6 Penyebab Infertilitas pada Wanita yang Jarang Disadari

6 Penyebab Infertilitas pada Wanita yang Jarang Disadari

6 Penyebab Infertilitas pada Wanita yang Jarang Disadari

Infertilitas pada wanita adalah masalah medis yang umum dan meruntuhkan harapan pasangan suami istri untuk memiliki anak biologis mereka sendiri. Tidak hanya memengaruhi aspek fisik, tetapi juga berdampak emosional dan psikologis yang mendalam. Lantas, apa sebenarnya yang menjadi penyebab infertilitas pada wanita? Cari tahu jawabannya di bawah ini.

Gejala Infertilitas pada Wanita

Gejala infertilitas atau kemandulan pada wanita dapat bervariasi. Namun, berikut gejala yang umum terjadi:

1. Siklus Haid Tidak Teratur
Biasanya, siklus haid seorang wanita berlangsung sekitar 21 hingga 35 hari. Namun, jika siklus haid tidak teratur, artinya Anda mungkin mengalami periode yang datang terlalu sering atau terlalu jarang, atau mungkin tidak ada pola yang konsisten.

Siklus haid yang tidak teratur dapat mengindikasikan masalah dalam sistem reproduksi Anda. Ini bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon atau gangguan ovulasi yang dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk hamil.

2. Nyeri saat Berhubungan Seks (Dispareunia)
Nyeri saat berhubungan seks atau dispareunia adalah gejala yang dapat dialami oleh beberapa wanita yang mengalami masalah infertilitas. Nyeri ini bisa terasa tajam, terbakar, atau terasa seperti tekanan yang tidak wajar selama atau setelah aktivitas seksual. Penyebab dispareunia bisa beragam dan salah satu penyebab yang umum adalah endometriosis.

3. Obesitas
Obesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan berlebihan, dan dapat memengaruhi kesuburan wanita. Obesitas dapat mengganggu produksi hormon reproduksi yang normal, seperti insulin dan estrogen, yang dapat mengganggu proses ovulasi. Hal ini dapat menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur atau tidak stabil.

Selain itu, obesitas juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang dapat menimbulkan gangguan kesuburan pada wanita. Wanita dengan obesitas juga berisiko tinggi mengalami komplikasi selama kehamilan, seperti diabetes gestasional dan preeklampsia.

Baca Juga: Kenali Infertilitas pada Wanita

4. Infeksi Organ Reproduksi
Infeksi pada organ reproduksi wanita, seperti salpingitis (infeksi pada saluran tuba), bisa menjadi penyebab infertilitas. Infeksi ini dapat terjadi sebagai akibat dari penyakit menular seksual (PMS) atau infeksi bakteri lainnya.

Ketika saluran tuba yang menghubungkan ovarium dan rahim terinfeksi, ini dapat mengakibatkan peradangan dan kerusakan pada saluran tuba. Saluran tuba yang tersumbat atau rusak dapat menghambat pergerakan sel telur dari ovarium ke rahim atau sperma dari mencapai sel telur sehingga mengganggu proses pembuahan yang normal.

5. Berhenti Menstruasi Dini
Menstruasi dini adalah kondisi di mana seorang wanita menghentikan menstruasi sebelum usia normalnya mencapai menopause. Jika seorang wanita berhenti menstruasi dalam usia yang relatif muda, ini dapat mengindikasikan penurunan fungsi ovarium atau masalah hormonal. Menstruasi yang berhenti dini dapat menjadi tanda bahwa ovarium tidak lagi merespon dengan baik terhadap hormon yang mengatur ovulasi.

6. Nyeri Haid Berlebihan
Nyeri haid yang sangat parah, yang disebut dismenore, dapat menjadi tanda masalah kesuburan jika disebabkan oleh gangguan dalam organ reproduksi. Endometriosis adalah salah satu penyebab umum dismenore dan juga dapat menyebabkan infertilitas.

Endometriosis terjadi ketika jaringan yang biasanya tumbuh di dalam rahim mulai tumbuh di luar rahim dan dapat menyebabkan peradangan, nyeri, dan gangguan fungsi ovarium.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Kesuburan Wanita

Penyebab Infertilitas pada Wanita

Penyebab infertilitas pada wanita secara umum meliputi adanya gangguan pada faktor-faktor berikut:

1. Gangguan Ovulasi
Ovulasi adalah proses penting dalam siklus menstruasi wanita di mana ovarium melepaskan sel telur matang yang siap untuk dibuahi. Gangguan ovulasi terjadi ketika proses ini terganggu atau tidak berjalan dengan baik. Salah satu contoh paling umum adalah sindrom ovarium polikistik (PCOS), sebuah kondisi hormon yang menyebabkan ovarium menghasilkan sel telur yang tidak matang secara teratur. Akibatnya, ovulasi menjadi tidak teratur atau bahkan tidak terjadi sama sekali.

Gangguan hormon lainnya, seperti disfungsi tiroid atau masalah dengan kelenjar hipofisis juga dapat menyebabkan masalah ovulasi. Ketidakseimbangan hormon ini dapat menghambat terjadi kehamilan karena tidak ada sel telur yang dapat dibuahi oleh sperma.

2. Gangguan Lendir Serviks
Penyebab infertilitas pada wanita selanjutnya adalah adanya gangguan lendir serviks. Lendir serviks adalah cairan yang diproduksi oleh leher rahim (serviks) selama siklus menstruasi. Fungsi utama lendir serviks adalah membantu sperma bergerak menuju sel telur dan melindungi sperma dari lingkungan asam vagina yang tidak mendukung kelangsungan hidup sperma.

