05 Apr Ciri-Ciri Sehat Hamil Muda yang Wajib Diketahui
Ciri-ciri hamil yang sehat sifatnya subjektif, ibu hamil (bumil) dapat merasakannya sendiri. Ciri hamil muda biasanya ditandai dengan mengidam makanan tertentu. Kondisi ini wajar terjadi pada ibu hamil yang mengalaminya. Selain itu, masih ada lagi ciri-ciri hamil muda yang sehat bumil. Selengkapnya simak artikel di bawah ini.
Hamil Usia Muda
Kehamilan memiliki tiga trimester atau tahapan. Setiap trimester berlangsung sekitar 13 minggu atau tiga bulan. Kehamilan jangka penuh berlangsung selama 40 minggu atau antara sembilan dan 10 bulan. Hamil usia muda termasuk dalam trimester pertama yang dihitung dari hari pertama haid terakhir hingga minggu ke-13 kehamilan.
Dua minggu pertama kehamilan adalah bagian dari siklus menstruasi normal. Minggu pertama adalah masa menstruasi dan minggu kedua adalah ovulasi. Setelah berovulasi, sel telur yang matang berjalan melalui saluran tuba ke rahim dan bertemu dengan sperma untuk pembuahan (fertilisasi).
Selama minggu ketiga kehamilan, sel telur yang telah dibuahi bergerak ke rahim dan menempel pada dinding rahim. Pada tahap ini, serangkaian perubahan mulai terjadi pada tubuh Anda. Perubahan yang terjadi merupakan respon tubuh untuk membuat Anda menyadari kalau sedang hamil.
Usia kandungan yang masih muda merupakan fase penting dalam kehamilan. Sebab, sebagian besar organ utama janin dan sistem tubuh sedang berkembang pada trimester pertama. Komplikasi akibat racun, zat berbahaya, dan infeksi dapat mengganggu pertumbuhan serta perkembangan janin. Jika dibiarkan, kondisi tersebut bisa meningkatkan kemungkinan bayi lahir cacat atau mengalami kelainan bawaan.
Baca Juga: Tanda-Tanda Hamil 1 Hari, Kenali Lebih Awal
Ciri-ciri Sehat Hamil
Ciri-ciri sehat hamil muda yang sehat bumil umumnya dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan kehamilan. Namun, ada pula ciri-ciri yang dapat dirasakan oleh ibu hamil secara mandiri. Berikut ini ciri-ciri hamil muda yang sehat :
1. Mual dan Muntah
Ciri sehat hamil yang pertama adalah mual dan muntah. Mual dan muntah merupakan ciri-ciri kehamilan umum yang dirasakan saat usia kandungan masih muda atau pada trimester pertama. Kondisi itu terjadi karena adanya perubahan hormon reproduksi di dalam tubuh. Meski terkadang mengganggu, mual dan muntah akan menghilang saat memasuki trimester kedua. Anda tidak perlu khawatir jika tidak mengalami mual dan muntah. Sebab, beberapa ibu hamil yang tidak mengalami gejala ini tetap memiliki kondisi kehamilan yang sehat.
2. Nyeri Payudara
Nyeri payudara merupakan ciri-ciri kehamilan sehat yang umum terjadi pada trimester pertama. Nyeri payudara terjadi karena adanya perubahan hormon estrogen dan progesteron saat awal kehamilan. Selain itu, nyeri juga dapat terjadi karena ukuran payudara berubah. Perubahan ukuran ini bertujuan untuk mempersiapkan payudara dalam memproduksi ASI selama masa menyusui. Nyeri payudara dapat diatasi dengan menggunakan bra berukuran longgar supaya tidak terlalu menekan.
3. Mudah Lelah
Kelelahan juga menjadi ciri-ciri hamil muda yang sehat bumil pada trimester pertama. Kondisi ini terjadi karena produksi hormon progesteron meningkat, sehingga menyebabkan rasa lelah dan memicu kantuk. Selain itu, pada trimester pertama tubuh akan bekerja lebih keras dari biasanya untuk mempersiapkan kehamilan. Kondisi tersebut akan menyebabkan ibu hamil mudah lelah. Anda bisa mengatasi rasa lelah selama hamil dengan memiliki waktu istirahat dan tidur yang cukup.
Baca Juga: Perbedaan Hamil Kosong dan Hamil Normal
4. Perubahan Emosional
Perubahan hormon, rasa lelah, dan stres selama kehamilan bisa memengaruhi emosi ibu hamil. Kondisi tersebut tergolong wajar. Berbagai faktor penyebab dapat memengaruhi zat kimia di otak. Akibatnya, ibu hamil dapat mengalami perubahan emosi yang beragam seperti, bahagia, gugup, atau depresi. Perlu diketahui, jika perubahan emosi sudah sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapat perawatan. Gangguan emosional yang dibiarkan dapat memengaruhi tumbuh kembang janin dan berbagai masalah lainnya.
