
11 Apr Mengenal Inseminasi Buatan untuk Program Hamil
Intrauterine insemination (IUI) atau inseminasi buatan merupakan metode khusus yang dilakukan untuk membantu pasangan mendapatkan anak. Fungsi perawatan inseminasi buatan adalah membantu peluang pembuahan dengan meningkatkan jumlah sperma sehat yang mencapai saluran tuba ketika masa subur wanita terjadi. Prosedur perawatan dan berbagai persiapannya akan dijelaskan dalam artikel berikut. Mari, simak selengkapnya!
IUI atau inseminasi intrauterine adalah metode khusus yang dilakukan pasangan untuk mendapatkan buah hati. Prosedur inseminasi buatan dilakukan dalam pengawasan dokter dan disertai pengobatan hormon untuk mempersiapkan kehamilan. Dalam prosedurnya, sperma yang dipersiapkan akan diinjeksikan langsung ke dalam rahim ibu. Program inseminasi buatan ini berguna membantu berbagai keluhan kesuburan meliputi:
- Pasangan dengan infertilitas karena kondisi medis (jumlah sperma rendah, endometriosis)
- Pasangan dengan infertilitas yang tidak dapat dijelaskan
Inseminasi buatan dapat menjadi alternatif program hamil yang biayanya lebih rendah dan dapat dengan mudah dilakukan di klinik khusus kesuburan. Lebih jelas pelajari lebih lanjut prosedur IUI berikut.
Baca Juga: 3 Tahap Inseminasi Buatan IUI untuk Gangguan Infertilitas
Indikasi yang Memerlukan Inseminasi Buatan
Ada berbagai alasan seseorang memerlukan inseminasi buatan. Sebagai contoh, pasangan yang belum dikaruniai anak karena masalah infertilitas atau berbagai alasan lainnya. Umumnya ada berbagai kondisi yang memerlukan tindakan medis ini, di antaranya:
1. Masalah Serviks
Wanita yang memiliki masalah dengan lendir serviks atau masalah lain dengan serviks dapat mencoba metode IUI. Sebagai contoh, lendir serviks yang tebal dapat membuat sperma sulit berenang. Metode inseminasi buatan membantu sperma melewati leher rahim (serviks) dan langsung menuju ke rahim Anda.
2. Jumlah Sperma Rendah
Ketika ejakulasi, jika jumlah sperma yang dikeluarkan mengandung lebih sedikit sperma dari jumlah normal disebut oligospermia atau jumlah sperma rendah. Dikatakan rendah atau tergolong sedikit bila jumlahnya kurang dari 15 juta sperma. Selain jumlah sperma rendah, inseminasi buatan juga dapat membantu pria dengan gangguan sperma lainnya. Metode IUI akan memilih sperma berkualitas tinggi untuk digunakan dalam perawatan Anda.
3. Pergerakan atau Bentuk Sperma yang Bermasalah
Pergerakan sperma yang tidak lurus atau bentuk sperma yang tidak normal juga mempengaruhi kondisi kualitas dari sperma. Oleh karena itu dengan teknik bantuan inseminasi ini diharapkan dapat membantu memperlancar proses pertemuan sperma dengan sel telur.
4. Masalah Ejakulasi atau Disfungsi Ereksi
Pria yang memiliki masalah dengan disfungsi ereksi dapat mencoba metode inseminasi buatan. Gangguan ereksi terjadi ketika pasangan tidak dapat mempertahankan ereksi atau tidak mampu ejakulasi.
5. Infertilitas yang Tidak Dapat Dijelaskan
Pasangan yang memiliki gangguan fertilitas yang tidak dapat dijelaskan dapat mencoba metode inseminasi buatan. Kondisi ini terjadi ketika petugas medis tidak dapat menemukan penyebab infertilitas kedua pasangan.
Baca Juga: Metode Bayi Tabung ICSI dan IMSI untuk Meningkatkan Peluang Kehamilan
Prosedur Inseminasi Buatan (Intrauterine Insemination atau IUI)
Inseminasi buatan adalah prosedur yang aman dengan teknik khusus untuk membantu pasangan mendapatkan anak. Prosedur ini diawali dengan pengumpulan sampel air mani atau sperma. Kemudian, sampel akan “dicuci” dengan cara memisahkan sperma normal yang sehat dari sperma berkualitas rendah dan unsur-unsur lainnya. Sel sperma yang sehat dapat meningkatkan peluang kehamilan.
