Waspadai, Ini Penyebab Inseminasi Buatan Gagal

Penyebab Inseminasi Buatan Gagal

Waspadai, Ini Penyebab Inseminasi Buatan Gagal

Ada berbagai hal yang bisa menjadi penyebab inseminasi buatan gagal, mulai dari usia, kualitas telur, saluran tuba tersumbat, hingga gaya hidup tidak sehat. Bila gagal, menunjukkan bahwa menstruasi akan segera datang.

Inseminasi buatan adalah salah satu metode medis yang memberikan harapan bagi pasangan yang mengalami kesulitan untuk hamil secara alami. Meskipun memiliki harapan tinggi untuk mengatasi masalah infertilitas, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan kegagalan inseminasi buatan.

Penyebab Inseminasi Buatan Tidak Berhasil

Meskipun memiliki kesempatan berhasil yang tinggi, ada beberapa penyebab gagalnya inseminasi buatan. Berikut penjelasannya:

1. Usia

Usia adalah faktor kunci yang memengaruhi kesuburan wanita. Semakin bertambahnya usia, kualitas dan kuantitas sel telur cenderung menurun. Wanita memiliki jumlah sel telur tertentu yang ditentukan sejak lahir, dan seiring bertambahnya usia, jumlah dan kualitas sel telur tersebut akan menurun.

Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan risiko komplikasi kehamilan dan menurunkan peluang keberhasilan inseminasi. Faktor lain yang terkait dengan usia adalah peningkatan risiko kehamilan dengan anomali kromosom pada embrio, seperti sindrom Down.

Baca Juga: 3 Tahap Inseminasi Buatan IUI untuk Gangguan Infertilitas

2. Kualitas Sel Telur

Kualitas sel telur menjadi faktor kritis dalam proses pembuahan. Sel telur yang sehat memiliki struktur genetik yang normal dan mampu memicu proses pembuahan serta perkembangan embrio yang sukses.

Namun, seiring dengan pertambahan usia, kualitas sel telur cenderung menurun. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam pembuahan atau peningkatan risiko keguguran.

Kualitas sel telur yang buruk juga dapat mengurangi kemungkinan berhasilnya teknik reproduksi bantu seperti inseminasi.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan peluang keberhasilan, penting bagi wanita untuk mempertimbangkan usia reproduktifnya saat memutuskan untuk menjalani prosedur inseminasi.

3. Saluran Tuba Tersumbat

Saluran tuba yang tersumbat atau mengalami kerusakan dapat menjadi penyabab kegagalan IUI. Fungsi saluran tuba memungkinkan perjalanan sel telur dari ovarium ke rahim dan pergerakan sperma dari leher rahim ke tuba falopi untuk pembuahan.

Ketika saluran tuba tersumbat, baik oleh jaringan parut, endometriosis, atau kondisi lainnya, sel telur dan sperma tidak dapat bertemu sehingga menghambat pembuahan. Penyebab tersumbatnya saluran tuba bisa bervariasi, mulai dari infeksi, endometriosis, hingga kelainan bawaan.

Pengobatan tersumbatnya saluran tuba dapat melibatkan operasi untuk membersihkan atau memperbaiki saluran tuba, atau melalui teknologi reproduksi bantu seperti IVF (In Vitro Fertilization).

4. Waktu yang Tidak Tepat

Proses inseminasi harus dilakukan pada waktu yang tepat sehubungan dengan ovulasi agar peluang keberhasilan meningkat. Ovulasi terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur matang yang kemudian dapat terbuahi oleh sperma.

Jika proses inseminasi terlalu dini atau terlambat dari waktu ovulasi, kemungkinan sperma bertemu dengan sel telur yang matang akan sangat berkurang.

Oleh karena itu, pemantauan ovulasi yang tepat dan pemilihan waktu inseminasi yang optimal sangat penting untuk meningkatkan kesuksesan prosedur ini. Metode pemantauan ovulasi meliputi penggunaan tes ovulasi, pemantauan suhu basal tubuh, atau pengamatan lendir serviks.

