05 Sep 11 Manfaat ASI bagi Bayi, Baik untuk Pertumbuhan hingga Cegah Penyakit
ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir. Menurut World Health Organization (WHO) merekomendasikan pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan, dimulai dari satu jam kelahiran bayi. Pemberian ASI memberikan banyak manfaat bagi kesehatan bayi selama minggu-minggu pertama kelahirannya. Mari ketahui apa saja kandungan dalam ASI dan manfaat ASI bagi bayi!
Apa Saja Kandungan Dalam ASI?
ASI adalah makanan terbaik yang dapat diberikan kepada bayi sejak kelahirannya. ASI mengandung 87% air, 1% protein, 4% lemak, dan 7% karbohidrat (termasuk 1 hingga 2,4% oligosakarida). Selain itu, ASI juga mengandung banyak mineral, seperti kalsium, fosfor, magnesium, kaliam, natrium, dan lainnya) serta vitamin. Dibandingkan dengan susu sapi, ASI mengandung:
- 3,5% protein yang lebih sedikit
- Proporsi kasein pada protein lebih rendah dengan kadar maksimal 50%
- Tidak ada β-laktoglobulin
- Melimpahnya protein minor, seperti lisozim, dan laktoferin
Keunikan lain dari ASI adalah proporsi tertinggi asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang (APGI-LC), omega 6 (seperti asam arakidonat) dan omega 3 (seperti asam eicosapentaenoic dan docosahexaenoic [DHA]), yang berasal dari asam lemak esensial, yaitu asam linoleat dan α-linolenat. Asam lemak ini sangat penting bagi perkembangan otak bayi. Kolostrum yang diproduksi hingga lima hari setelah lahir juga mengandung banyak sel kekebalan, seperti makrofag dan limfosit.
Baca Juga: Rekomendasi Makanan untuk Ibu Menyusui
Manfaat ASI Bagi Bayi
Salah satu manfaat menyusui adalah memberikan perlindungan bagi kesehatan bayi, baik dalam jangka pendek atau menegah. ASI dapat menurunkan risiko kematian pada bayi sebesar 12% dibandingkan bayi yang tidak meminum ASI. Para profesional di bidang kesehatan merekomendasikan untuk pemberian ASI eksklusif dilakukan selama 6 bulan. Inilah manfaat ASI bagi bayi, meliputi:
1. Nutrisi Ideal bagi Bayi
Pada hari-hari pertama setelah melahirkan, payudara menghasilkan cairan kental dan kekuningan yang disebut kolostrum. Kolostrum mengandung protein tinggi, rendah gula, dan serat senyawa bermanfaat. Kolostrum membantu saluran pencernaan bayi yang masih berkembang. Setelah beberapa hari, payudara akan mulai memproduksi ASI dalam jumlah yang lebih banyak seiring dengan pertumbuhan sang bayi.
2. ASI Mengandung Antibodi
Kolostrum ASI mengandung antibodi yang tinggi untuk melawan virus dan bakteri pada bayi. ASI mengandung imunoglobulin A (IgA) dalam jumlah yang tinggi serta beberapa antibodi lainnya. IgA ini melindungi bayi agar tidak sakit dengan membentuk lapisan pelindung di hidung, tenggorokan, dan sistem pencernaan. Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang tidak diberi ASI lebih rentan terhadap masalah kesehatan, seperti pneumonia, diare, dan infeksi.
3. Mengurangi Risiko Penyakit
ASI eksklusif dapat mengurangi berbagai risiko penyakit, seperti infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, pilek, infeksi usus, kerusakan jaringan usus, sindrom kematian bayi mendadak (suddent infant death syndrome/SIDS), alergi, penyakit usus, diabetes, dan leukimia. Penyakit di atas bukan tidak mungkin menyerang pada bayi atau kanak-kanak dan ASI mengurangi risiko terjadinya penyakit tersebut.
4. Meningkatkan Berat Badan Bayi
Manfaat ASI bagi bayi selanjutnya adalah meningkatkan berat badan yang sehat dan mencegah obesitas. Bayi yang diberi ASI selama lebih dari 4 bulan memiliki penurunan signifikan dalam kemungkinan mengalami obesitas. Hal ini dikarenakan perkembangan bakteri usus yang menguntungkan jauh lebih banyak. Bayi yang diberi ASI memiliki lebih banyal leptin, leptin merupakan hormon yang mengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak.
Baca Juga: Pahami Khasiat dan Keamanan Daun Katuk untuk Ibu Hamil
5. Bayi akan Lebih Pintar
Pada beberapa penelitian ditemukan perbedaan perkembangan otak antara bayi yang diberi ASI dengan bayi yang diberi susu formula. Studi menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI memiliki skor kecerdasan lebih tinggi dan kecil kemungkinan untuk mengembangkan masalah perilaku, seperti kesulitan belajar.
Pemberian ASI akan memberikan efek positif yang signifikan pada perkembangan otak bayi dalam jangka panjang. Selain memberikan banyak manfaat kepada sang bayi, pemberian ASI juga menguntungkan bagi sang ibu. Beberapa manfaat memberikan ASI bagi ibu menyusui, meliputi:
6. Pertumbuhan Tulang yang Sehat
ASI mengandung kalsium yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang bayi. Kalsium adalah salah satu mineral utama yang diperlukan untuk membangun dan memperkuat kerangka tulang bayi. Dengan mengonsumsi ASI, bayi mendapatkan pasokan kalsium yang sesuai dengan kebutuhan mereka, yang berkontribusi pada perkembangan tulang yang optimal.
7. Mengurangi Risiko Alergi
ASI cenderung mengandung lebih sedikit alergen dibandingkan dengan susu formula. Ini berarti manfaat ASI bagi bayi adalah memiliki risiko lebih rendah untuk mengembangkan alergi makanan. Selain itu, ASI juga mengandung faktor kekebalan yang membantu melindungi bayi dari reaksi alergi. Karena sistem kekebalan bayi masih berkembang, ASI memberikan perlindungan tambahan terhadap alergi makanan pada tahap awal kehidupannya.
8. Mencegah Masalah Pencernaan
ASI mengandung zat-zat yang mendukung sistem pencernaan bayi. Ini termasuk enzim-enzim dan probiotik alami yang membantu dalam pencernaan makanan. ASI juga lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi daripada susu formula, yang dapat membantu mencegah atau mengurangi masalah pencernaan seperti sembelit dan kolik. Dengan demikian, ASI memastikan kesehatan sistem pencernaan bayi dan kenyamanannya selama pertumbuhan awalnya.
9. Mengurangi Risiko Obesitas
Studi telah menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami obesitas di kemudian hari. Salah satu faktor yang berkontribusi adalah kontrol asupan makanan yang lebih baik saat menyusui. Bayi yang disusui cenderung lebih menyadari kapan mereka kenyang dan cenderung mengonsumsi jumlah makanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, komposisi nutrisi yang tepat dalam ASI, termasuk lemak yang seimbang, dapat memengaruhi perkembangan metabolisme bayi, yang dapat mempengaruhi berat badan mereka di masa dewasa. Ini menekankan pentingnya memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi untuk membantu mengurangi risiko obesitas di kemudian hari.
Baca Juga: Cepat Pulih dan Minim Sakit dengan Metode ERACS
10. Hubungan Emosional
Menyusui memungkinkan terjalinnya ikatan emosional yang kuat antara ibu dan bayi. Selama menyusui, tidak hanya bayi menerima nutrisi fisik, tetapi juga pengasuhan emosional. Sentuhan dan interaksi yang hangat antara ibu dan bayi saat menyusui membantu menciptakan ikatan yang erat. Hal ini mendukung perkembangan sosial dan emosional bayi dengan membangun rasa kepercayaan, kenyamanan, dan kasih sayang. Ikatan emosional ini dapat memiliki dampak positif pada perkembangan emosi dan hubungan sosial bayi di masa depan.
11. Menyediakan Sumber Cairan yang Cukup
Manfaat ASI bagi bayi juga berperan penting dalam menyediakan cairan yang cukup bagi bayi. Khususnya, ini menjadi sangat penting pada cuaca panas atau saat bayi sakit dan memerlukan cairan tambahan. ASI mengandung air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan cairan bayi selama beberapa bulan pertama kehidupannya. Ini membantu mencegah dehidrasi dan memastikan bahwa bayi tetap terhidrasi dengan baik, yang sangat penting untuk kesehatan dan fungsi tubuh mereka yang sedang tumbuh dan berkembang. Karena ASI memiliki komposisi yang sesuai dengan kebutuhan bayi, ini membuatnya menjadi sumber cairan yang optimal.
Bagaimana Mengetahui Bayi Mendapatkan ASI yang Cukup?
Anda mungkin pernah berpikir, apakah bayiku mendapatkan ASI yang cukup? Ada beberapa tanda yang dapat dikenali oleh ibu untuk memastikan bayinya telah mendapatkan ASI yang cukup. Inilah 10 tanda bayi mendapatkan ASI yang cukup, meliputi:
- Bayi mulai memberikan jeda sesekali saat menelan
- Pipi bayi terlihat membulat selama menghisap
- Bayi tampak lebih tenang dan santai saat menyusu
- Bayi melepaskan dirinya dari payudara secara mandiri
- Mulut bayi terlihat lembab setelah menyusu
- Bayi tampak puas setelah mendapatkan ASI
- Payudara terasa lebih lembut setelah menyusui
- Puting ibu tidak rata, terjepit, atau memutih setelah menyusui
- Ibu merasa mengantuk dan lebih rileks setelah menyusui
Selain itu, ada juga tanda-tanda yang menunjukkan bahwa bayi mendapatkan ASI dengan baik. Pertama, berat badan bayi akan bertambah secara stabil setelah 2 minggu pertama kelahiran. Kedua, bayi tampak sehat dan aktif ketika bangun tidur. Ketiga, sejak hari keempat, setidaknya bayi buang air besar sebanyak 2 kali setiap hari selama minggu pertama dengan warna poop kuning lembut. Keempat, mulai hari kelima, popok menjadi lebih sering basah yang berat dengan intensitas 6 kali berganti setiap 24 jam. Itulah beberapa gambaran bayi sehat dan mendapatkan ASI yang cukup dari sang ibu.
ASI merupakan makanan yang penting bagi bayi yang baru lahir hingga 6 bulan ke depan. ASI mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi, mulai dari air, protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin. Manfaat ASI bagi bayi sangatlah banyak, seperti membangun antibodi tubuh, mengurangi risiko penyakit, meningkatkan berat badan, hingga membuat bayi menjadi lebih pintar.
Cukup mudah untuk melihat tanda bayi mendapatkan ASI yang cukup, yaitu pipi membulat, mulut lembab, bayi tampak tenang, memberi jeda saat menelan, hingga bayi dapat melepaskan dirinya dari payudara. Jika ada hal-hal yang dirasa tidak wajar selama mrnyusui, ibu dapat mulai berkonsultasi ke poli laktasi dan periksa ke dokter.
Telah direview oleh dr. Stanislaus Hatta Alinudinputra
Source:
- Menyusui: Apakah Bayi Saya Mendapatkan Cukup ASI?
- 11 Manfaat Menyusui untuk Ibu dan Bayi
- ASI: Makanan Ideal untuk Nutrisi Bayi Baru Lahir Prematur