![PRP Ovarium Adalah](https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_webp,q_glossy,ret_img,w_2560,h_1708/https://www.ciputraivf.com/wp-content/uploads/2024/12/shutterstock_2140388261-1-scaled.jpg)
23 Des Platelets Rich Plasma (PRP) Ovarium pada Sistem Reproduksi
PRP ovarium adalah prosedur medis yang menggunakan plasma darah kaya trombosit untuk meremajakan fungsi ovarium. Metode ini menjadi harapan baru bagi wanita dengan masalah kesuburan atau mendekati menopause.
Apakah Anda merasa usia menjadi penghalang untuk mewujudkan impian memiliki anak? Atau mungkin mendekati masa menopause membuat Anda khawatir tentang kesehatan ovarium? Kini, dunia medis menawarkan harapan baru melalui PRP ovarium, sebuah inovasi berbasis teknologi plasma kaya trombosit.
Metode ini tidak hanya bertujuan meningkatkan fungsi ovarium, tetapi juga membantu wanita yang ingin mempertahankan kesuburan lebih lama. Simak lebih lanjut tentang bagaimana PRP ovarium bekerja dan mengapa prosedur ini menjadi angin segar dalam dunia kesehatan reproduksi.
Apa Itu Platelets Rich Plasma (PRP) Ovarium?
PRP (Platelet Rich Plasma) atau plasma kaya trombosit adalah inovasi medis menggunakan plasma darah yang terambil langsung dari tubuh pasien. Istilah “autologous platelet rich plasma” mengacu pada plasma yang berasal dari tubuh pasien itu sendiri, bukan dari donor.
Prosedurnya melibatkan pengambilan darah dari pasien yang kemudian terproses menggunakan alat centrifuge untuk memisahkan trombosit dari komponen darah lainnya. Setelah itu, trombosit teraktifkan untuk melepaskan faktor pertumbuhan (growth factors) sebelum disuntikkan ke area yang membutuhkan perawatan, dalam hal ini ovarium.
PRP telah digunakan selama lebih dari 30 tahun dalam berbagai bidang medis. Metode ini memanfaatkan kemampuan trombosit untuk merangsang pertumbuhan sel baru dan meningkatkan sirkulasi darah yang membantu proses penyembuhan.
Dalam dunia olahraga, PRP untuk mempercepat pemulihan cedera. Selain itu, teknologi ini juga untuk mengatasi masalah kerontokan rambut akibat androgenic alopecia dan mengobati osteoartritis.
Pada prosedur PRP untuk peremajaan ovarium, darah pasien diproses hingga didapatkan plasma kaya trombosit. Plasma ini kemudian disuntikkan langsung ke ovarium menggunakan panduan ultrasound transvaginal untuk memastikan akurasi lokasi suntikan.
Prosedur ini tidak memerlukan bius total dan hanya menyebabkan rasa tidak nyaman minimal sehingga pasien dapat menjalani perawatan dalam waktu singkat, sering kali hanya dalam hitungan jam.
Metode PRP ini memberikan harapan baru bagi wanita yang ingin meningkatkan fungsi ovarium, khususnya mereka yang menghadapi masalah kesuburan atau mendekati masa menopause.
Dengan memanfaatkan teknologi ini, fungsi ovarium dapat bekerja dengan baik sehingga memberikan peluang yang lebih besar untuk meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Kesuburan Wanita, Seperti Apa?
Fungsi dan Cara Kerja PRP Ovarium
PRP ovarium adalah prosedur yang menggunakan plasma darah kaya trombosit untuk meningkatkan kesuburan wanita. Fungsi utamanya adalah meningkatkan jumlah dan kualitas sel telur serta embrio, dua faktor yang sangat penting untuk keberhasilan kehamilan.
Selain itu, PRP juga membantu mengurangi risiko keguguran karena meningkatkan peluang terbentuknya embrio yang sehat. Prosedur ini memberi harapan bagi wanita yang sebelumnya bergantung pada donor sel telur karena PRP memungkinkan mereka untuk hamil menggunakan sel telur mereka sendiri.
Setelah prosedur PRP selesai, pasien akan dipantau dengan tes darah untuk melihat respons ovarium terhadap perawatan ini, yang dapat bervariasi waktunya antara beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Cara kerja PRP ovarium melibatkan injeksi plasma kaya trombosit ke dalam ovarium yang dengan bantuan panduan USG untuk memastikan posisi yang tepat. Plasma ini mengandung faktor pertumbuhan yang merangsang regenerasi sel dan meningkatkan sirkulasi darah di ovarium.
Meskipun hasil penelitian menunjukkan respons positif terhadap perawatan ini, masih belum sepenuhnya jelas apakah telur yang ada setelah perawatan sudah tersedia sebelumnya dan hanya aktif oleh PRP atau apakah perawatan ini merangsang sel punca ovarium untuk menghasilkan telur baru.
Proses ini masih terus diteliti untuk memahami lebih dalam bagaimana PRP dapat memperbaiki fungsi ovarium dan meningkatkan kesuburan.
Prosedur Platelets Rich Plasma (PRP) Ovarium
Prosedur PRP sebagai perawatan rawat jalan, artinya Anda tidak perlu menginap di rumah sakit. Untuk memastikan merasa nyaman selama prosedur, ada berbagai pilihan untuk mendapatkan anestesi lokal yang hanya membius area tertentu atau anestesi intravena (IV) yang akan membuat Anda merasa lebih rileks dan nyaman selama tindakan.
Berikut adalah langkah-langkah yang terlibat dalam prosedur ini:
1. Metode Trans-Vaginal untuk Penyuntikan PRP
Setelah memberikan anestesi, dokter akan menggunakan pendekatan trans-vaginal (melalui vagina) untuk menyuntikkan PRP ke dalam ovarium. Metode ini lebih minim invasif dan tidak memerlukan sayatan besar pada tubuh. Prosedur ini berlangsung singkat, sekitar 15 hingga 20 menit.
2. Pemulihan Setelah Prosedur
Setelah prosedur selesai, pasien akan menuju ruang pemulihan untuk proses pemantauan dan pemulihan sejenak. Di sini, kondisi pasien akan dipantau selama kurang lebih satu jam hingga mereka merasa cukup baik untuk pulang.
Agar lebih aman, sebaiknya pasien ditemani oleh seseorang saat pulang. Hal ini karena efek anestesi dapat membuat pasien merasa sedikit pusing atau lemah setelah prosedur.
Baca Juga: Hindari 9 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Kesuburan Ini!
3. Proses Pengambilan dan Persiapan PRP
Proses PRP ovarium dimulai dengan pengambilan sampel darah dari lengan pasien oleh seorang ahli phlebotomi. Setelah darah diambil, sampel tersebut dimasukkan ke dalam sentrifugal untuk diproses.
Proses ini memisahkan plasma darah (yang mengandung trombosit tinggi) dari sel darah merah dan putih. Plasma ini kemudian diambil dan dipindahkan ke dalam jarum suntik untuk disuntikkan ke ovarium atau rahim.
4. Perawatan Lanjutan dan Pemantauan
Setelah prosedur, dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan pemantauan lebih lanjut, yang meliputi tes darah dan ultrasonografi setiap minggu. Pemantauan ini bertujuan untuk melihat perkembangan kondisi ovarium setelah penyuntikan PRP.
Hasil dari prosedur ini biasanya terlihat dalam rentang waktu 2 hingga 8 minggu setelah prosedur.
Baca juga: Ciri-Ciri Wanita Tidak Subur
Manfaat dan Efek Samping PRP Ovarium
Manfaat utama dari perawatan PRP (Platelet-Rich Plasma) ovarium adalah membuka kemungkinan untuk hamil secara alami menggunakan sel telur sendiri. Dalam prosedur PRP, faktor pertumbuhan yang terkandung dalam plasma darah berfungsi untuk merangsang sel punca di ovarium.
Hasilnya, jumlah sel telur sehat yang tersedia dapat meningkat. Namun, karena metode ini tergolong inovatif, tidak ada jaminan keberhasilan atau kepastian bahwa kehamilan akan terjadi.