5. Kualitas Sperma yang Kurang Baik

Kualitas sperma yang buruk, termasuk sperma dengan motilitas rendah, jumlah yang sedikit, atau bentuk yang abnormal, dapat menjadi penyebab kegagalan inseminasi. Sperma yang sehat dan kuat membutuhkan motilitas yang baik untuk berenang menuju sel telur dan mampu membuahi sel telur dengan efisien.

Selain itu, jumlah sperma yang cukup dan bentuk sperma yang normal juga penting untuk pembuahan yang berhasil. Faktor yang dapat memengaruhi kualitas sperma meliputi gaya hidup, faktor genetik, paparan lingkungan, dan kondisi kesehatan yang mendasari.

Evaluasi kualitas sperma melalui tes semen biasanya dilakukan sebelum prosedur inseminasi untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin ada dan memutuskan apakah prosedur tersebut layak dilakukan, atau apakah perlu diambil tindakan lain seperti pengobatan atau teknologi reproduksi bantu.

6. Lapisan Endometrium

Endometrium adalah lapisan dalam rahim yang sangat penting dalam proses kehamilan. Untuk keberhasilan inseminasi buatan, endometrium harus memiliki ketebalan yang optimal dan struktur yang sehat.

Endometrium yang terlalu tipis atau terlalu tebal dapat menghalangi implantasi embrio. Selain itu, kelainan pada lapisan endometrium, seperti polip, fibroid, atau adanya jaringan parut (sindrom Asherman), juga bisa mengganggu proses implantasi dan menyebabkan kegagalan inseminasi buatan.

Baca Juga: Apa Itu Inseminasi Buatan? Ini Proses yang Perlu Bunda Tahu

7. Kekurangan Hormon Progesteron

Faktor penyebab gagalnya inseminasi buatan selanjutnya adalah kekurangan hormon progesteron. Progesteron merupakan hormon yang sangat penting dalam mempertahankan kehamilan awal.

Hormon ini membantu mempersiapkan dan menjaga lapisan endometrium agar siap menerima dan mendukung embrio yang telah terbuahi. Kekurangan progesteron dapat menyebabkan endometrium menjadi tidak memadai untuk implantasi sehingga embrio tidak dapat berkembang dengan baik.

Kekurangan hormon ini sering kali menyebabkan kegagalan inseminasi buatan karena meskipun pembuahan berhasil, embrio tidak dapat menempel atau bertahan di rahim.

8. Masalah Terkait Ovulasi

Ovulasi yang tidak teratur atau tidak terjadi sama sekali menjadi salah satu penyebab umum dari kegagalan inseminasi buatan. Masalah ini bisa karena berbagai kondisi, termasuk sindrom ovarium polikistik (PCOS), gangguan hormon, atau kegagalan ovarium prematur.

Jika ovulasi tidak terjadi tepat waktu atau sel telur yang Anda hasilkan tidak berkualitas baik, peluang keberhasilan inseminasi buatan menjadi sangat rendah. Pemantauan dan pengaturan waktu yang tepat sangat penting dalam prosedur ini.

9. Gaya Hidup

Gaya hidup yang tidak sehat juga dapat mempengaruhi keberhasilan inseminasi buatan. Faktor-faktor seperti merokok, konsumsi alkohol yang berlebihan, pola makan yang buruk, stres, dan obesitas dapat berdampak negatif pada kesuburan.

Merokok, misalnya, dapat merusak kualitas sel telur dan sperma, serta memengaruhi kesehatan rahim. Stres yang tinggi dapat mengganggu keseimbangan hormon yang diperlukan untuk ovulasi dan implantasi.

Ciri-ciri Inseminasi Buatan Gagal

Jika inseminasi gagal, Anda mungkin akan mengalami beberapa tanda yang menunjukkan bahwa menstruasi akan segera datang. Berikut ciri-ciri inseminasi gagal:

1. Tidak ada hCG dalam Darah dan Urine

Human chorionic gonadotropin (hCG) adalah hormon yang diproduksi setelah embrio yang telah dibuahi berhasil menempel di dinding rahim. Ketiadaan hCG dalam darah dan urine setelah inseminasi buatan menunjukkan bahwa embrio tidak berhasil menempel atau berkembang.

Tes kehamilan yang negatif dalam dua minggu setelah inseminasi adalah indikator yang kuat bahwa prosedur tidak berhasil.

