05 Jul Kenali Menopause Dini Pengertian dan Gejalanya
Cara mencegah menopause dini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu caranya adalah dengan mengetahui faktor risiko dan gejalanya. Pelajari menopause dini, pengertian, dan gejala dalam ulasan berikut.
Menopause Dini, Pengertian, dan Gejala
Menopause adalah masa ketika wanita tidak lagi mengalami siklus menstruasi secara alami. Menopause terjadi ketika indung telur berhenti memproduksi sel telur, sehingga produksi hormon estrogen menurun. Hormon estrogen adalah hormon yang mengontrol siklus menstruasi setiap bulannya.
Menopause pada tiap wanita berbeda-beda. Umumnya, wanita mulai mengalami menopause ketika memasuki usia antara 45-55 tahun. Namun, jika menopause terjadi sebelum usia 45 tahun, kondisi itu disebut dengan menopause dini. Menopause dini akan memengaruhi banyak aspek dalam kehidupan wanita, salah satunya adalah kemampuan untuk hamil.
Gejala menopause dini tidak jauh berbeda dengan menopause alami, seperti:
- Hot flashes
- Masalah vagina dan kandung kemih
- Kesulitan tidur
- Perubahan suasana hati
- Berkurangnya gairah seks
- Bermasalah dengan daya ingat dan konsentrasi
- Penambahan berat badan
- Nyeri pada otot dan persendian
Baca Juga: Ingin Tahu Tanda-Tanda Hamil 1 Hari? Cek di Sini
Banyak faktor yang menyebabkan menopause dini, antara lain pengobatan kanker, kemoterapi, radiasi, operasi, cacat kromosom, penyakit autoimun, epilepsi, merokok, penyakit tiroid, obat-obatan yang mengurangi estrogen, hingga kondisi kesehatan tertentu dan terkadang karena alasan yang tidak diketahui.
Apa Bedanya Menopause Dini dengan Amenore Sekunder
Bagaimana menopause dini berbeda dari amenore sekunder? Menopause dini adalah tidak adanya menstruasi selama 12 bulan berturut-turut sebelum usia 40 tahun. Amenore sekunder, sebaliknya, dikatakan terjadi ketika seorang wanita usia subur yang telah menstruasi tiba-tiba berhenti menstruasisetidaknya selama tiga bulan berturut-turut. Amenore disebabkan oleh penyakit pada organ yang bertanggung jawab atas jalannya siklus menstruasi, yaitu: hipotalamus hipofisis (amenore sentral), ovarium (amenore ovarium) dan rahim (amenore uteri).
Apa Efek dari Menopause Dini dalam Kesuburan?
Menopause dini dapat memengaruhi kesuburan seorang wanita. Wanita yang mengalami menopause dini akan berhenti berovulasi (melepaskan sel telur) setiap bulannya. Hal tersebut akan membuat wanita sulit hamil. Umumnya, wanita yang mengalami menopause dini dan ingin memiliki anak akan direkomendasikan untuk mencoba program bayi tabung. Selain memengaruhi kesuburan wanita, menopause dini juga meningkatkan risiko mengalami penyakit jantung, osteoporosis, depresi, hingga demensia.
Baca Juga: Rahasia Kesuksesan Program Kehamilan dengan Akupunktur
Cara Mencegah Menopause Dini
Karena menopause dini dapat memengaruhi banyak aspek dalam diri wanita, termasuk kemampuan untuk bisa hamil. Apabila gejalanya sudah mengganggu kualitas hidup sebaiknya dilakukan terapi. Terapi menopause merupakan terapi hormon yang mengandung estrogen atau gabungan kedua hormon estrogen dan progesteron. Selain terapi, lakukan juga langkah pencegahan menopause dini harus dilakukan, berikut caranya.
1. Mengetahui Faktor Risiko
Menopause dini dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti genetik, gangguan kromosom, gaya hidup, pengobatan kanker, penyakit autoimun atau epilepsi. Dengan mengetahui faktor-faktor risikonya, Anda dapat melakukan berbagai upaya pencegahan. Misalnya, jika Anda sedang rutin menjalani pengobatan kanker, coba tanyakan kepada dokter mengenai jenis pengobatan lain yang lebih aman atau upaya mengurangi dampaknya. Namun, jika menopause dini Anda disebabkan oleh faktor genetik, upaya pencegahan belum tentu berhasil sepenuhnya.
2. Olahraga
Olahraga menjadi salah satu cara terbaik untuk mencegah menopause dini. Rutin olahraga dapat membantu mengatur kesimbangan hormon reproduksi. Selain itu, olahraga juga membantu menjaga kadar lemak di tubuh agar tetap seimbang, sehingga risiko mengalami gangguan atau penyakit yang berhubungan dengan menopause dini semakin berkurang. Meski memberikan manfaat, olahraga berlebihan justru dapat mengganggu keseimbangan hormon yang menyebabkan menstruasi tidak teratur atau berpotensi kekurangan hormon reproduksi. Pilihan olahraga yang dapat Anda lakukan, seperti aerobik, jogging, jalan kaki, atau bersepeda.
3. Berhenti Merokok
Wanita yang memiliki kebiasaan merokok lebih berisiko mengalami menopause dini. Kandungan zat kimia yang terdapat dalam rokok seperti nikotin, sianida, dan karbon monoksida dapat membunuh sel telur. Sel telur yang mati tidak dapat melakukan regenerasi atau pergantian. Kondisi tersebut akan membuat wanita mengalami menopause setahun lebih awal atau dua tahun lebih awal untuk perokok berat.
Baca Juga: Ciri-Ciri Wanita Tidak Subur
4. Kurangi atau Berhenti Mengonsumsi Alkohol
Semua orang tahu bahwa mengonsumsi alkohol dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Meski tidak secara langsung menyebabkan menopause. Konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko terjadinya menopause dini. Alkohol yang dikonsumsi secara berlebihan akan memengaruhi fertilitas wanita. Fertilitas yang terganggu akan menyebabkan beberapa perubahan, seperti siklus menstruasi yang tidak teratur dan perubahan kadar hormon reproduksi. Oleh karena itu, batasi jumlah alkohol yang Anda konsumsi atau berhenti mengonsumsinya.
5. Menjaga Berat Badan Ideal
Hormon estrogen disimpan oleh tubuh di dalam jaringan lemak. Wanita yang kelebihan berat badan akan lebih banyak menyimpan hormon estrogen. Peningkatan jumlah hormon estrogen akan mengganggu fungsi ovarium, sehingga dapat memicu menopause dini. Tidak hanya kelebihan berat badan, kekurangan berat badan juga dapat memicu menopause dini.
Sebab, jumlah hormon estrogen yang disimpan dalam lemak lebih sedikit, sehingga terjadi ketidakseimbangan hormon. Oleh karena itu, pastikan Anda menjaga berat badan ideal Anda untuk dapat mencegah menopause dini. Anda dapat mengontrol berat badan dengan melakukan olahraga, mengonsumi sayur dan buah, tidur cukup, dan menghindari stres.
Itulah penjelasan mengenai cara mencegah menopause dini. Meski tidak sepenuhnya dapat dicegah, Anda tetap dapat memperlambat waktunya. Selain itu, imbangi juga dengan rutin melakukan medical check-up agar kondisi kesehatan Anda tetap terpantau. Sekian ulasan tentang menopause dini, pengertian dan gejala serta cara pencegahan. Semoga bermanfaat.
Telah direview oleh dr. Angelina Masaya
Source:
Tim Konten Medis