Pada saat ovulasi, lendir serviks biasanya menjadi lebih encer, transparan, dan ramah sperma, menciptakan jalur yang lebih mudah bagi sperma untuk mencapai sel telur.

Namun, gangguan lendir serviks dapat menghambat pergerakan sperma. Misalnya, lendir serviks yang terlalu kental atau terlalu asam dapat mempersulit pergerakan sperma sehingga menghambat pencapaian sel telur untuk pembuahan.

3. Penyumbatan Tuba Falopi
Fungsi utama tuba falopi adalah untuk memungkinkan sperma mencapai sel telur dan mengangkut sel telur yang telah dibuahi ke rahim untuk implantasi. Jika salah satu atau kedua saluran tuba falopi mengalami penyumbatan atau kerusakan, ini dapat menghambat pergerakan sperma menuju sel telur dan pergerakan sel telur yang telah dibuahi menuju rahim.

Penyumbatan tuba falopi dapat disebabkan oleh infeksi sebelumnya, endometriosis, atau jaringan parut pasca operasi. Kondisi ini dapat menghambat pembuahan dan implantasi, sehingga menjadi penyebab infertilitas pada wanita.

6 Penyebab Infertilitas pada Wanita yang Jarang Disadari

Ovulasi merupakan siklus penting pada wanita di mana ovarium melepaskan sel telur matang yang siap untuk dibuahi. 

Baca Juga: Wanita Tidak Subur

4. Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang biasanya tumbuh di dalam rahim (endometrium) mulai tumbuh di luar rahim, seperti di perut, ovarium, atau saluran tuba falopi. Selama siklus menstruasi, jaringan endometriosis ini juga dapat berdarah dan meradang, menyebabkan nyeri yang parah.

Kondisi ini dapat merusak saluran tuba falopi dan organ reproduksi lainnya, yang dapat menghambat kemampuan sel telur untuk bertemu dengan sperma dan mengganggu proses implantasi.

5. Submucosal Fibroid
Submucosal fibroid adalah jenis fibroid yang tumbuh di dalam dinding rahim, dekat dengan lapisan lendir rahim (endometrium). Ketika fibroid tumbuh dalam ukuran yang besar atau berada di lokasi yang mengganggu, seperti di dalam rongga rahim, mereka dapat memengaruhi implantasi embrio atau pergerakan sperma. Submucosal fibroid dapat mengganggu fungsi rahim dan membuatnya sulit bagi embrio untuk menempel dengan baik pada dinding rahim.

6. Efek Samping Obat-obatan
Beberapa obat-obatan memiliki potensi sebagai penyebab infertilitas pada wanita. Misalnya, pengobatan kanker tertentu, seperti kemoterapi atau radioterapi, dapat merusak sel telur atau merusak ovarium, yang dapat mengganggu kemampuan reproduksi.

Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat antiinflamasi non steroid (OAINS) dalam jangka panjang atau obat-obatan yang memengaruhi hormon tertentu, juga dapat memengaruhi ovulasi atau siklus menstruasi normal.

Oleh karena itu, jika Anda atau pasangan Anda sedang menjalani perawatan obat-obatan tertentu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau spesialis kesehatan reproduksi untuk memahami risiko dan dampak potensial terhadap kesuburan serta opsi pengobatan alternatif yang mungkin tersedia.

Baca juga: 10 Ciri dan Penyebab Masa Tidak Subur Wanita

Faktor Risiko Infertilitas pada Wanita

Faktor risiko infertilitas pada wanita melibatkan berbagai aspek, seperti:

1. Gaya Hidup
Gaya hidup yang tidak sehat, seperti konsumsi makanan tidak seimbang, kurangnya aktivitas fisik, stres yang berlebihan, atau paparan zat-zat beracun, dapat meningkatkan risiko infertilitas. Makanan tidak seimbang dan obesitas, misalnya, dapat mengganggu siklus menstruasi dan ovulasi.

2. Usia
Seiring bertambahnya usia menjadi salah satu faktor risiko utama infertilitas pada wanita. Fertilitas wanita mencapai puncaknya di usia 20-an dan awal 30-an, dan kemudian mulai menurun secara signifikan setelah itu. Wanita di atas usia 35 tahun cenderung mengalami kesulitan untuk hamil karena penurunan jumlah dan kualitas sel telur.

3. Berat Badan
Kondisi berat badan yang tidak seimbang, baik obesitas atau kurang berat badan, dapat mengganggu kesuburan. Obesitas dapat mengganggu ovulasi dan siklus menstruasi, sementara berat badan yang terlalu rendah dapat menyebabkan gangguan hormon dan kurangnya sel telur yang matang.

4. Merokok dan Alkohol
Merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan dapat merusak kesuburan wanita. Merokok, misalnya, dapat mempercepat penurunan cadangan sel telur dan merusak fungsi saluran tuba. Konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat mengganggu siklus menstruasi dan mengurangi kemungkinan hamil.

5. Riwayat Seksual
Riwayat seksual dan paparan penyakit menular seksual (PMS) dapat memengaruhi kesuburan. Infeksi saluran tuba atau organ reproduksi lainnya dapat merusak struktur dan fungsi, menghambat kemampuan sperma untuk mencapai sel telur atau sel telur untuk bergerak ke rahim.

Bila Anda mengalami gejala di atas, jangan ragu konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat.

Telah direview oleh dr. Denny Khusen., Sp.OG., FICS., CH., CHt.

Source:

Tim Konten Medis

Terakhir diperbarui pada 6 Desember, 2023
Dipublisikan 13 November, 2023