Setelah sel sperma sehat dipilih, IUI dapat dilakukan menjelang wanita berovulasi. Proses ovulasi dapat dipantau dengan prediksi ovulasi urine untuk melihat lonjakan atau pelepasan hormon pelutein (LH). Dokter juga dapat melihat pertumbuhan telur melalui USG transvaginal. Anda dapat diberikan suntikan human chorionic gonadotropin (HCG) atau obat-obatan untuk membuat Anda berovulasi satu atau lebih telur pada waktu yang tepat.
Ketika ovulasi terjadi, dokter akan menyuntikkan sel sperma sehat dan berkualitas (sperma terpilih dan telah dicuci) ke dalam rahim. Pertama, dokter memasukkan spekulum ke dalam vagina untuk melihat leher rahim. Kemudian, dokter akan memasukkan kateter dan menyuntikkan sperma ke dalam rahim. Prosedur ini tidak menimbulkan rasa sakit, wanita hanya mengalami keram ringan. Beberapa wanita mungkin mengalami bercak selama satu atau dua hari setelah IUI.

Setelah sel sperma sehat dipilih, IUI dapat dilakukan menjelang wanita berovulasi.
Berapa Lama Proses Inseminasi Buatan?
Proses inseminasi buatan memakan waktu sekitar 4 minggu atau 28 hari hingga akhir prosedur. Panjang waktunya hampir sama seperti siklus menstruasi biasa. Prosedur akan melalui berbagai tahap, mulai dari pemeriksaan infertilitas, menentukan waktu ovulasi, dan memasukkan sel sperma berkualitas ke dalam rahim.
Anda juga akan diberikan obat kesuburan yang harus diminum selama lima hari atau obat suntik hingga dua minggu ke depan untuk meningkatkan kesuburan. Namun, tergantung kondisi pasien, tidak semua orang memerlukan obat kesuburan.
Sementara proses penyuntikan sel sperma ke dalam rahim sangat cepat. Hanya membutuhkan beberapa menit saja untuk memasukkan sperma. Setelah prosedur penyuntikan, petugas medis akan meminta Anda untuk berbaring selama 15 menit. Setelah 2 minggu pasca inseminasi, Anda dapat melakukan tes kehamilan.
Baca Juga: Apa Saja Penyebab Lama Hamil Setelah Menikah?
Hasil dari Intrauterine Insemination (IUI)
Hasil yang diharapkan dari inseminasi buatan adalah sperma dapat berenang ke tuba fallopi dan membuahi sel telur sehingga menghasilkan kehamilan. Anda dapat menunggu selama 2 minggu sebelum melakukan tes kehamilan di rumah. Pengujian terlalu cepat dapat menghasilkan hasil yang kurang tepat.
1. Negatif Palsu
Jika hormon kehamilan belum mencapai tingkat terukur, maka hasil tes akan negatif. Sementara pada kenyataannya Anda benar-benar hamil.
2. Positif Palsu
Jika Anda menggunakan obat pemicu HCG, obat yang masih ada akan terdeteksi dan mengindikasikan kehamilan, padahal Anda benar-benar tidak hamil.
Jadi, sebaiknya tes kehamilan dilakukan 2 minggu pasca prosedur. Dokter juga akan menginstruksikan tes darah sekitar dua minggu setelah melakukan test pack di rumah. Tes darah berguna untuk mendeteksi hormon kehamilan setelah pembuahan.
Jika Anda tidak hamil, Anda dapat mencoba metode inseminasi buatan (IUI) lagi sebelum beralih ke perawatan kesuburan lainnya. Seringkali, terapi yang sama digunakan selama tiga hingga enam bulan untuk memaksimalkan peluang kehamilan.
Inseminasi buatan adalah prosedur yang aman digunakan untuk membantu pasangan memperoleh keturunan. Jika Anda ingin memiliki anak atau berencana melakukan program kehamilan, metode IUI menjadi salah satu opsi untuk Anda coba.
Telah direview oleh dr. Denny Khusen., Sp.OG., FICS., CH., CHt.
Source: