Lupus Adalah: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

lupus pada ibu hamil

Lupus Adalah: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Menurut Lupus Foundation of America melaporkan bahwa sekitar 16,000 kasus baru terkait penyakit lupus ditemukan di Amerika Serikat setiap tahunnya. Lupus adalah sebuah penyakit kronis atau jangka panjang yang dapat menyebabkan peradangan dan nyeri.Sekitar 1,5 juta orang mungkin hidup dengan kondisi lupus di Amerika Serikat. Pada kebanyakan kasus, lupus tidak berakibat fatal. Faktanya, 80% hingga 90% penderita lupus kemungkinan besar dapat kembali hidup normal. Namun, tidak menutup kemungkinan beberapa diantaranya meninggal dunia. Apa itu lupus? Mari, kenali bersama penyebab, tanda-tanda, hingga cara pengobatan lupus berikut!

Apa Itu Penyakit Lupus?

Lupus merupakan salah satu jenis penyakit autoimun, yang berarti sistem kekebalan tubuh mengalami kerusakan sehingga menyerang jaringan sehat bukannya infeksi penyakit. Lupus paling sering memengaruhi bagian tubuh, seperti kulit, sendi, ginjal, dan jantung. Ada empat jenis lupus, meliputi:

  • Systemic lupus erythematosus (SLE), merupakan bentuk lupus paling umum
  • Cutaneous lupus, lupus yang menyerang pada kulit
  • Drug-induced lupus, penyakit mirip lupus yang disebabkan oleh obat-obatan
  • Neonatal lupus, kondisi langka yang menyerang padi dari wanita penderita lupus

Lupus memengaruhi banyak bagian tubuh sehingga akan menimbulkan berbagai gejala yang berbeda pula. Lupus dapat ditangani dengan pengobatan medis. Cobalah untuk berdiskusi dengan dokter sebelum mengambil langkah pengobatan.

Baca Juga: Abortus Imminens Adalah: Ancaman Keguguran Saat Hamil Muda

Gejala Penyakit Lupus

Tanda-tanda atau gejala penyakit lupus akan muncul ketika penyakit kambuh. Setiap gejala akan berbeda tergantung bagian organ yang terkena infeksi oleh lupus. Lupus memiliki berbagai macam gejala, seperti:

  • Kelelahan otot
  • Nyeri otot dan sendi
  • Demam
  • Nyeri dada saat bernapas dalam-dalam
  • Kepekaan terhadap sinar matahari
  • Sariawan
  • Masalah memori atau ingatan
  • Ruam malar atau merah berbentuk kupu-kupu di area hidung dan pipi
  • Sakit kepala
  • Kerontokan rambut yang berlebihan
  • Jari-jari terlihat pucat atau keunguan
  • Radang sendi

Lupus dapat muncul secara berbeda pada setiap orang. Beberapa bukti menunjukkan bahwa lupus dapat muncul secara berbeda pada pria dan wanita. Wanita cenderung memiliki gejala yang lebih ringan dibandingkan pria. Gejala umum lupus pada wanita adalah rambut rontok, peka terhadap sinar matahari, sariawan, radang sendi, dan ruam merah. Sedangkan pada pria gejala lupus yang muncul adalah komplikasi kardiovaskular, darah rendah, penurunan berat badan, komplikasi ginjal, dan nyeri dada.

Baca Juga: Mengenal Infeksi Saluran Kemih pada Ibu Hamil

Penyebab Penyakit Lupus

Lupus dapat berkembang akibat beberapa faktor penyebab, seperti hormonal, genetik, lingkungan, atau kombinasi dari ketiga faktor. Inilah ketiga faktor penyebab penyakit lupus, meliputi:

1. Hormonal

Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh tubuh yang bertugas untuk mengontrol dan mengatur aktivitas sel dan organ dalam tubuh. Menurut The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa wanita berusia 15 dan 44 tahun sembilan kali lebih rentan terkena lupus daripada pria. Produksi hormon estrogen pada wanita meningkatkan risiko kondisi autoimun, seperti lupus. Banyak wanita mengalami gejala lupus sebelum menstruasi dan selama kehamilan.

