Strategi Mengatasi Heartburn di Trimester 3 Kehamilan yang Aman

Strategi Mengatasi Heartburn Kehamilan di Trimester 3 Kehamilan

Strategi Mengatasi Heartburn di Trimester 3 Kehamilan yang Aman

Heartburn merupakan kondisi yang umum dialami oleh ibu hamil. Meskipun tidak berbahaya, heartburn dapat membuat ibu hamil merasa tidak nyaman. Artikel ini akan membantu Anda untuk mengetahui lebih rinci mengenai, cara mengatasi heartburn saat hamil yang sering muncul pada trimester ketiga. Selengkapnya simak di ulasan berikut.

Apa yang Dimaksud Heartburn Kehamilan?

Heartburn secara singkat diartikan sebagai munculnya sensasi terbakar di area dada. Heartburn juga dapat bergerak naik ke tenggorokan, dan menimbulkan rasa pahit atau asam di area tenggorokan.

Heartburn dapat terjadi karena refluks asam, sebuah kondisi di mana asam lambung bergerak dari perut menuju tenggorokan. Padahal seperti yang diketahui, kerongkongan merupakan tabung penyambung yang membawa makanan, cairan, dan air liur ke perut Anda.

Otot LES (Lower Esophageal Spichter)/otot katup lambung atas, berperan besar terhadap kelancaran pergerakan aliran makanan dan cairan yang Anda konsumsi menuju perut. LES merupakan otot yang ada di antara kerongkongan dan lambung.

Dalam kondisi normal LES akan terbuka supaya makanan dapat lewat, dan tertutup otomatis untuk mencegah asam kembali ke kerongkongan. Fungsi LES yang tidak normal, seperti tidak menutup dengan benar, akan membuat asam bergerak menuju kerongkongan dan menyebabkan heartburn.

Baca juga: Perut Panas Saat Hamil? Ini Cara Aman Mengatasinya

Bagaimana Mengatasi Heartburn Saat Hamil?

Ada beberapa cara untuk mengatasi heartburn saat hamil di antaranya.

1. Memperbaiki Pola Makan

Perubahan gaya hidup dan melakukan diet sehat, merupakan kunci utama mengatasi heartburn. Ketika hamil, hindari mengonsumsi makanan secara sembarangan. Anda mungkin merasa lebih mudah lapar dibanding sebelum hamil. Namun, mengontrol pola makan Anda menjadi hal yang diutamakan.

Pelajari pola diet sehat selama masa kehamilan. Selain itu, ubah cara makan Anda sehari-hari. Jika biasanya Anda mengonsumsi makanan 3 kali sehari, ganti dengan membagi setiap porsi makanan dalam jumlah kecil. Proses pencernaan tidak dapat bergerak secepat sebelum Anda hamil. Membaginya dalam porsi yang kecil, memberi waktu untuk sistem pencernaan Anda untuk mengolah makanan.

2. Berhenti Merokok

Merokok ketika hamil dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan seperti heartburn. Bahan kimia yang terhirup saat merokok,menyebabkan relaksasi pada cincin otot di ujung bawah kerongkongan. Akibatnya, asam lambung dapat dengan mudah naik kembali ke tenggorokan, menyebabkan refluks asam yang membuat sensasi tidak nyaman di area dada dan tenggorokan.

Hindari dan hentikan kebiasaan merokok untuk membantu mengatasi heartburn. Sebab, selain masalah pencernaan, merokok juga dapat meningkatkan risiko lain pada janin Anda, seperti kelahiran prematur, berat badan rendah, dan sindrom kematian bayi mendadak. Jika Anda merasa kesulitan untuk berhenti dari kebiasaan ini, segeralah cari bantuan professional untuk mengatasi adiksi yang dialami.

3. Hindari Alkohol

Sama halnya dengan rokok, alkohol juga dapat menyebabkan ibu hamil rentan terkena heartburn. Konsumsi alkohol dapat menyebabkan iritasi pada jaringan kerongkongan dan mempengaruhi otot-otot perut, sehingga rentan mengalami masalah pencernaan. Tak hanya itu, alkohol juga membuat lambung memproduksi lebih banyak asam, sehingga memicu terjadinya heartburn.

Mengubah pola hidup dengan menghentikan kebiasaan minum alkohol, sebelum memulai program kehamilan merupakan langkah yang bijak, baik untuk calon ibu hamil maupun calon janin. Selain menghindari masalah pencernaan, menghentikan kebiasaan minum alkohol juga dapat berdampak baik pada kesehatan tubuh Anda.

4. Mengonsumsi Obat-Obatan

Anda dapat mengonsumsi obat-obatan khusus untuk meredakan heartburn selama kehamilan. Walaupun begitu, ibu hamil perlu waspada jenis obat yang dikonsumsi, dan harus dalam pengawasan dokter.

Antasida, obat yang bekerja untuk menetralkan asam lambung, obat ini umumnya dijual bebas di apotek. Jika antasida tidak dapat meredakan gejala yang dialami, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan resep lain yang sesuai kondisi Anda.

Baca Juga: Pentingnya Asam Folat untuk Ibu Hamil

Apa yang Dirasakan Saat Mengalami Heartburn Selama Hamil?

Ketika heartburn, ibu hamil dapat merasakan beberapa gejala berikut:

  • Sensasi terbakar atau sakit di bagian dada
  • Perut kembung, penuh, atau berat
  • Sering bersendawa
  • Mual dan mutah
  • Rasa asam atau pahit di mulut
  • Sakit tenggorokan
  • Sulit mengonsumsi makanan
  • Gejala memburuk setelah makan dan ketika malam hari


Gejala-gejala tersebut umumnya muncul setelah Anda mengonsumsi makanan atau minuman, bisa sesegera mungkin atau setelah beberapa saat.

Baca Juga: Ovarium Adalah: Kenali Fungsinya dalam Sistem Reproduksi

Kenapa Memasuki Kehamilan Trimester 3 Sering Mengalami Heartburn?

Heartburn dapat muncul kapan saja selama Anda hamil, walaupun secara umum ibu hamil mengalaminya sejak minggu ke 27 atau trimester 3. Mengapa demikian? Selama trimester ketiga ukuran bayi di dalam rahim akan semakin besar. Pembesaran ini menyebabkan penekanan pada organ-organ di sekitarnya termasuk perut dan lambung. Ketika tekanan pada sfingter esofagus (esophageal sphincter) bagian bawah meningkat, asam lambung memiliki peluang yang lebih besar untuk kembali naik ke kerongkongan.

Walaupun heartburn selama kehamilan dapat mempengaruhi kualitas tidur, tingkat produktivitas, dan kehidupan Anda secara keseluruhan, heartburn jarang menyebabkan komplikasi lain. Hal utama yang perlu diperhatikan ketika Anda mengalami heartburn adalah tingkat konsumsi Anda, karena heartburn biasanya menyebabkan ibu hamil sulit makan. Jika hal ini terjadi, segera hubungi dokter atau perawat terdekat untuk mendapatkan bantuan.

Telah direview oleh dr. Surya S Pratama

Source:

Tim Konten Medis
Terakhir diperbarui pada 3 Juli, 2024
Dipublikasikan 22 September, 2023
Tags: