Nyeri Seperti Ditusuk Jarum Saat Hamil Muda, Berbahaya?

Nyeri Seperti Ditusuk Jarum saat hamil

Nyeri Seperti Ditusuk Jarum Saat Hamil Muda, Berbahaya?

Nyeri seperti ditusuk jarum saat hamil muda dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti perubahan hormon, iritasi-luka lambung (sakit maag), sembelit, perubahan ukuran rahim, atau keguguran. Jika tidak segera ditangani, nyeri perut saat hamil muda berpotensi menyebabkan komplikasi pada kehamilan. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Kenapa Perut Ibu Hamil Terasa Sakit Seperti Ditusuk Jarum Saat Hamil Muda?

Seiring kehamilan, ukuran rahim secara bertahap membesar untuk memberikan ruang bagi pertumbuhan janin. Peningkatan ukuran rahim ini dapat menekan otot, sendi, dan pembuluh disekitarnya sehingga menyebabkan nyeri seperti ditusuk jarum pada perut ibu hamil. Rasa nyeri seperti ditusuk jarum pada perut seringkali terjadi sekitar usia kehamilan 10 minggu.

Dimana Letak Sakit Perut/Nyeri Seperti Ditusuk Jarum Saat Hamil Muda?

Nyeri perut saat hamil muda dapat terjadi pada berbagai bagian perut, seperti perut bagian bawah, perut bagian atas, dan salah satu atau kedua sisi perut. Meskipun nyeri perut seperti ditusuk jarum saat hamil muda umumnya normal, ibu hamil tetap perlu waspada. Kemungkinan nyeri perut yang berbahaya, terutama jika disertai dengan pendarahan berat atau demam. Penting untuk mengatasi kondisi tersebut agar tidak menyebabkan komplikasi kehamilan.

Baca Juga: Strategi Mengatasi Heartburn Kehamilan di Trimester 3 Kehamilan

Apa Penyebab Nyeri Seperti Ditusuk Jarum Saat Hamil Muda?

Jika tidak segera ditangani, nyeri perut dapat mengganggu aktivitas harian dan menyebabkan ketidaknyamanan. Berikut beberapa faktor penyebab umum nyeri saat hamil muda:

1. Perubahan Hormon

Selama kehamilan, produksi hormon progesteron meningkat dan dapat menyebabkan relaksasi pada otot dinding rahim dan organ-organ di sekitarnya. Hal ini dapat menyebabkan sensasi nyeri serta ketidaknyamanan pada perut. Selain itu, peningkatan kadar progesteron yang memengaruhi kontraksi otot di saluran pencernaan dapat memperlambat proses pencernaan. Akibatnya, masalah seperti gas, kembung, dan konstipasi dapat terjadi. Rasa nyeri seperti ditusuk jarum akan terasa jika terjadi penekanan pada organ-organ pencernaan yang sensitif.

2. Perubahan Ukuran Rahim

Peningkatan ukuran rahim selama kehamilan dapat memberikan tekanan dan tarikan pada jaringan di sekitarnya, yang menyebabkan nyeri perut. Kondisi tersebut merupakan hal normal yang dapat terjadi selama kehamilan.

3. Sembelit

Sembelit adalah kondisi yang sering dialami oleh ibu hamil karena perubahan hormon dalam tubuh. Ketika tinja menjadi keras dan menumpuk di dalam usus yang kemudian memberikan tekanan pada dinding usus dan menyebabkan nyeri perut. Faktor seperti kurangnya olahraga dan konsumsi serat juga dapat berkontribusi pada sembelit.

4. Keguguran

Keguguran saat hamil muda dapat menyebabkan kontraksi pada rahim untuk mengeluarkan jaringan janin yang tidak berkembang. Kontraksi ini dapat menyebabkan nyeri perut yang terasa seperti ditusuk jarum. Setelah kontraksi selesai, rahim akan menyusut kembali dengan cepat, yang dapat memicu nyeri perut akibat peregangan dan tarikan pada ligamen.

Baca Juga: Larangan Hamil agar Tidak Keguguran

5. Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik terjadi ketika embrio berkembang di luar rahim, umumnya di salah satu tuba falopi. Kondisi ini dapat menyebabkan tekanan pada dinding tuba falopi dan menghasilkan rasa nyeri perut. Perdarahan internal yang terjadi pada kehamilan ektopik juga dapat menyebabkan iritasi dan tekanan pada organ disekitarnya yang memicu nyeri perut.

6. Nyeri Ligamen Perut

Selama kehamilan, ligamen di sekitar rahim dan perut meregang untuk mendukungan pertumbuhan janin. Ketika ligamen meregang secara tiba-tiba atau terlalu kuat, ini dapat menyebabkan nyeri perut yang terasa seperti ditusuk jarum. Nyeri ini biasanya terjadi di sekitar perut bagian bawah atau sisi samping.

