Gejalanya Mirip, Ini Perbedaan Hamil Kosong dan Hamil Normal

Kenali 5 Perbedaan Hamil Kosong dan Hamil Normal

Gejalanya Mirip, Ini Perbedaan Hamil Kosong dan Hamil Normal

Buat Anda yang sedang hamil, penting untuk mengetahui perbedaan hamil kosong dan hamil normal. Sebab, dua hal ini berbeda dan memengaruhi bagaimana proses perkembangan embrio dan janin berkembang.

Perbedaan Hamil Kosong dan Hamil Normal

Hamil kosong juga dikenal sebagai  blighted ovum adalah kondisi di mana jaringan plasenta tumbuh secara abnormal dalam rahim, tetapi tidak ada perkembangan janin yang sebenarnya. Sebaliknya, hamil normal adalah keadaan di mana janin berkembang dengan normal dalam rahim.

Berikut adalah beberapa perbedaan hamil kosong dan hamil normal:

1. Perkembangan Janin

Hamil Normal: Dalam kehamilan normal, setelah sel telur yang dibuahi oleh sperma mengimplan di dinding rahim, embrio akan berkembang menjadi janin. Janin ini akan mengalami pertumbuhan yang teratur dan terus berkembang, dengan organ dan sistem yang semakin matang sesuai dengan usia kehamilan. Pada pemeriksaan ultrasonografi, akan terlihat detak jantung janin, pertumbuhan organ, dan ukuran rahim yang sesuai dengan usia kehamilan.

Hamil Kosong: Pada hamil kosong, proses pembuahan mungkin terjadi, tetapi embrio tidak berkembang menjadi janin. Sebaliknya, jaringan plasenta tumbuh dengan cepat dan secara abnormal di dalam rahim. Ini menyebabkan tanda-tanda yang mirip dengan kehamilan normal, tetapi tanpa adanya detak jantung janin dan perkembangan organ yang terlihat dalam pemeriksaan medis.

Baca Juga: Ciri-Ciri Sehat Hamil Muda

2. Tanda-tanda dan Gejala

Hamil Normal: Tanda-tanda kehamilan normal meliputi mual, muntah, sensitivitas payudara, kenaikan berat badan, perubahan nafsu makan, perubahan hormon, dan pertambahan ukuran perut seiring dengan pertumbuhan janin.

Hamil Kosong: Gejala blighted ovum mungkin mirip dengan kehamilan normal, termasuk perubahan hormon, mual, muntah, dan kenaikan ukuran perut. Namun, perdarahan vagina yang tidak normal atau berlebihan sering menjadi tanda khas hamil kosong. Perubahan ukuran rahim yang tidak sesuai dengan usia kehamilan juga dapat menjadi tanda peringatan.

3. Hasil Pemeriksaan Medis

Hamil Normal: Pada pemeriksaan medis rutin selama kehamilan normal, detak jantung janin biasanya terdengar dengan jelas, pertumbuhan janin terpantau, dan organ-organ seperti otak, jantung, dan organ vital lainnya berkembang dengan benar.

Hamil Kosong: Pada pemeriksaan medis, tidak akan terdengar detak jantung janin. Pemeriksaan ultrasonografi atau pemeriksaan lainnya mungkin menunjukkan adanya jaringan plasenta yang berkembang tanpa adanya perkembangan janin yang normal.

4. Penyebab dan Faktor Risiko

Hamil Normal: Kehamilan normal terjadi ketika sel telur yang dibuahi oleh sperma berhasil mengimplan di dinding rahim dan berkembang menjadi janin yang sehat.

Hamil Kosong: Blighted ovum biasanya terjadi akibat kelainan pada pembuahan. Dalam beberapa kasus, sel telur yang tidak normal atau tidak berfungsi dengan benar dapat mengakibatkan pertumbuhan plasenta yang tidak normal tanpa adanya perkembangan janin. Faktor risiko meliputi usia ibu yang ekstrem (terlalu muda atau terlalu tua), riwayat hamil kosong sebelumnya, dan masalah nutrisi.

