11 Sep Cek Kelebihan & Kekurangan Pembekuan Sel Telur (Egg Freezing)
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan pembekuan sel telur (egg freezing) yang perlu Anda ketahui. Mulai dari baik untuk kesehatan kesuburan, meningkatkan peluang kehamilan, hingga pertimbangan masalah biaya.
Pembekuan sel telur atau egg freezing adalah solusi yang memungkinkan wanita untuk menunda kehamilan hingga waktu yang lebih tepat bagi mereka. Prosedur ini melibatkan pengumpulan dan penanganan sel telur dari ovarium, kemudian dibekukan dengan suhu rendah untuk mempertahankan kualitasnya. Ini memungkinkan wanita menyimpan telur mereka untuk digunakan di masa depan.
Namun, sebelum memutuskan untuk melakukan prosedur ini, penting memahami dengan baik kelebihan dan kekurangan pembekuan sel telur (egg freezing). Dengan begitu, Anda bisa mempertimbangkan manfaat serta risikonya.
Yuk, kita ketahui kelebihan dan kekurangan pembekuan sel telur di bawah ini!
Kelebihan Pembekuan Sel Telur (Egg Freezing)
Berikut beberapa kelebihan pembekuan sel telur (egg freezing) yang bisa Anda dapatkan:
1. Dapat Dilakukan pada Usia Berapapun
Salah satu kelebihan dari pembekuan sel telur adalah kemampuannya untuk dilakukan pada usia berapapun. Hal ini mengatasi batasan biologis yang seringkali ditemui oleh wanita, di mana kesuburan secara alami menurun seiring bertambahnya usia.
Dengan pembekuan sel telur, wanita dapat mempertahankan kesuburan mereka pada tahap yang optimal, bahkan jika mereka belum siap untuk hamil saat ini. Ini memberikan pilihan bagi wanita yang ingin mengejar karier, menyelesaikan pendidikan, atau mencapai tujuan lain sebelum memulai keluarga.
Dengan kata lain, prosedur ini membebaskan wanita dari tekanan biologis dan memberi mereka kontrol yang lebih besar atas waktu kehamilan mereka.
Baca Juga: Oogenesis adalah Proses Pematangan Sel Telur, Ini Prosesnya
2. Menawarkan Lebih Banyak Fleksibilitas untuk Perencanaan Keluarga di Masa Depan
Fungsi pembekuan sel telur adalah memberikan wanita kontrol yang lebih besar atas waktu konsepsi dan perencanaan keluarga mereka. Dengan menyimpan sel telur mereka
pada tahap kesuburan yang optimal, wanita dapat mengejar aspirasi pribadi dan profesional mereka tanpa harus terburu-buru dalam memulai keluarga.
Misalnya, mereka dapat menunda kehamilan hingga mereka merasa lebih siap secara finansial, emosional, atau saat kondisi kehidupan lebih stabil. Hal ini membuka pintu bagi wanita untuk mengejar karier, menyelesaikan pendidikan, atau melakukan perjalanan tanpa harus khawatir tentang penurunan kesuburan yang berkaitan dengan bertambahnya usia.
3. Melindungi Kesuburan pada Wanita dengan Kondisi Medis
Kelebihan pembekuan sel telur memberikan kesempatan bagi wanita dengan kondisi medis yang dapat mengancam kesuburan, seperti kanker atau penyakit autoimun, untuk melindungi kemampuan reproduksi di masa depan.
Misalnya, wanita yang menjalani terapi kanker berpotensi merusak ovarium atau sel telur mereka dapat memilih untuk membekukan sel telur sebelum memulai perawatan tersebut. Dengan demikian, mereka dapat menjaga kesuburan dan mempertahankan pilihan untuk memiliki anak biologis di kemudian hari, bahkan setelah melewati perawatan yang mungkin merusak kesuburan mereka.
Ini memberikan harapan dan pilihan bagi wanita yang menghadapi tantangan kesuburan karena kondisi medis yang serius. Selain itu, prosedur pembekuan sel telur juga dapat memberikan kenyamanan psikologis bagi wanita yang menghadapi diagnosis medis yang menantang dengan memberikan kontrol lebih atas masa depan reproduksi mereka.
4. Meningkatkan Peluang Keberhasilan Kehamilan
Tujuan proses pembekuan sel telur telah terbukti meningkatkan peluang terjadinya kehamilan yang sukses. Dengan menggunakan sel telur yang telah dibekukan, wanita memiliki lebih banyak opsi untuk mengatur waktu kehamilan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.
Sel telur yang telah dibekukan memiliki kualitas yang sama dengan sel telur segar sehingga memberikan kesempatan yang sama untuk terjadinya pembuahan dan keberhasilan implantasi.
Hal ini terutama bermanfaat bagi wanita yang mengalami penurunan kualitas sel telur akibat usia atau kondisi medis tertentu.
Dengan demikian, pembekuan sel telur memberikan harapan bagi wanita yang ingin memperluas keluarga mereka di masa depan, bahkan ketika usia atau kondisi kesehatan menjadi faktor yang mempengaruhi kesuburan.
Kekurangan Pembekuan Sel Telur (Egg Freezing)
Meskipun prosedur ini menggunakan teknologi canggih, tetapi pembekuan sel telur juga memiliki kekurangan, seperti:
1. Biaya yang Tinggi
Biaya sering menjadi hambatan utama bagi banyak individu untuk melakukan pembekuan sel telur. Proses prosedur ini melibatkan serangkaian yang meliputi pengumpulan sel telur dari ovarium, penggunaan hormon untuk merangsang produksi sel telur, serta proses pengambilan sel telur yang memerlukan peralatan medis khusus dan tim medis terlatih.