Selain itu, adanya tekanan pada ligamen perut yang berlebihan juga dapat menyebabkan nyeri perut. Meski demikian, nyeri ligamen perut cenderung bersifat sementara dan umumnya terjadi saat sedang bergerak, berubah posisi, atau melakukan aktivitas fisik tertentu.

7. Kontraksi Braxton Hicks

Kontraksi braxton hicks adalah kontraksi rahim yang tidak teratur dan biasanya dirasakan pada masa tengah kehamilan. Ketika terjadi kontraksi, otot-otot rahim meregang dan memberikan tekanan pada ligamen, saraf, dan pembuluh darah di sekitarnya.

Peregangan ini dapat menyebabkan nyeri perut seperti ditusuk jarum. Kontraksi Braxton Hicks seringkali berlangsung dalam waktu singkat dan dapat mereda dengan beristirahat atau berubah posisi.

8. Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih terjadi ketika bakteri masuk ke saluran kemih dan menginfeksi bagian-bagian seperti kandung kemih, uretra, atau bahkan ginjal. Peradangan yang terjadi akibat infeksi dapat menyebabkan nyeri dan sensasi tidak nyaman pada perut. Gejala lain yang biasanya dirasakan meliputi sakit saat buang air kecil dan frekuensi buang air kecil yang meningkat.

9. Solusio Plasenta

Solusio plasenta atau pelepasan plasenta terjadi ketika plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum bayi dilahirkan. Hal tersebut akan menyebabkan perdarahan internal dan tekanan serta iritasi pada jaringan di sekitarnya. Akibatnya, dapat terjadi nyeri perut yang intens dan terasa seperti ditusuk jarum.

10. Pre-eklampsia

Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan yang dapat terjadi selama kehamilan. Pre-eklampsia ditandai dengan peningkatan tekanan darah tinggi dan kerusakan organ, terutama pada ginjal dan hati. Nyeri perut bukanlah gejala utama preeklampsia. Namun, dalam beberapa kasus, pre-eklampsia dapat menyebabkan nyeri perut yang intens.

Bagaimana Cara Mengobati Nyeri Seperti Ditusuk Jarum Saat Hamil Muda?

Penting untuk diingat bahwa nyeri perut seperti ditusuk jarum saat hamil muda dapat terjadi karena berbagai penyebab. Oleh karena itu, pengobatan yang tepat akan tergantung pada penyebabnya. Berikut cara mengobati nyeri perut saat hamil muda:

1. Istirahat

Istirahat merupakan salah satu cara yang direkomendasikan untuk mengatasi nyeri perut saat hamil muda. Istirahat dapat membantu meningkatkan peredaran darah dan mengurangi ketegangan pada otot-otot di sekitar perut.

2. Olahraga

Melakukan olahraga fisik yang ringan sesuai dengan kondisi tubuh saat hamil memiliki manfaat yang signifikan. Olahraga dapat meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi kekakuan otot, dan memperkuat otot-otot sekitar perut. Hal ini membantu meredakan ketegangan dan nyeri yang terkait dengan perubahan tubuh selama kehamilan.

Selain itu, olahraga juga dapat meningkatkan produksi hormon endorfin dalam tubuh yang berfungsi sebagai analgesik alami untuk mengurangi nyeri. Tetapi harus di konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter Anda untuk mengetahui jenis olahraga apa yang cocok dengan keadaan Anda.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengetahui Usia Kehamilan?

3. Gunakan kompres Hangat

Kompres hangat dapat membantu mengatasi nyeri perut dengan efek relaksasi pada otot-otot di sekitar area yang nyeri. Suhu hangat dari kompres dapat memperlancar sirkulasi darah, mengurangi ketegangan otot, dan meredakan nyeri. Pastikan suhu kompres tidak terlalu panas dan hindari mengompres terlalu lama untuk menghindari luka bakar pada kulit.

4. Konsultasikan Dengan Dokter

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter dalam menangani nyeri perut saat hamil muda. Dokter akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab nyeri dan memberikan penanganan yang sesuai. Pemeriksaan fisik, anamnesis, dan tes tambahan jika perlu akan dilakukan oleh dokter. Dengan informasi yang lengkap, dokter dapat memberikan diagnosis secara akurat serta rekomendasi pengobatan yang tepat.

5. Konsumsi Air Putih yang Cukup

Konsumsi air putih yang cukup membantu menjaga kebutuhan cairan tubuh, mengurangi risiko iritasi dan peradangan yang dapat menyebabkan nyeri perut. Air putih juga membantu memperlancar pencernaan dan mencegah sembelit, yang menyebabkan nyeri pada perut.

Jika Anda mengalami nyeri atau gejala lain yang mengkhawatirkan selama kehamilan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.

Telah direview oleh dr. Surya. S. Pratama

Source:

Tim Konten Medis

Terakhir diperbarui pada 27 Juni, 2024
Dipublisikan 25 September, 2023
Tags: