Ovarium Adalah: Kenali Fungsinya dalam Sistem Reproduksi

Ovarium Adalah: Kenali Fungsinya dalam Sistem Reproduksi

Ovarium Adalah: Kenali Fungsinya dalam Sistem Reproduksi

Ovarium adalah salah satu bagian dari tubuh yang memiliki fungsi penting dalam proses reproduksi wanita. Mengetahui fungsi organ reproduksi pada wanita ini beserta struktur dan jenis penyakit yang dapat mengganggu ovarium dapat memberi Anda gambaran jelas bagaimana proses serta dan cara merawat organ reproduksi Anda dengan tepat. Selengkapnya simak di bawah ini.

Pengertian Ovarium

Ovarium adalah kelenjar kecil berbentuk oval yang terletak di kedua sisi rahim wanita. Ovarium berperan penting dalam fungsi reproduksi wanita, yaitu untuk memproduksi dan menyimpan telur serta menghasilkan hormon wanita seperti estrogen dan progesteron.

Organ reproduksi pada wanita ini berperan dalam memproduksi sel telur sejak Anda berbentuk janin, dengan jumlah sel telur dalam jutaan pada setiap ovariumnya. Ketika pubertas dan mendapatkan menstruasi pertama kali, jumlah telur di setiap ovarium akan mulai berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Hal tersebut merupakan proses yang normal karena organ reproduksi pada wanita ini juga memiliki usianya sendiri.

Ovarium akan mulai berhenti berfungsi setelah Anda mengalami menopause. Ketika masa menopause organ reproduksi pada wanita ini akan berhenti menghasilkan telur, produksi hormon berkurang dan mengalami penyusutan (atrofi). Sehingga ketika wanita mengalami menopause biasanya akan mengalami berbagai gejala seperti kekeringan vagina. Gejala lain yang mungkin juga dirasakan karena kekurangan estrogen adalah meningkatkan risiko terkena osteoporosis yang dapat meningkatkan risiko patah tulang.

Baca Juga: Mengenal Oophoritis atau Peradangan pada Ovarium

Fungsi Ovarium dalam Sistem Reproduksi Wanita

Fungsi ovarium dalam sistem reproduksi wanita sangat penting. Selain menyimpan telur, organ reproduksi pada wanita ini juga memproduksi hormon yang berperan dalam mengendalikan siklus menstruasi dan kehamilan.

Telur akan dilepaskan dari organ reproduksi pada wanita ini di tengah siklus menstruasi Anda (sekitar hari 14 dari siklus 28 hari) dalam suatu proses yang disebut ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, folikel kosong yang dikenal sebagai corpus luteum akan mulai menghasilkan hormon progesteron dan hormon penting lainnya untuk kehamilan selama 14 hari.

Jika terjadi pembuahan antara sel telur dengan sperma, progesteron akan bekerja dalam membantu menyiapkan dan menebalkan lapisan rahim untuk implantasi. Tak hanya itu, proses kerja progesteron akan terus berlanjut selama masa kehamilan agar telur lain tidak matang. Namun, jika pembuahan tidak terjadi maka kadar progesteron akan menurun, yang mengaakibatkan corpus luteum merosot dan masa menstruasi akan dimulai.

Baca Juga: Embrio Adalah Tahap Awal Perkembangan Bayi

Struktur Ovarium

Ovarium dapat digambarkan seperti sepasang kelenjar, yang kira-kira memiliki ukuran serta bentuk seperti kacang almond. Lokasinya berada di sisi kanan dan kiri rahim perut bagian bawah Anda. Setiap organ reproduksi pada wanita ini memiliki bentuk yang padat, dengan panjang sekitar 3.5 cm, lebar 2 cm, dan tebal 1 cm. Lokasinya yang berada di sisi rahim ditahan secara longgar oleh ligamen peritoneal.

Strukturnya terbagi menjadi tiga lapisan: lapisan luar, tengah, dan dalam. Lapisan luar mirip dengan kapsul yang biasa ditemukan pada obat. Sedangkan lapisan tengah adalah korteks ovarium, yang terdiri dari jaringan ikat dan berisi folikel ovarium. Terakhir, lapisan dalam yang disebut medula mengandung pembuluh darah dan limfatik.

Jenis Penyakit yang Menyebab Masalah Ovarium

Ada beberapa penyakit yang dapat mengganggu fungsi organ reproduksi pada wanita ini, meliputi:

1. Kista Ovarium

Kondisi ini merupakan terbentuknya kantung yang berisi cairan atau bahan semi-solid pada salah satu atau kedua ovarium Anda. Kebanyakan kista ovarium tidak bergejala dan tidak berbahaya (jinak). Meskipun begitu, Anda dapat melakukan pemeriksaan secara berkala dan melakukan perawatan untuk menghindari risiko komplikasi kista di kemudian hari.