Selain itu, ada biaya penyimpanan jangka panjang untuk menjaga sel telur tetap beku hingga saat dibutuhkan di masa depan. Semua langkah ini membutuhkan biaya yang tinggi dan umumnya tidak bisa menggunakan asuransi.
Baca Juga: Tahap Pembuahan pada Sistem Reproduksi
2. Proses Bersifat Invasif
Proses pembekuan sel telur bersifat invasif karena melibatkan langkah-langkah yang memerlukan intervensi langsung pada tubuh, seperti pemberian suntikan hormon untuk merangsang ovarium agar menghasilkan lebih banyak sel telur dari biasanya.
Selanjutnya, proses ini melibatkan pengambilan sel telur yang matang dari ovarium dengan menggunakan jarum yang dimasukkan melalui dinding vagina. Meskipun prosedur ini biasanya dilakukan di bawah bimbingan ultrasonografi untuk meminimalkan risiko komplikasi, seperti kerusakan pada organ sekitar, dan dilakukan oleh tim medis yang terlatih, tetapi tetap saja memiliki sifat invasif dapat menimbulkan ketidaknyamanan atau risiko komplikasi bagi beberapa individu.
Selain itu, beberapa wanita juga mungkin mengalami efek samping seperti perdarahan atau infeksi setelah prosedur ini. Oleh karena itu, penting bagi individu yang mempertimbangkan pembekuan sel telur untuk memahami sepenuhnya proses yang terlibat dan mendiskusikan risiko serta manfaatnya dengan dokter mereka sebelum memutuskan untuk melanjutkan.
3. Keterbatasan Jumlah Sel Telur
Proses pembekuan sel telur memiliki keterbatasan dalam jumlah sel telur yang dapat dikumpulkan dan disimpan. Meskipun teknologi pembekuan sel telur semakin canggih, wanita hanya memiliki jumlah sel telur tertentu yang dapat dikumpulkan dalam satu siklus pengumpulan.
Hal ini dapat menjadi kendala bagi wanita yang ingin menyimpan jumlah sel telur yang cukup untuk mencapai kehamilan di masa depan atau bagi mereka yang menginginkan lebih dari satu percobaan kehamilan menggunakan sel telur yang dibekukan.
Selain itu, kualitas sel telur yang dikumpulkan juga merupakan faktor penting, karena tidak semua sel telur yang dikumpulkan akan berhasil dibuahi dan berkembang menjadi embrio yang dapat diimplan.
4. Tidak Memiliki Jaminan Keberhasilan
Meskipun pembekuan sel telur meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan di masa depan, tidak ada jaminan bahwa sel telur yang telah dibekukan akan berhasil dibuahi dan menghasilkan kehamilan yang sukses.
Keberhasilan prosedur ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kualitas sel telur yang dibekukan, kondisi kesehatan reproduksi wanita, serta faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi kesuburan dan keberhasilan pembuahan.
Selain itu, faktor lain seperti kondisi kesehatan rahim dan kemampuan embrio untuk menempel di dinding rahim juga dapat mempengaruhi keberhasilan kehamilan. Meskipun pembekuan sel telur memberikan kesempatan untuk merencanakan keluarga di masa depan, penting untuk diingat bahwa tidak ada jaminan keberhasilan mutlak, dan hasil akhirnya dapat bervariasi untuk setiap individu.
5. Memiliki Efek Samping
Sama seperti prosedur lainnya, pembekuan sel telur juga memiliki efek samping pada kesehatan. Diantaranya:
- Efek samping seperti gejala mirip sindrom pramenstruasi (PMS), termasuk kembung, iritabilitas, kram, dan fluktuasi suhu tubuh.
- Sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS), yang dapat menyebabkan pembengkakan ovarium dan kebocoran cairan ke dalam tubuh, terutama pada orang dengan sindrom ovarium polikistik.
- Risiko komplikasi yang terkait dengan anestesi selama prosedur pengambilan sel telur.
- Risiko cedera dari jarum saat prosedur pengambilan sel telur.
Baca Juga: Apakah Bisa Positif Hamil Setelah Selesai Haid? Cek Penjelasan Lengkapnya!
Program Pembekuan Sel Telur (Egg Freezing) di Ciputra IVF
Ciputra IVF menawarkan program pembekuan sel telur yang dirancang untuk memberikan solusi tepat bagi wanita yang ingin merencanakan keluarga di masa depan. Dengan tim ahli yang berpengalaman dalam teknologi reproduksi dan perawatan kesuburan, Ciputra IVF menyediakan layanan yang komprehensif mulai dari evaluasi awal hingga prosedur pembekuan sel telur.
Pasien akan mendapatkan perhatian yang personal dan terarah, termasuk konseling yang mendalam tentang proses, risiko, dan manfaat pembekuan sel telur.
Selain itu, Ciputra IVF menyediakan fasilitas yang modern dan teknologi canggih untuk memastikan prosedur pembekuan sel telur berjalan dengan lancar dan efisien.
Tim medis yang terampil dan terlatih akan membimbing pasien melalui setiap langkah proses, memberikan dukungan emosional dan fisik yang dibutuhkan selama perjalanan kesuburan.
Dengan komitmen untuk memberikan perawatan yang berkualitas dan hasil yang optimal, Ciputra IVF menjadi pilihan terbaik bagi wanita yang ingin menjaga opsi kesuburan mereka untuk masa depan.
Telah direview oleh Dr. dr. Sudirmanto, Sp.OG, SubSp-FER
Source:
- Kitchener Waterloo. Freezing Eggs vs. Freezing Embryos: The Pros and Cons. September 2024.
- Cleveland Clinic. What To Know About Freezing Your Eggs. September 2024.