Prosedur PRP umumnya menunjukkan manfaat setelah satu kali perawatan. Efeknya mulai terasa dalam rentang waktu sekitar 2 hingga 24 minggu setelah perawatan. Selain itu, manfaat terapi ini biasanya bertahan selama 5 hingga 7 bulan.
Berikut manfaat setelah melakukan PRP ovarium:
1. Gejala Menopause Berkurang Secara Signifikan
Perawatan PRP membantu merangsang ovarium untuk memproduksi hormon yang berkurang saat menopause sehingga gejala seperti hot flashes, perubahan mood, dan gangguan tidur bisa berkurang.
2. Siklus Menstruasi Kembali Menjadi Normal
PRP ovarium bisa membantu wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur atau berhenti total untuk kembali memiliki periode menstruasi yang normal.
3. Peningkatan Gairah Seksual
PRP dapat meningkatkan keseimbangan hormon yang berperan dalam fungsi seksual sehingga banyak wanita melaporkan peningkatan gairah seksual setelah menjalani perawatan ini.
4. Kualitas Sel Telur Menjadi Lebih Baik
Dengan merangsang sel punca di ovarium, PRP dapat meningkatkan jumlah dan kualitas sel telur yang penting untuk meningkatkan peluang kehamilan.
Melansir Medipass. site, melaporkan kasus seorang wanita berusia 41 tahun yang terdiagnosis mengalami Premature Ovarian Failure (kegagalan ovarium dini) sejak usia 37 tahun. Sebelum menjalani perawatan PRP, ia mengalami tiga kali kegagalan program bayi tabung (IVF).
Namun, setelah menjalani terapi PRP, kadar FSH-nya menurun menjadi 12,5 mIU/ml dan AMH meningkat menjadi 0,20 ng/ml dalam dua bulan. Tiga bulan setelah prosedur, wanita tersebut berhasil hamil secara alami.
PRP ovarium membawa harapan baru bagi wanita yang ingin mengatasi masalah kesuburan atau yang mengalami gangguan pada fungsi ovarium. Meskipun belum bisa menjamin keberhasilan pada semua orang, hasil positif dari kasus seperti ini memberikan optimisme dalam dunia kesehatan reproduksi.
Sama seperti prosedur medis lainnya, PRP ovarium memiliki efek samping. Prosedur ini menggunakan darah pasien sendiri, sehingga risiko penolakan tubuh sangat minim.
PRP memanfaatkan sel punca yang didorong oleh faktor pertumbuhan alami dalam darah yang sudah ada di ovarium, tanpa memerlukan obat atau zat luar untuk bekerja efektif. Karena itu, PRP ovarium tergolong aman dengan efek samping yang sangat jarang terjadi.
Efek samping yang mungkin muncul umumnya berupa rasa tidak nyaman atau sedikit nyeri yang hanya berlangsung sekitar 1 hingga 2 jam setelah prosedur. Untuk mengatasi rasa sakit tersebut, dokter biasanya meresepkan obat pereda nyeri.
Efek samping ini mirip dengan pengalaman saat proses pengambilan sel telur dalam program bayi tabung (IVF) yang juga biasanya hanya berlangsung sementara.
Baca Juga: Belum Hamil? Yuk, Lakukan Pemeriksaan Kesuburan!
Jika Anda tertarik untuk melakukan Platelets Rich Plasma (PRP) Ovarium, Ciputra IVF menawarkan prosedur ini. Klinik ini menggunakan teknologi terbaru untuk membantu meremajakan fungsi ovarium sehingga memberikan harapan baru bagi pasangan yang ingin memiliki anak.
Dapatkan konsultasi lebih lanjut dengan tim ahli Ciputra IVF untuk memahami lebih dalam tentang manfaat dan prosedur PRP ovarium.
Telah direview oleh Dr. Adrian Setiawan, Sp. OG
Source:
- New Hope Fertility. Ovarian Rejuvenation. Desember 2024.
- Gen 5 Fertility. PRP Ovarian Rejuvenation Q & A. Desember 2024.
- Medi Pass. Ovarian Rejuvenation Treatment with PRP (Platelet-rich plasma). Desember 2024.