
22 Okt Apa Tujuan Pembekuan Sel Telur (Egg Freezing) untuk Wanita?
Tujuan pembekuan sel telur adalah untuk memberikan fleksibilitas kepada perempuan dalam merencanakan waktu yang tepat untuk memiliki anak dengan mempertahankan kualitas sel telur saat berada pada puncak kesuburan. Proses egg freezing ini memungkinkan wanita untuk menunda kehamilan hingga mereka siap secara fisik, emosional, dan finansial.
Kemajuan teknologi dalam bidang reproduksi telah memberikan banyak harapan dan solusi bagi perempuan yang menghadapi tantangan dalam memiliki keturunan. Salah satu teknologi yang kini semakin populer dan relevan adalah pembekuan sel telur atau egg freezing.
Prosedur ini menawarkan fleksibilitas bagi perempuan dalam merencanakan waktu yang tepat untuk memiliki anak tanpa harus terburu-buru oleh faktor usia atau kondisi medis tertentu. Tujuan pembekuan sel telur, perempuan dapat menunda kehamilan hingga mereka merasa siap secara emosional, fisik, dan finansial, sambil tetap menjaga kualitas sel telur mereka.
Tujuan Pembekuan Sel Telur (Egg Freezing)
Pembekuan sel telur atau egg freezing adalah sebuah prosedur medis yang memungkinkan perempuan untuk menyimpan sel telur mereka di dalam tabung dengan suhu sangat rendah untuk menjaga kualitas telur agar tidak rusak dan bisa digunakan di masa depan.
Proses ini melibatkan beberapa tahap, mulai dari stimulasi ovarium untuk menghasilkan sel telur yang matang, kemudian pengambilan sel telur dari ovarium, dan setelahnya adalah proses pembekuan sel telur menggunakan teknik khusus seperti vitrifikasi.
Fungsi pembekuan sel telur di antaranya adalah untuk:
- Menunda kehamilan karena alasan karier atau pendidikan.
- Menghadapi diagnosis medis yang mempengaruhi kesuburan.
- Persiapan sebelum menjalani pengobatan kanker yang dapat merusak kesuburan.
- Menjaga kualitas sel telur seiring bertambahnya usia.
- Menunggu pasangan yang tepat atau kondisi hubungan yang stabil.
- Memberikan pilihan reproduksi bagi perempuan dengan kondisi medis tertentu, seperti endometriosis.
- Memperoleh kendali lebih besar atas pilihan reproduksi.
- Sebagai bagian dari prosedur fertilisasi in vitro (IVF) untuk meningkatkan peluang keberhasilan.
Umumnya, pembekuan sel telur sering menjadi pilihan utama perempuan yang ingin menunda kehamilan karena alasan pribadi, karier, atau kesehatan, termasuk mereka yang harus menjalani perawatan medis yang dapat memengaruhi kesuburan, seperti kemoterapi.
Baca Juga: Seperti Apa Proses Pengambilan Sel Telur untuk Bayi Tabung?
Manfaat Pembekuan Sel Telur (Egg Freezing)
Adapun beberapa manfaat dari pembekuan sel telur yang bisa Anda dapatkan, seperti:
1. Menjaga Kesuburan di Usia Muda
Pembekuan sel telur memberikan kesempatan bagi perempuan untuk menyimpan sel telur mereka saat berada pada puncak kesuburan, biasanya di usia 20-an hingga awal 30-an.
Pada periode ini, jumlah dan kualitas sel telur berada pada kondisi terbaik, dengan kemungkinan kehamilan yang lebih tinggi setiap bulannya. Namun, seiring bertambahnya usia, kualitas dan kuantitas sel telur mengalami penurunan yang signifikan.
Pada usia 35 tahun, sekitar setengah dari sel telur yang tersisa mungkin sudah tidak normal secara kromosom, dan pada usia 40 tahun, hanya sekitar 25% dari sel telur yang tersisa yang memiliki potensi untuk menghasilkan kehamilan. Dengan membekukan sel telur di usia muda, perempuan dapat meningkatkan peluang mereka untuk sukses dalam kehamilan di masa depan.
Teknologi ini juga memungkinkan perempuan untuk merencanakan keluarga mereka sesuai dengan waktu yang paling tepat, tanpa harus tergesa-gesa karena kekhawatiran tentang penurunan kesuburan seiring bertambahnya usia.
2. Fleksibilitas dalam Merencanakan Keluarga
Pembekuan sel telur memberikan fleksibilitas bagi perempuan modern yang sering kali menghadapi pilihan antara mengejar karier dan memulai keluarga. Banyak perempuan merasa perlu untuk mencapai stabilitas finansial, pendidikan, dan profesional sebelum memutuskan untuk memiliki anak.
Dengan adanya teknologi pembekuan sel telur, perempuan dapat menunda kehamilan hingga mereka merasa benar-benar siap secara emosional, fisik, dan finansial. Ini memungkinkan perempuan untuk fokus pada pengembangan diri dan pencapaian tujuan pribadi dan profesional tanpa harus khawatir tentang penurunan kualitas sel telur seiring bertambahnya usia.
Ketika akhirnya siap untuk memulai keluarga, mereka dapat menggunakan sel telur yang telah dibekukan untuk meningkatkan peluang kehamilan yang sukses. Selain itu, teknologi ini juga memberikan kebebasan untuk menjelajahi hubungan dan menemukan pasangan yang tepat tanpa tekanan jam biologis yang terus berdetak.
3. Perlindungan Terhadap Kondisi Medis
Pembekuan sel telur sangat bermanfaat bagi perempuan yang menghadapi kondisi medis serius yang dapat memengaruhi kesuburan wanita. Misalnya, perempuan yang memiliki kanker sering kali harus menjalani perawatan seperti kemoterapi atau radiasi yang dapat merusak ovarium dan mengurangi jumlah serta kualitas sel telur.