Baca Juga:

2. Genetik

Genetik diduga memiliki peran dalam merespon sistem kekebalan tubuh yang dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit lupus. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa adanya kemungkinan lebih tinggi seseorang mengembangkan penyakit lupus jika ada anggota keluarga yang mengidapnya. Menurut studi, anak kembar identik memiliki peluang 24% terkena lupus jika salah satunya juga pengidap.

3. Lingkungan

Faktor lingkungan seperti paparan terhadap bahan kimia atau virus, dapat berkontribusi dalam memicu munculnya penyakit lupus. Rokok dapat menyebabkan adanya mutasi genetik yang terkait dengan lupus. Paparan sinar matahari juga dapat memperburuk gejala lupus. Selain itu, polusi-polusi udara lainnya juga menjadi faktor risiko berkembangnya penyakit lupus pada seseorang.

Baca Juga: Penanganan Endometriosis hingga Penyebab dan Komplikasinya

Apakah Lupus Berbahaya?

Lupus dapat berbahaya jika tidak diobati dan dibiarkan berkembang dalam tubuh. Lupus dapat sangat bervariasi, mulai dari ringan hingga sangat buruk. Lupus dengan gejala serius dan terus muncul merupakan lupus yang paling sulit untuk diobati. Namun, tidak begitu banyak lupus dengan gejala yang serius sehingga tidak memerlukan rawat inap. Segera konsultasi dan temui dokter jika Anda mengalami gejala-gejala yang tidak nyaman seperti di atas. Lupus yang tidak segera ditangani akan menjadi berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Pengobatan Penyakit Lupus

Pengobatan penyakit lupus bertujuan untuk mengurangi peradangan dan melindungi organ dari kerusakan serta mencegah kambuhnya gejala. Setiap orang akan mendapatkan jenis pengobatan yang berbeda, tergantung dari jenis lupus. Pengobatan umum untuk lupus, meliputi:

  • Hydroxychloroquine, obat antimalaria yang mengobati ruam dan gejala radang sendi pada lupus
  • Kortikosteroid dan immunosuppressants, obat yang menekan kekebalan tubuh untuk dapat mengendalikan peradangan
  • Belimumab atau rituximab, obat yang digunakan untuk mengatasi komplikasi penderita lupus, seperti obat kejang, antibiotik, dan vitamin D

Baca Juga: Kondiloma Akuminata: Pengaruhnya pada Kesuburan Organ Reproduksi

Selain itu, ada juga obat tablet steroid dan obat antiinflamsi, seperti ibuprofen. Dokter juga sering merekomendasikan modifikasi gaya hidup pada penderita lupus. Beberapa perubahan pola makan yang dapat membantu adalah mengonsumsi asam lemak omega-3, mengurangi konsumsi lemak jenuh, kurangi natrium, dan meminum vitamin D serta vitamin B. Perubahan gaya hidup lainnya adalah:

  • Hindari merokok, rokok dapat merusak banyak organ tubuh dan memperburuk gejala lupus.
  • Konsumsi lebih sedikit alkohol, alkohol dapat menurunkan efektivitas obat-obatan dan memengaruhi kesehatan hati
  • Lakukan olahraga sedang, seperti berjalan, berenang, pilates, dan yoga guna memperkuat tubuh.
  • Kelola stres, mengurangi stres dan mengembangkan keterampilan dapat membantu mengurangi atau mencegah timbulnya flare-up.

Lupus adalah penyakit autoimun yang dapat menyerang berbagai organ tubuh. Gejala lupus dapat bervariasi, mulai dari timbul rasa nyeri dada, demam, kerontokan rambut, hingga komplikasi kardiovaskular. Lupus dapat disebabkan oleh hormon, genetik, dan lingkungan yang buruk. Lupus dapat berbahaya jika tidak segera ditangani. Mulailah untuk mengubah pola hidup menjadi sehat dan bicaralah dengan dokter untuk mendapatkan obat yang tepat.

Telah direview oleh dr Stanislaus Hatta

Source:

Tim Konten Medis
Terakhir diperbarui pada 19 Agustus, 2024
Dipublikasikan 5 September, 2023