15 Nov Mioma Geburt, Gangguan Reproduksi Wanita yang Menyebabkan Anemia
Mioma Uteri atau yang lebih dikenal sebagai mioma adalah pertumbuhan tumor jinak pada dinding rahim yang umum terjadi pada wanita usia subur. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai gejala dan komplikasi yang berbeda, tergantung pada lokasi dan ukuran mioma tersebut. Salah satu jenis mioma uteri yang perlu dipahami adalah mioma geburt atau mioma submukosa.
Apa Itu Mioma Geburt?
Mioma geburt atau mioma submukosa adalah jenis pertumbuhan tumor jinak yang terjadi di dalam rahim wanita, lebih tepatnya di dekat lapisan lendir rahim yang disebut endometrium. Mioma submukosa merupakan salah satu kategori dari mioma uteri yang umumnya ditemukan pada wanita dalam usia subur.
Mioma submukosa ditandai dengan pertumbuhan jaringan otot rahim yang muncul dari dinding rahim dan tumbuh ke arah rongga rahim atau endometrium. Kondisi ini dapat menyebabkan sebagai gejala yang berkaitan dengan siklus menstruasi dan kesuburan wanita.
Mioma submukosa memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan reproduksi. Terutama karena lokasi yang dekat dengan lapisan lendir rahim yang penting untuk implantasi embrio saat kehamilan. Mioma submukosa umumnya tidak berbahaya tetapi kehadirannya sangat mengganggu dan menimbulkan anemia.
Baca Juga: Gejala Endometriosis yang Perlu Diwaspadai
Gejala Mioma Geburt
Gejala mioma geburt dapat bervariasi dari ringan hingga parah, tergantung pada ukuran, jumlah, dan lokasi mioma ini dalam rahim. Beberapa gejala umum yang sering terjadi, meliputi:
1. Perdarahan Abnormal
Salah satu gejala yang paling umum adalah perdarahan menstruasi yang tidak normal. Wanita dengan mioma submukosa cenderung mengalami menstruasi lebih sakit dan lebih lama daripada biasanya. Perdarahan ini dapat disertai gumpalan darah yang besar dan sering memerlukan penggantian pembalut atau tampon yang lebih sering.
2. Kram Perut yang Intens
Mioma submukosa dapat menyebabkan kram perut yang lebih intens selama menstruasi atau bahkan di antara siklus menstruasi. Kram ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari
3. Nyeri Hebat
Wanita dengan jenis mioma ini juga akan mengalami nyeri panggul atau area rahim, terutama selama menstruasi
4. Perubahan Pola Menstruasi
Selain perdarahan yang lebih sakit dan lama, jenis mioma ini juga dapat menyebabkan perubahan dalam pola menstruasi, seperti siklus yang tidak teratur.
5. Gangguan Fertilitas
Mioma submukosa dapat memengaruhi kesuburan dengan mengganggu implantasi embrio yang berkembang di endometrium. Jika mioma ini menyebabkan perubahan struktural dalam rahim, ini dapat menghambat kemungkinan kehamilan.
6. Perubahan Pola Buang Air Kecil
Jenis mioma ini cukup besar sehingga memberikan tekanan pada kandung kemih dan menyebabkan seringnya buang air kecil atau bahkan kesulitan saat buang air kecil.
7. Anemia
Perdarahan berat akibat mioma submukosa dapat menyebabkan anemia, yaitu kondisi kurangnya sel darah merah yang sehat dalam tubuh. Anemia dapat menyebabkan pusing, kelelahan, dan gejala lainnya.
Baca Juga: 6 Penyebab Infertilitas pada Wanita yang Jarang Disadari
Diagnosis Mioma Geburt
Jika Anda mengalami gejala di atas, biasanya dokter akan melakukan beberapa diagnosis, seperti:
1. Anamnesis
Anamnesis adalah langkah awal dalam proses diagnosis jenis mioma ini. Selama tahap ini, dokter akan mengumpulkan informasi tentang riwayat kesehatan pasien dan gejala yang dialami. Beberapa pertanyaan yang mungkin diajukan oleh dokter meliputi:
- Riwayat menstruasi, termasuk lama, frekuensi, dan jumlah perdarahan
- Gejala nyeri atau kram perut yang terjadi selama menstruasi
- Riwayat keluhan buang air kecil yang berhubungan dengan tekanan pada kandung kemih.
- Riwayat kesulitan hamil atau masalah reproduksi lainnya.
- Riwayat penyakit terkait lainnya.
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik oleh dokter adalah langkah penting dalam menentukan keberadaan mioma submukosa. Selama pemeriksaan ini, dokter akan melakukan palpasi pada perut dan panggul untuk mendeteksi adanya pembengkakan atau perubahan pada organ-organ terkait. Pemeriksaan fisik juga dapat melibatkan pemeriksaan tangan dalam (bimanual) untuk menilai ukuran dan letak rahim. Pada beberapa kasus, pemeriksaan tangan dalam mungkin dilakukan melalui rektum (rektovaginal) atau melalui vagina (vaginal) untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci tentang rahim dan mioma.
3. Pemeriksaan Penunjang
Untuk mengkonfirmasi diagnosis dan memperoleh informasi lebih lanjut tentang mioma geburt, beberapa pemeriksaan penunjang mungkin diperlukan. Beberapa pemeriksaan yang umum dilakukan adalah:
- Ultrasonografi (USG): Ini adalah metode pencitraan yang paling umum digunakan untuk mendeteksi mioma. USG dapat memberikan gambaran tentang ukuran, jumlah, dan lokasi mioma di dalam rahim. Pemeriksaan ini dapat dilakukan secara transabdominal (di atas perut) atau transvaginal (melalui vagina).
- Histeroskopi: Ini adalah prosedur di mana tabung fleksibel dengan kamera disisipkan melalui vagina dan leher rahim ke dalam rongga rahim. Ini memungkinkan dokter untuk melihat langsung ke dalam rongga rahim dan mendeteksi mioma submukosa serta mengevaluasi kondisi endometrium.
- MRI (Magnetic Resonance Imaging): MRI dapat memberikan gambaran yang lebih rinci tentang ukuran, lokasi, dan struktur mioma. Ini terutama digunakan jika diperlukan informasi lebih mendalam.
Baca Juga: Endometrium Adalah: Bagian, Fungsi, dan Jenis Gangguan
Pengobatan Mioma Geburt
Pilihan pengobatan untuk mioma geburt atau mioma submukosa akan tergantung pada sejumlah faktor, termasuk ukuran mioma, gejala yang dialami, rencana kehamilan, dan preferensi pasien. Berikut adalah beberapa opsi pengobatan yang mungkin dipertimbangkan:
1. Pemantauan
Jika mioma submukosa kecil dan tidak menyebabkan gejala yang mengganggu, dokter mungkin memilih untuk hanya memantau perkembangannya dengan pemeriksaan teratur.
2. Obat-obatan
- Obat antiinflamasi dan analgesik: Digunakan untuk mengurangi nyeri dan kram perut yang disebabkan oleh mioma.
- Obat hormonal: Terapi hormonal seperti pil kontrasepsi, injeksi hormon, atau IUD hormonal dapat membantu mengendalikan perdarahan menstruasi yang berlebihan dan meredakan gejala lainnya.
Baca Juga: Apakah Kista Pengaruhi Kesuburan Wanita?
3. Prosedur Non-Bedah
- Ablasi endometrium: Prosedur ini bertujuan untuk menghilangkan lapisan endometrium, yang dapat membantu mengurangi pendarahan berlebihan akibat mioma.
- Embolisasi arteri rahim (Uterine Artery Embolization – UAE): Dalam prosedur ini, pasokan darah ke mioma diputus dengan memasukkan partikel kecil melalui arteri. Ini dapat mengakibatkan penyusutan mioma.
- Histeroskopi dan Miomektomi: Pada histeroskopi, dokter menggunakan alat khusus untuk mengangkat mioma yang tumbuh di dalam rongga rahim. Miomektomi adalah pengangkatan mioma melalui pembedahan, tetapi rahim tetap dipertahankan, sehingga memungkinkan wanita untuk hamil di masa depan.
4. Pembedahan
- Histerektomi: Histerektomi adalah pengangkatan seluruh rahim. Ini merupakan pilihan terakhir jika pengobatan lain tidak efektif dan gejala mioma sangat mengganggu. Histerektomi permanen dan akan mengakhiri kemampuan untuk hamil.
- Myomectomy: Miomektomi adalah pengangkatan mioma saja, sementara rahim tetap dipertahankan. Ini adalah pilihan bagi wanita yang ingin mempertahankan kemampuan untuk hamil di masa depan.
Pemilihan pengobatan harus didasarkan pada konsultasi dengan dokter yang berkualifikasi. Setiap pilihan memiliki manfaat, risiko, dan konsekuensi yang berbeda-beda. Penting untuk memahami dengan baik pilihan-pilihan pengobatan yang tersedia dan berdiskusi dengan dokter tentang tujuan, preferensi, serta dampak dari masing-masing pilihan dalam konteks kondisi kesehatan dan gaya hidup Anda.
Telah direview oleh dr. Sony Prabowo
Source:
Tim Konten Medis