Dengan membekukan sel telur sebelum memulai pengobatan, perempuan ini memiliki opsi untuk menggunakan sel telur mereka sendiri di masa depan untuk memiliki anak biologis. Ini memberikan harapan dan rencana cadangan bagi mereka yang harus menghadapi tantangan kesehatan serius.
Selain itu, bagi perempuan dengan kondisi seperti endometriosis atau gangguan autoimun yang dapat merusak kesuburan, pembekuan sel telur dapat menjadi langkah pencegahan untuk memastikan mereka tetap memiliki pilihan reproduksi di masa depan.
Baca Juga: Cek Kelebihan & Kekurangan Pembekuan Sel Telur (Egg Freezing)
4. Mengurangi Tekanan Jam Biologis
Banyak perempuan merasakan tekanan untuk memiliki anak sebelum usia tertentu karena kekhawatiran tentang penurunan kesuburan. Jam biologis, atau penurunan alami dalam kesuburan seiring bertambahnya usia, sering kali menjadi sumber stres yang signifikan.
Pembekuan sel telur dapat mengurangi tekanan ini dengan memberikan kepastian bahwa mereka masih memiliki sel telur yang sehat dan dapat digunakan di masa depan. Ini memungkinkan perempuan untuk menjalin hubungan tanpa terburu-buru karena faktor usia, memberikan mereka waktu untuk menemukan pasangan yang tepat dan membangun hubungan yang kuat tanpa merasa tertekan oleh batasan waktu biologis.
Selain itu, dengan mengetahui bahwa mereka memiliki cadangan sel telur yang sehat, perempuan dapat lebih fokus pada pengembangan diri dan karier mereka, sehingga dapat mencapai keseimbangan hidup yang lebih baik antara kehidupan profesional dan pribadi.
5. Meningkatkan Peluang Kehamilan di Usia Lanjut
Seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 35 tahun, peluang kehamilan menurun secara signifikan. Dengan memiliki sel telur yang dibekukan di usia muda, perempuan dapat menggunakan sel telur tersebut di usia yang lebih tua untuk meningkatkan peluang kehamilan yang sukses. Ini sangat penting bagi perempuan yang memutuskan untuk memiliki anak di usia yang lebih lanjut karena berbagai alasan.
Proses penuaan pada tubuh perempuan tidak hanya memengaruhi jumlah sel telur, tetapi juga kualitasnya. Dengan bertambahnya usia, sel telur cenderung memiliki lebih banyak kelainan kromosom, yang dapat menyebabkan kesulitan dalam pembuahan dan perkembangan embrio yang sehat.
Dengan egg freezing dari usia muda, perempuan dapat mengurangi risiko kelainan kromosom pada sel telur, meningkatkan peluang untuk kehamilan yang sukses.
6. Melindungi Sel Telur dari Penyakit
Tujuan pembekuan sel telur juga dapat menjadi langkah pencegahan yang penting bagi perempuan yang memiliki riwayat penyakit atau kondisi medis tertentu yang dapat memengaruhi kualitas atau jumlah sel telur.
Contohnya, penyakit endometriosis atau gangguan autoimun dapat menyebabkan kerusakan pada ovarium dan mengganggu proses ovulasi, yang dapat berdampak negatif pada kesuburan.
Dengan membekukan sel telur sebelum penyakit tersebut berkembang atau semakin parah, perempuan dapat memastikan bahwa mereka memiliki opsi untuk menggunakan sel telur yang sehat di masa depan, mengurangi dampak dari penyakit atau kondisi medis pada kemampuan mereka untuk memiliki anak.
Adakah Risiko Efek Samping Jika Sel Telur Dibekukan?
Pembekuan sel telur umumnya aman dan efektif. Namun, ada beberapa efek samping dari pembekuan sel telur yang bisa saja terjadi, seperti kembung, kram, dan nyeri pada payudara. Gejala-gejala ini biasanya terjadi akibat efek samping obat hormonal yang digunakan sebelum pengambilan sel telur.
Hormon ini merangsang ovarium untuk memproduksi beberapa sel telur, yang dapat menyebabkan pembengkakan dan ketidaknyamanan pada perut. Efek samping emosional juga bisa terjadi, namun dengan dukungan yang tepat dan perawatan diri, hal ini dapat dikelola.
Baca Juga: Mengenal Egg Freezing (Pembekuan Sel Telur) bagi Kesuburan
Beberapa pasien juga mungkin mengalami pendarahan atau bercak setelah prosedur pengambilan sel telur. Ini normal dan seharusnya tidak menjadi alasan untuk khawatir. Namun, jika pendarahan berlanjut atau berat, segera beritahukan kepada dokter fertilitas Anda.
Komplikasi serius seperti Sindrom Hiperstimulasi Ovarium (OHSS) yang parah, infeksi, perdarahan intraperitoneal, dan torsion ovarium terjadi pada kurang dari 2,5% dari siklus.
Jangan ragu untuk menghubungi Ciputra IVF jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang prosedur pembekuan sel telur atau tertarik untuk melakukannya.
Tim profesional Ciputra IVF siap membantu memahami prosesnya, memberikan informasi yang Anda butuhkan, dan memberikan dukungan selama perjalanan Anda.
Telah direview oleh dr. Adrian Setiawan, Sp.OG
Source:
- Cofertility. What Are The Side Effects and Risks of Egg Freezing?. Oktober 2024.
- Shady Grove Fertility. 5 Reasons to Freeze Your Eggs. Oktober 2024.