5. Sensitif Terhadap Makanan dan Bau-bauan
Indra penciuman ibu hamil cenderung menjadi lebih sensitif daripada biasanya di awal kehamilan. Kondisi ini umum terjadi pada ibu hamil, tetapi belum diketahui jelas penyebabnya. Beberapa ahli mengatakan bahwa kondisi ini diduga berkaitan erat dengan perubahan hormon dan morning sickness yang terjadi pada awal kehamilan.
6. Sering Buang Air Kecil
Selama kehamilan, rahim akan terus berkembang dan menyesuaikan ukuran dengan perkembangan janin. Seiring waktu, rahim yang membesar akan menekan kandung kemih Anda. Tekanan yang diterima dapat membuat ibu hamil sering buang air kecil. Selain itu, volume darah yang meningkat pada awal kehamilan akan menyebabkan ginjal harus bekerja lebih ekstra. Akibatnya, urine yang dihasilkan akan lebih banyak hingga menyebabkan ibu hamil sering buang air kecil. Meski demikian, Anda tidak boleh berhenti untuk minum banyak air. Sebab, tubuh Anda membutuhkan banyak cairan saat hamil.
7. Mengalami Ngidam Makanan
Selama kehamilan, selera makan ibu hamil dapat berubah dan ingin makanan tertentu, seperti manis, pedas, asin atau makanan lainnya. Kondisi tersebut umumnya disebut dengan ngidam makanan. Lebih dari 60% ibu hamil akan mengalami ngidam saat hamil usia muda. Mengidam adalah kondisi yang wajar dan tidak menimbulkan masalah. Selama makanan yang dikonsumsi adalah makanan sehat dan rendah kalori. Jika ibu hamil mengidam makanan yang tidak sehat dan berdampak buruk bagi perkembangan janin. Anda perlu berkonsultasi dengan dokter tentang hal tersebut.
Nyeri perut saat hamil muda juga patut diwaspadai oleh ibu hamil.
Ciri-ciri Hamil Muda yang Berisiko dan Patut Diwaspadai
Pada awal kehamilan, berbagai keluhan dapat dialami oleh ibu hamil. Keluhan tersebut terjadi karena adanya perubahan pada tubuh selama hamil. Namun, tidak semua keluhan yang dialami ibu hamil itu normal. Terdapat beberapa keluhan yang berbahaya dan patut diwaspadai, diantaranya:
1. Perdarahan
Perdarahan saat hamil menjadi ciri-ciri kehamilan yang wajib diperhatikan. Sebab, perdarahan menjadi berbahaya jika darah yang keluar berjumlah banyak dan berwarna merah segar. Jika perdarahan berlangsung lama dan tidak kunjung usai segera beritahu dokter karena dapat menjadi tanda keguguran.
2. Nyeri Perut
Nyeri perut saat hamil juga patut diwaspadai oleh ibu hamil. Jika mengalami, nyeri perut yang parah dan berlangsung lama bisa menjadi tanda adanya masalah pada kehamilan. Berbagai masalah yang terjadi seperti kelahiran prematur, kehamilan ektopik, infeksi saluran kemih, dan radang usus buntu.
3. Sakit Kepala
Mengalami sakit kepala saat hamil adalah hal yang normal. Namun, jika sakit kepala yang dialami menjadi parah dan berlangsung lama segera bicarakan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan.
Baca Juga: Ciri-Ciri Hamil Kembar
4. Mual dan Muntah yang Parah
Mual dan muntah yang terjadi secara terus menerus juga patut diwaspadai. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat mengganggu aktivitas harian dan memengaruhi nafsu makan Anda. Oleh karena itu, segera periksakan diri jika mual dan muntah menjadi parah dan tidak kunjung hilang.
5. Demam Tinggi
Demam tidak hanya memengaruhi tubuh ibu hamil, janin di dalamnya juga akan terganggu. Jika Anda mengalami demam tinggi saat hamil sebaiknya bicarakan dengan dokter untuk mencegah kondisi yang semakin parah.
6. Sakit Saat Buang Air Kecil
Sering buang air kecil saat hamil dapat meningkatkan risiko terkena infeksi saluran kemih. Penanganan harus segera dilakukan agar infeksi tidak menyebar ke organ lainnya yang dapat membahayakan janin.
7. Tidak Ada Pergerakan Janin Dalam Kandungan
Janin mulai bergerak pertama kalinya yaitu pada 16-25 minggu usia kehamilan. Jika terjadi pengurangan gerakan atau tidak terjadi gerakan, Anda harus berkonsultasi dengan dokter.
Ciri-ciri hamil muda yang sehat setiap ibu hamil / bumil dapat berbeda. Namun, jika ibu hamil tidak mengalami salah satu ciri-ciri di atas, bukan berarti kehamilan Anda tidak sehat. Jika ingin mengetahui lebih pasti sebaiknya periksakan kandungan secara rutin ke dokter kandungan untuk mencegah masalah pada kehamilan.
Telah direview oleh dr. Alvin Michael Karnagi
Source:
Tim Konten Medis