21 Sep Kenali Penyakit Kista dan Pengobatannya
Perbedaan miom dan kista dapat dilihat dari gejala yang timbul. Penasaran bagaimana ciri-ciri kista hingga penyebabnya. Kenali penyakit kista dan pengobatannya dalam artikel berikut.
Apa Itu Kista?
Kista merupakan penyakit kronis yang berbahaya. Jika kista tidak segera mendapatkan penanganan. Maka dapat mengancam jiwa penderita. Kista adalah benjolan yang berisi cairan, udara, atau zat lainnya berbentuk kapsul atau kantung. Kista dapat muncul di bagian tubuh mana pun. Kista dapat terjadi karena faktor keturunan, mengalami infeksi atau peradangan.
Ciri-Ciri Kista
Gejala kista berbeda, tergantung dari jenis kista yang diderita. Gejala utama kista adalah adanya benjolan pada bagian tubuh tertentu.. Ukuran benjolan yang tumbuh bervariasi. Benjolan dapat tumbuh di wajah, punggung, leher, dada hingga telapak tangan dan kaki.
Selain itu, ciri-ciri kista yang lain adalah sebagai berikut:
- Area kulit yang tumbuh benjolan berwarna kemerahan.
- Benjolan mengeluarkan darah atau nanah disertai bau tidak sedap.
- Rasa nyeri akibat infeksi pada kista.
- Mengalami kesemutan atau kaku pada bagian tubuh yang ditumbuhi benjolan kista.
- Beberapa orang akan mengalami mual dan muntah.
- Mengalami demam hingga pusing.
Baca Juga: Klimakterium Adalah: Gejala dan Dampak pada Kesuburan Wanita
Penyebab Kista
Kista yang muncul dapat mengganggu kesehatan dan aktivitas. Oleh karena itu, mengetahui penyebabnya adalah langkah penting untuk mencegah munculnya kista. Penyebab kista yang perlu Anda waspadai adalah sebagai berikut:
- Kondisi genetik.
- Kerusakan pada sela tau jaringan tertentu.
- Mengalami peradangan kronis.
- Mengalami penyumbatan pada saluran dalam tubuh sehingga menyebabkan Adanya penumpukan cairan.
- Adanya parasit dalam tubuh.
- Mengalami cedera.
- Menderita penyakit tumor.
- Adanya kelainan pada organ embrio yang sedang berkembang.
Perbedaan Miom dan Kista
Banyak orang masih mengira jika kista dan miom adalah suatu penyakit yang sama. Padahal, sebenarnya tidak demikian. Kista adalah benjolan berisi cairan, udara, dan zat lainnya yang berbentuk kapsul atau kantung.Kista dapat timbul pada berbagai tempat dan jaringan yang berbeda. Sementara miom adalah tumor jinak (non-kanker) yang berkembang di dalam atau sekitar rahim.
Cara Mengobati Kista
Penting untuk mengetahui penyakit kista dan pengobatannya. Beberapa kista dapat hilang dengan sendirinya tanpa perlu tindakan medis. Anda bisa mempercepat penyembuhan kista dengan sering mengompres kista menggunakan air hangat. Namun, untuk kista yang tergolong parah. Tindakan medis diperlukan untuk mencegah kondisinya agar tidak semakin parah. Cara mengobati kista dengan tindakan medis antara lain:
- Memberikan obat untuk mengurangi peradangan kista. Obat yang biasa diberikan antara lain suntikan kortikosteroid.
- Melakukan operasi pengangkatan kista jika perawatan lainnya tidak membantu menyembuhkan kista.
- Melakukan penyedotan cairan dalam kista menggunakan jarum yang ditusukkan ke area kista.
Hal lain yang tidak boleh dilakukan tanpa prosedur medis adalah memencet dan mengeluarkan kista secara mandiri. Sebab, memencet atau mengeluarkan cairan kista secara mandiri dapat menyebabkan infeksi. Itulah uraian singkat penyakit kista dan pengobatannya. Selanjutnya, kenali penyakit kista dan pengobatannya
Baca Juga: Apa Itu Endometriosis?
Jenis-Jenis Kista
Kista memiliki banyak jenis-jenisnya. Namun, jenis-jenis kista yang paling umum di alami seseorang antara lain:
1. Kista Epidermoid
Kista jenis epidermoid memiliki ciri benjolan yang muncul berukuran kecil, keras, dan berisi cairan kental berbau. Kista jenis ini terjadi karena adanya penumpukan keratin dibawah kulit. Kista epidermoid dapat muncul di area wajah, kepala, leher, punggung hingga alat kelamin.