2. Keputihan yang Lebih Kental Bercampur dengan Warna Coklat

Keputihan yang lebih kental dan bercampur dengan warna coklat dapat menunjukkan bahwa endometrium mulai melepaskan lapisannya. Kondisi ini menjadi sebuah tanda bahwa kehamilan tidak terjadi. Warna coklat biasanya menunjukkan adanya darah lama yang keluar dari rahim, yang bisa terjadi sebelum menstruasi dimulai kembali.

3. Bercak Darah

Bercak darah yang dimulai dengan warna coklat dan kemudian berubah menjadi merah bisa menjadi tanda awal dari menstruasi yang akan datang. Ini biasanya terjadi ketika endometrium mulai melepaskan lapisannya setelah embrio gagal menempel atau berkembang. Bercak ini sering merupakan tanda pertama bahwa inseminasi buatan tidak berhasil.

4. Kram Mendekati Periode

Kondisi ini terjadi mendekati waktu menstruasi juga merupakan tanda bahwa inseminasi buatan mungkin telah gagal. Kram ini mirip dengan yang dirasakan selama periode menstruasi  dan menunjukkan bahwa tubuh sedang mempersiapkan diri untuk menstruasi sehingga menandakan bahwa tidak ada kehamilan yang terjadi.

5. Akhirnya Menstruasi

Menstruasi yang terjadi pada akhir siklus setelah inseminasi buatan adalah indikasi pasti bahwa prosedur tersebut tidak berhasil. Menstruasi menunjukkan bahwa lapisan endometrium telah dilepaskan dan tidak ada embrio yang berhasil menempel dan berkembang menjadi kehamilan.

Bagaimana Jika Proses Inseminasi Buatan Gagal?

Syarat mengikuti program inseminasi buatan adalah saluran telur perempuan harus paten (terbuka) dan jumlah sperma laki-laki harus lebih dari 10 juta/ml. Sebaiknya, perempuan mengikuti program kehamilan ini pada usia di bawah 35 tahun karena tingkat kesuburan cenderung menurun setelah usia tersebut.

Inseminasi buatan sering dianjurkan untuk pasangan yang mengalami infertilitas, terutama jika masalahnya berkaitan dengan kualitas atau jumlah sperma. Dalam hal usia, inseminasi sebaiknya dilakukan pada perempuan sebelum mencapai usia 35 tahun untuk meningkatkan peluang keberhasilan.

Angka keberhasilan inseminasi buatan berkisar antara 10-20 persen, dan kemungkinan kegagalan tetap ada. Jika inseminasi buatan gagal, prosedur ini dapat diulang hingga 3-4 kali, dengan evaluasi sebelumnya mengenai faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan.

Keberhasilan inseminasi buatan sangat dipengaruhi oleh kualitas sel telur dan sperma yang baik. Menjaga pola hidup sehat, seperti tidak merokok dan menghindari alkohol, dapat mengurangi risiko masalah pada sperma dan sel telur, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan melalui inseminasi buatan.

Baca Juga: Hindari 9 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Kesuburan Ini!

Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Inseminasi

Setelah menjalani inseminasi, Anda mungkin merasakan kram perut atau mengalami pendarahan ringan selama 1-2 hari.

Ada hal yang tidak boleh dilakukan setelah inseminasi, yaitu hindari aktivitas berat dan pastikan cukup beristirahat untuk mendukung inseminasi buatan berhasil. Anda tetap dapat menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasa, tetapi jangan melakukan aktivitas yang terlalu berat.

Tidak ada larangan khusus terkait makanan, tetapi pastikan Anda selalu mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang untuk menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan. Jika Anda dan pasangan memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai masalah kesuburan atau prosedur inseminasi buatan dapat melakukan konsultasi ke Ciputra IVF.

Di sana, Anda bisa mendapat penanganan sesuai. Terlebih lagi, Ciputra IVF menawarkan layanan kesehatan lengkap, mulai dari konsultasi dengan dokter kandungan hingga tes kesuburan.

Telah direview oleh Dr. Adrian Setiawan, Sp. OG

Source:

Tim Konten Medis
Terakhir diperbarui pada 20 Desember, 2024
Dipublikasikan 2 Desember, 2024