahan terjadi. Proses pemilihan sperma biasanya akan dibantu seorang ahli embriologi berpengalaman, dan di bawah kontrol mikroskop yang canggih. Jika dokter menilai kemungkinan pembuahan rendah, sperma dapat langsung disuntikkan ke dalam sel telur, disebut dengan ICSI (intracytoplasmic sperm injection).

Baca Juga: Infertilitas pada Pria

Tahap 9: Pengembangan Embrio

Telur dan sperma selanjutnya ditempatkan pada inkubator dengan suhu 37 derajat celsius. Dokter akan memantau sel telur untuk memastikan mereka membelah dan berkembang dengan baik. Dokter akan menyaksikan embrio tumbuh kadang-kadang hingga lima hari keluar pada tahap blastokista. Jika pembuahan sudah terjadi, dokter akan memberi tahu Anda mengenai perkembangan embrio.

Tahap 10: Transfer Embrio

Transfer embrio menjadi tahapan terakhir dalam proses bayi tabung atau IVF. Sel telur yang telah dibuahi dibiarkan tumbuh. Kemudian akan ditempatkan ke dalam rahim wanita untuk menghasilkan bayi. Ada berbagai jenis transfer embrio, meskipun caranya sama.

Sebagai contoh, transfer embrio segar (fresh embryo transfer) istilah bagi sebuah embrio yang belum dibekukan. Sementara transfer embiro beku (frozen embryo transfer) di mana embrio beku dari IVF sebelumnya dicairkan kemudian ditransfer ke dalam rahim wanita.

Ketika embrio cukup besar 3-5 hari setelah pembuahan, mereka dapat ditanamkan ke dalam rahim. Prosedurnya cukup sederhana melibatkan tabung tipis (kateter) yang ditempatkan ke dalam rongga rahim melalui serviks. Dokter kemudian melepaskan embrio ke dalam rahim Anda. Kemudian, dokter akan menyuruh Anda datang kembali ke klinik atau rumah sakit melakukan tes darah untuk menentukan kehamilan.

Tahap 11: Pembekuan Embrio

Siklus bayi tabung dapat menjadi sukses bila menghasilkan banyak embrio. Beberapa orang memilih untuk membekukan embrio ekstra untuk digunakan di kemudian hari. Ketika ingin memiliki anak suatu hari nanti dapat dipergunakan. Pasien yang menjalani tes genetik atau screening aneuploidi (PGT) juga membekukan embrio mereka.

Pembekuan embrio menjadi metode yang dapat membantu menjaga kesuburan di masa depan. Dalam beberapa situasi, dokter juga menganjurkan untuk membantu menghindari risiko kondisi yang disebut sindrom hiperstimulasi ovarium, yang akan memburuk setelah kehamilan. Mungkin juga dianjurkan untuk membantu meningkatkan kemungkinan kehamilan jika kadar hormon tertentu terlalu tinggi selama siklus IVF.

Baca Juga: Sebelum Memutuskan Bayi Tabung

Tahap 12: Tes Kehamilan

Dua minggu setelah transfer embrio, dokter akan meminta Anda untuk melakukan tes darah. Pada beberapa kasus, kadang-kadang wanita masih mengalami haid meskipun sedang hamil. Karenanya tes darah akan tetap dilakukan meski Anda sedang menstruasi.

Anda perlu menunggu beberapa saat untuk mengetahui hasil tes kehamilan. Jika tes kehamilan positif, dokter akan melakukan USG tiga minggu kemudian. Demikian 12 tahapan proses bayi tabung berlangsung.

Embrio transfer menjadi langkah terakhir dalam prosedur bayi tabung di mana embrio akan berkembang di dalam rahim ibu. Meskipun ada banyak jenis transfer embrio, keputusan terbaik akan dipandu oleh dokter spesialis kesuburan dan ahli embriologi untuk mengoptimalkan hasil. Tertarik mencoba program bayi tabung? Yuk, bicarakan dengan ahlinya untuk mengatasi masalah ketidaksuburan!

Telah direview oleh dr. Sony Prabowo

Source:

Tim Konten Medis
Terakhir diperbarui pada 12 Maret, 2024
Dipublisikan 4 September, 2023