2. Kista Baker
Kista baker akan menyebabkan benjolan berisi cairan di bagian belakang lutut. Kista jenis ini terjadi akibat adanya permasalahan pada sendi lutut. Misalnya, radang sendi atau cedera lutut. Munculnya kista baker akan menyebabkan rasa nyeri saat menggerakkan kakinya.
3. Kista Payudara
Kista payudara terjadi karena adanya penumpukan cairan dalam kelenjar payudara. Kista payudara ditandai dengan munculnya benjolan berisi cairan dengan tekstur lunak pada satu atau kedua payudara.
4. Kista Sebasea
Kista sebasea dapat ditemukan di wajah, leher, atau dada. Kista sebasea terjadi karena adanya trauma atau kerusakan kelenjar minyak atau pada saluran duktus. Selain itu, kista sebasea juga bisa muncul akibat kerusakan sel saat melakukan operasi. Kista jenis ini bersifat jinak. Namun, jika benjolan membesar dapat menyebabkan rasa nyeri.
5. Kista Ganglion
Kista ganglion dapat muncul di lengan dan pergelangan tangan, serta kaki dan pergelangan kaki. Kista ganglion memiliki ciri berisi cairan di sepanjang tendon atau persendian. Kista ganglion tidak berbahaya dan tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, Anda tetap perlu waspada dengan kista jenis ini.
6. Kista Pilonidal
Kista pilonidal terjadi di bagian atas bokong dan ditandai dengan benjolan yang berisi rambut dan kotoran. Benjolan yang muncul akan menyebabkan rasa nyeri saat duduk atau berdiri. Kondisi tersebut terjadi karena perubahan hormon, mengalami gesekan dengan pakaian dan duduk terlalu lama. Jika kista pilonidal terinfeksi bakteri. Maka kista dapat mengeluarkan nanah serta darah yang disertai bau tidak sedap.
7. Kista Ovarium
Kista ovarium (indung tealur) adalah benjolan yang muncul pada salah satu atau kedua ovarium. Umumnya, kista ovarium tidak menimbulkan gejala apapun. Namun, kista ovarium yang semakin besar ukurannya dapat menimbulkan rasa nyeri pada punggung bagian bawah, paha, dan nyeri pada panggul. Kista ovarium umumnya terjadi karena memasuki siklus menstruasi. Meski demikian, kista ovarium juga bisa terjadi karena pertumbuhan sel yang tidak normal.
8. Kista Pilar
Kista pilar tumbuh di area kulit kepala. Benjolan yang muncul memiliki ciri berbentuk bulat, bertekstur padat dan memiliki warna serupa dengan kulit. Kista pilar umumnya terjadi karena adanya penumpukan keratin pada folikel rambut.
9. Kista Mucocele (Mukokel)
Kista Mucocele (Mukokel) umumnya terjadi di area mulut dan bibir. Kista lendir terjadi saat kelenjar ludah tersumbat oleh lendir. Umumnya, penyebab kista lendir adalah trauma pada rongga mulut, seperti menggigit bibir, penggunaan tindik atau adanya gangguan pada kelenjar ludah.
10. Brachial Cleft Cyst
Brachial cleft cyst merupakan penyakit bawaan. Kista celah brankial terjadi di salah satu atau kedua sisi leher. Benjolan kista juga dapat tumbuh di bawah tulang selangka. Penyebab kista celah brankial adalah saat jaringan di tenggorokan dan leher tidak berkembang normal. Pada beberapa kasus, kista celah brankial tidak berbahaya. Namun, dapat menyebabkan iritasi kulit, infeksi kulit hingga kanker.
11. Kista Kalazion
Kista kalazion terjadi di kelopak mata bagian atas atau bawah. Kista kalazion dapat terjadi di salah satu atau kedua mata. Penyebab umumnya adalah penyumbatan pada kelenjar minyak di kelopak mata. Bila diabaikan, maka dapat menyebabkan infeksi, rasa nyeri hingga gangguan penglihatan.
12. Jerawat Kista
Jerawat kista memiliki bentuk seperti jerawat atau bisul yang berisi nanah dan menimbulkan rasa nyeri saat disentuh. Jerawat kista dapat terjadi pada semua orang. Namun, orang dengan kulit berminyak memiliki risiko lebih tinggi mengalami jerawat kista. Selain muncul di wajah, jerawat kista juga bisa muncul di punggung, bahu, dada, lengan, belakang telinga, dan leher.
Kista dapat muncul pada bagian manapun dan dapat membahayakan penderitanya jika tidak tertangani dengan sesuai. Jadi, jika Anda merasa muncul benjolan yang mencurigakan. Segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan sesuai jenis kista Anda. Kini, Anda sudah tahu dan kenali penyakit kista dan pengobatannya!
Telah direview oleh dr. Stanislaus Hatta
Source:
Tim Konten Medis