5. Penanganan dan Pengobatan

Hamil Normal: Kehamilan normal memerlukan perawatan prenatal rutin untuk memantau perkembangan janin dan kesehatan ibu. Jika tidak ada komplikasi, persalinan normal atau caesar akan dilakukan saat janin sudah cukup matang untuk dilahirkan.
Hamil Kosong: Penanganan blighted ovum melibatkan pengangkatan jaringan plasenta yang tidak normal melalui prosedur pembedahan dilatasi & Kuretase. Setelah tindakan tersebut, perawatan lanjutan dan pemantauan jangka panjang diperlukan untuk memastikan tidak ada komplikasi atau tanda-tanda residu plasenta yang bisa menyebabkan masalah kesehatan lebih lanjut.

Baca Juga: Aterm Adalah Usia Kehamilan Cukup Bulan: Ketahui Manfaatnya!

Hal yang Perlu Dilakukan Jika Didiagnosa Hamil Kosong

Setelah mengetahui perbedaan hamil kosong dan hamil normal, Jika Anda didiagnosis hamil kosong, langkah pertama adalah berkonsultasi dengan dokter kandungan. Hal ini untuk mendiskusikan rencana perawatan yang tepat. Rencana tersebut mungkin melibatkan pengangkatan jaringan plasenta melalui prosedur pembedahan.

Umumnya, blighted ovum akan mengakibatkan keguguran spontan yang terjadi antara usia kehamilan 8 hingga 13 minggu. Setelah prosedur, Anda akan memerlukan pemantauan lanjutan untuk memastikan pemulihan yang baik dan menghindari komplikasi. Selain perawatan fisik, penting juga untuk mencari dukungan emosional dan psikologis selama proses ini.

Pastikan Anda memahami kondisi hamil kosong dengan baik dan bertanya kepada dokter tentang semua pertanyaan yang dimiliki. Pemahaman yang baik akan membantu Anda mengatasi situasi ini dengan lebih baik. Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi kondisi ini dan dukungan medis serta keluarga dan teman-teman sangat berarti dalam perjalanan pemulihan.

Baca Juga: Strategi Mengatasi Heartburn Kehamilan di Trimester 3 Kehamilan

Dampak Hamil Kosong Jika Dibiarkan

Membiarkan blighted ovum tanpa penanganan yang tepat dapat memiliki dampak serius pada kesehatan Anda. Berikut beberapa dampak yang bisa terjadi jika hamil kosong dibiarkan tanpa tindakan medis:

1. Pendarahan Berlebihan atau Hemoragik

Pendarahan yang berlebihan atau hemoragik dapat terjadi akibat blighted ovum , terutama setelah tindakan pengangkatan jaringan plasenta. Pendarahan yang parah ini dapat menyebabkan penurunan kadar darah, anemia, dan bahkan mengancam nyawa. Oleh karena itu, pemantauan dan penanganan medis yang cermat diperlukan untuk menghindari komplikasi ini.

2. Infeksi

Blighted ovum  juga dapat meningkatkan risiko infeksi di dalam rahim, terutama setelah tindakan seperti kuretase rahim. Infeksi ini dapat menyebabkan demam, nyeri, bau tidak sedap, dan gejala lain yang mengindikasikan peradangan. Penanganan segera dengan antibiotik atau tindakan medis lainnya diperlukan untuk mengatasi infeksi ini dan mencegah penyebarannya.

Jika Anda telah didiagnosis dengan hamil kosong dan mengalami gejala yang mengkhawatirkan setelah tindakan medis, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang diperlukan.

Telah direview oleh dr. Surya Seftiawan Pratama

Source:

Tim Konten Medis
Terakhir diperbarui pada 21 Oktober, 2024
Dipublikasikan 9 November, 2023