Proses Fertilisasi dan Kehamilan

Proses Fertilisasi dan Kehamilan

Proses Fertilisasi dan Kehamilan

Terkadang kita tidak tahu kapan kehamilan dapat terjadi. Dokter biasanya akan menentukan usia kehamilan seseorang dengan menghitung tanggal menstruasi terakhir. Jika Anda penasaran, baca lebih lanjut proses fertilisasi dan kehamilan berikut. Proses kehamilan setiap wanita tidaklah sama. Sebagian wanita dapat hamil lebih cepat dibandingkan yang lainnya. Pada minggu pertama kehamilan, seorang wanita mungkin tidak memiliki gejala. Beberapa dapat merasakan bahwa mereka hamil, tetapi sebagian besar tidak ada yang menyadari sampai mereka melewatkan menstruasi berikutnya.

Baca Juga: Belum Hamil? Yuk, Lakukan Pemeriksaan Kesuburan!

Bagaimana Proses Fertilisasi dapat Terjadi?

Pernahkah Anda membayangkan bagaimana proses fertilisasi dan kehamilan terjadi? Fertilisasi erat kaitannya dengan siklus menstruasi seseorang. Jadi, siklus menstruasi menggambarkan urutan peristiwa yang terjadi dalam tubuh saat mempersiapkan kemungkinan setiap bulan. Proses ovulasi terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur untuk pembuahan.

 

Proses pembuahan terbentuk saat sperma berenang melalui serviks untuk mencapai tuba fallopi. Sekitar 1 juta sperma berenang dan hanya 1 yang dapat membuahi sel telur. Sel telur yang dibuahi akan membantuk zigot dan kehamilan dimulai. Zigot akan terus bergerak ke bawah tuba falopi dan membelah menjadi dua sel, lalu empat sel, dan lebih banyak sel. Sekitar seminggu setelah sperma membuahi sel telur, zigot melakukan perjalanan ke rahim Anda. Kemudian, berkembang menjadi sekitar 100 sel yang disebut blastoskista. Blastoskista akan menempel pada lapisan rahim atau endometrium.

Proses pelekatan ini disebut implantasi. Jika implantasi terjadi maka sel-sel akan terus membelah dan berkembang menjadi janin. Pada tahap inilah, hormon-hormon juga memberikan sinyal rahim untuk mempertahankan lapisannya. Otomatis Anda tidak lagi mendapatkan periode menstruasi, yang mungkin menjadi tanda pertama Anda hamil.

Kapan Waktu Konsepsi (Pembuahan) Terjadi?


Pembuahan dapat terjadi setelah ovulasi. Ovulasi menjadi titik dalam siklus menstruasi saat ovarium melepaskan sel telur. Siklus menstruasi terjadi dari hari pertama perdarahan menstruasi hingga Anda mendapatkan menstruasi periode berikutnya. Umumnya ovulasi terjadi sekitar 10-16 hari sebelum menstruasi berikutnya.

Sayangnya, banyak orang yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur ada yang berubah panjangnya sehingga ovulasi tiap orang dapat bervariasi. Waktu yang tepat Anda berovulasi tergantung pada berapa lama siklus menstruasi Anda. Lihat juga kalkulator masa subur di sini.

Gambaran proses kehamilan dalam siklus menstruasi 28 hari:

  • Hari pertama: Hari pertama menstruasi
  • Hari ke-14: Ovulasi terjadi
  • Selama 24 jam ovulasi: Sperma membuahi sel telur atau terjadi pembuahan
  • Sekitar 6 hari setelah pembuahan: Sel telur yang telah dibuahi ditanamkan ke dalam lapisan rahim.
  • Setelah hari ke-21: Jika konsepsi dan implantasi terjadi selama siklus menstruasi ini, Anda hamil.
  • Namun, untuk melihat hasil tes positif akan memakan waktu 5-7 hari lagi.


Baca Juga: Apa Saja Faktor Penentu Keberhasilan Bayi Tabung?

Kehamilan (Positif)

Setelah pembuahan, sel telur yang sudah dibuahi akan bergerak melalui saluran tuba menuju rahim. Sel telur yang sudah dibuahi disebut embrio dan menempel ke dinding rahim. Kondisi inilah yang memicu plasenta terbentuk.

Plasenta mulai memproduksi dan melepaskan human chorionic gonadotropin (hCG) ke dalam darah dan urine. HCG dapat ditemukan dalam darah seseorang sekitar 11 hari setelah pembuahan. Dibutuhkan sedikit lebih lama bagi hCG untuk terdeteksi pada tes kehamilan yang dilakukan di rumah. Jika terbukti hamil dan semakin berjalannya waktu Anda akan mengalami beberapa tanda meliputi:

  • Bercak darah
  • Kelelahan
  • Nyeri payudara
  • Mual dan indera penciuman yang lebih tajam
  • Buang air kecil lebih sering

 

Proses Fertilisasi dan Kehamilan

HCG dapat ditemukan dalam darah seseorang sekitar 11 hari setelah pembuahan.

Kita semua mengetahui, pembuahan dapat terjadi melalui hubungan seksual. Kemudian, sperma masuk dan berenang menuju rahim dan menemukan jalannya ke sel telur. Proses ini dapat memakan waktu beberapa hari, sperma sehat dapat bertahan hidup di dalam tubuh hingga 5 hari. Sementara itu, pembuahan juga dapat terjadi dengan cara lainnya, seperti:

1. Inseminasi Intrauterin (IUI)

Inseminasi buatan
merupakan perawatan kesuburan yang melibatkan dokter untuk membantu pembuahan dengan menempatkan sperma di dalam rahim sehingga meningkatkan kehamilan atau pembuahan. Sperma akan diinseminasikan ke dalam rongga rahim pasangan. Setelah proses inseminasi, dokter akan memberikan obat penguat kandungan. Setelah masa tunggu selesai, Anda dapat melakukan tes kehamilan.

 2. IVF

Selanjutnya, program
in vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung merupakan program kehamilan yang mengambil sperma dan sel telur dari dua orang dan menggabungkannya di laboratorium khusus. IVF ini merupakan program kehamilan yang dilakukan di luar tubuh. Metode kehamilan ini biasa dilakukan untuk pasangan yang sulit mendapatkan momongan.

Selain usia, keberhasilan program bayi tabung juga dapat dilihat dari kondisi embrio hingga gaya hidup pasien sebelum menjalani program kehamilan. Jika pembuahan tidak berhasil terjadi atau embrio berhenti tumbuh sebelum dokter menanamkannya artinya ada kemungkinan kecil embrio akan dimasukkan ke dalam lapisan rahim.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengetahui Usia Kehamilan?

 

Rencana Kehamilan


Proses kehamilan tidaklah singkat. Ini juga merujuk pada keseluruhan proses menjadi hamil. Mulai dari proses pembuahan hingga implantasi. Seseorang tidak dapat hamil sampai sel telur dibuahi atau menjadi zigot. Apa pun yang mengganggu proses reproduksi ini dapat mencegah kehamilan. Ini dapat mencakup:

  • Jumlah sperma yang rendah
  • Menstruasi yang tidak teratur
  • Peradangan atau kerusakan pada ovarium
  • Penyumbatan di tuba falopi
  • Sperma yang tidak normal (tidak bergerak atau berenang dengan cepat)
  • Bagi pasangan yang menginginkan momongan atau mencoba hamil perhatikan langkah berikut:
  • Pilih makanan yang sehat, lengkapi suplemen asam folat, dan vitamin lainnya
  • Hindari rokok dan alkohol
  • Hindari zat lain yang mengganggu kehamilan, termasuk obat-obatan tertentu
  • Rutin berolahraga
  • Konsultasikan dengan dokter untuk mendiskusikan perawatan kehamilan

Proses fertilisasi dan kehamilan secara alami dapat melalui hubungan seksual yang dilakukan pasangan suami dan istri. Sistem reproduksi wanita berfungsi memproduksi sel telur. Sementara sistem reproduksi pria berfungsi menyimpan sekaligus memproduksi sperma. Kedua hal ini saling berkaitan dalam proses reproduksi.

Ketika sel telur dibuahi, maka terjadilah pembuahan kemudian menjadi embrio yang melekat di rahim. Sayangnya tidak semua orang dapat hamil dengan mudah. Namun, seiring berkembangnya teknologi, kita dapat mencari solusinya. Anda bisa melakukan program kehamilan untuk mendapatkan buah hati dengan proses inseminasi dan bayi tabung. Pastikan Anda mendapatkan perawatan yang terbaik dalam menangani masalah infertilitas, salam sehat!

Telah direview oleh dr. Sony Prabowo

Source:

Tim Konten Medis
Terakhir diperbarui pada 23 November, 2023
Dipublisikan 9 Agustus, 2023