2. Kanker Ovarium

Kanker ovarium adalah timbulnya sel-sel abnormal yang tumbuh secara cepat dan tidak terkendali dalam organ reproduksi wanita atau tuba fallopi Anda. Kanker ovarium biasanya sulit dideteksi sejak awal, karena gejalanya tidak terlalu jelas sampai Anda berada di tingkat stadium yang lebih parah. Mengenali potensi resiko kanker ovarium sejak awal akan lebih baik, untuk menghindari dan menentukan perawatan terbaik untuk kanker ovarium Anda. Dokter atau ahli kesehatan lainnya dapat membantu proses penyembuhan melalui operasi, kemoterapi, dan pengobatan kanker lainnya.

3. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)

Penyakit ini dapat memengaruhi kondisi hormon yang menyebabkan periode menstruasi menjadi tidak teratur. Gejala lain yang mungkin dialami adalah produksi rambut secara berlebihan, rentan timbul jerawat, dan masalah kesuburan (infertilitas). Kenali sejak dini PCOS untuk menghindari risiko kesehatan lain seperti diabetes, dan masalah tekanan darah tinggi. Konsultasikan pula dengan dokter kondisi Anda jika Anda berkeinginan untuk hamil.

Baca juga: Mengenal Oophoritis atau Peradangan pada Ovarium

4. Insufisiensi Ovarium Primer

Insufisiensi ovarium primer merupakan kondisi yang terjadi ketika fungsi organ reproduksi pada wanita ini berhenti lebih awal dari seharusnya. Usia normal untuk ovarium berhenti memproduksi sel telur itu ketika menopause, atau sekitar 51 tahun. Kondisi ini dapat terjadi secara tiba-tiba dan dapat sembuh secara spontan tanpa adanya pengobatan khusus untuk infertilitas. Oleh karena itu, orang dengan masalah ini biasanya masih memiliki harapan untuk hamil dan memiliki anak.

5. Tumor Ovarium

Tumor dapat tumbuh dalam organ ovarium Anda. Sifatnya bisa jinak (non-kanker) dan juga ganas (berisiko kanker). Tumor ovarium biasanya berkembang pada wanita muda di bawah 20 tahun. Biasanya tumor ini hanya tumbuh dalam satu ovarium. Walaupun jenis perawatan akan sangat bergantung pada kondisi tumor Anda, perawatan seperti operasi, kemoterapi, dan radiasi dapat membantu Anda mengatasi masalah tumor ovarium ini.

6. Endometriosis

Suatu kondisi dimana jaringan yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di bagian lain dari tubuh Anda. Ketika jaringan ini tumbuh di tempat yang salah, Anda dapat mengalami masalah kehamilan dan gejala-gejala lain yang mengganggu aktivitas sehari-hari Anda, seperti rasa nyeri yang hebat selama masa menstruasi, serta kesulitan untuk memiliki anak. Jenis perawatan yang tepat dapat membantu Anda mengatasi masalah endometriosis ini.

Baca Juga: Keputihan Tanda Hamil Seperti Apa?

Pengaruh Penyakit pada Ovarium Terhadap Kesuburan

Ada beberapa penyakit yang menyebabkan masalah ovarium jelas menyebabkan masalah kesuburan dan membuat Anda kesulitan untuk hamil. Contohnya, jika Anda memiliki penyakit seperti PCOS, Insufisiensi Ovarium Primer, dan Endometriosis.

Penyakit PCOS misalnya dapat terjadi karena organ reproduksi wanita ini memproduksi hormon androgen (hormon laki-laki) secara berlebihan. Akibatnya terjadi ketidakseimbangan hormon dalam tubuh Anda. Gejala yang muncul biasanya meliputi siklus menstruasi yang tidak menentu, pertumbuhan rambut secara abnormal, jerawat, obesitas, kista, dan masalah kesuburan.

Lantas, apakah pasien PCOS memiliki peluang untuk hamil? Dokter dan ahli kesehatan lainnya akan membantu Anda dalam proses penyembuhan agar Anda dapat memiliki keturunan. Beberapa pengobatan yang biasa dijalani oleh penderita PCOS antara lain penggunaan obat-obatan untuk menginduksi ovulasi (melepaskan telur), operasi bedah, dan bayi tabung.

Jika Anda benar-benar ingin hamil dan berencana untuk memiliki anak, beberapa penyakit yang mengganggu fungsi organ reproduksi pada wanita ini dapat disembuhkan melalui perawatan intensif bersama dokter dan ahli kesehatan lainnya. Ovarium adalah bagian penting dari sistem reproduksi wanita. Fungsinya sangat vital terlebih jika Anda ingin memiliki keturunan. Artikel di atas semoga membantu Anda semakin memahami mengenai ovarium dan berbagai kondisi yang dapat mempengaruhi kesuburan wanita. Tetap jaga kesehatan dan sampai jumpa.

Telah direview oleh dr. Fatmawati

Source:

Tim Konten Medis
Terakhir diperbarui pada 14 Agustus, 2024
Dipublisikan 4 September, 2023