
05 Sep Manfaat ASI Bagi Bayi dan Ibu
ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir. Menurut World Health Organization (WHO) merekomendasikan pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan, dimulai dari satu jam kelahiran bayi. Pemberian ASI memberikan banyak manfaat bagi kesehatan bayi selama minggu-minggu pertama kelahirannya. Mari ketahui apa saja kandungan dalam ASI dan manfaat ASI bagi bayi!
Baca Juga: Rekomendasi Makanan untuk Ibu Menyusui
Apa Saja Kandungan Dalam ASI?
ASI adalah makanan terbaik yang dapat diberikan kepada bayi sejak kelahirannya. ASI mengandung 87% air, 1% protein, 4% lemak, dan 7% karbohidrat (termasuk 1 hingga 2,4% oligosakarida). Selain itu, ASI juga mengandung banyak mineral, seperti kalsium, fosfor, magnesium, kaliam, natrium, dan lainnya) serta vitamin. Dibandingkan dengan susu sapi, ASI mengandung:
- 3,5% protein yang lebih sedikit
- Proporsi kasein pada protein lebih rendah dengan kadar maksimal 50%
- Tidak ada β-laktoglobulin
- Melimpahnya protein minor, seperti lisozim, dan laktoferin
Keunikan lain dari ASI adalah proporsi tertinggi asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang (APGI-LC), omega 6 (seperti asam arakidonat) dan omega 3 (seperti asam eicosapentaenoic dan docosahexaenoic [DHA]), yang berasal dari asam lemak esensial, yaitu asam linoleat dan α-linolenat. Asam lemak ini sangat penting bagi perkembangan otak bayi. Kolostrum yang diproduksi hingga lima hari setelah lahir juga mengandung banyak sel kekebalan, seperti makrofag dan limfosit.
Manfaat ASI Bagi Bayi
Salah satu manfaat menyusui adalah memberikan perlindungan bagi kesehatan bayi, baik dalam jangka pendek atau menegah. ASI dapat menurunkan risiko kematian pada bayi sebesar 12% dibandingkan bayi yang tidak meminum ASI. Para profesional di bidang kesehatan merekomendasikan untuk pemberian ASI eksklusif dilakukan selama 6 bulan. Inilah 5 manfaat ASI bagi bayi, meliputi:
a. Nutrisi ideal bagi bayi
Pada hari-hari pertama setelah melahirkan, payudara menghasilkan cairan kental dan kekuningan yang disebut kolostrum. Kolostrum mengandung protein tinggi, rendah gula, dan serat senyawa bermanfaat. Kolostrum membantu saluran pencernaan bayi yang masih berkembang. Setelah beberapa hari, payudara akan mulai memproduksi ASI dalam jumlah yang lebih banyak seiring dengan pertumbuhan sang bayi.
Baca Juga: Cepat Pulih dan Minim Sakit dengan Metode ERACS
b. ASI mengandung antibodi
Kolostrum ASI mengandung antibodi yang tinggi untuk melawan virus dan bakteri pada bayi. ASI mengandung imunoglobulin A (IgA) dalam jumlah yang tinggi serta beberapa antibodi lainnya. IgA ini melindungi bayi agar tidak sakit dengan membentuk lapisan pelindung di hidung, tenggorokan, dan sistem pencernaan. Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang tidak diberi ASI lebih rentan terhadap masalah kesehatan, seperti pneumonia, diare, dan infeksi.
c. Mengurangi risiko penyakit
ASI eksklusif dapat mengurangi berbagai risiko penyakit, seperti infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, pilek, infeksi usus, kerusakan jaringan usus, sindrom kematian bayi mendadak (suddent infant death syndrome/SIDS), alergi, penyakit usus, diabetes, dan leukimia. Penyakit di atas bukan tidak mungkin menyerang pada bayi atau kanak-kanak dan ASI mengurangi risiko terjadinya penyakit tersebut.
d. Meningkatkan berat badan bayi
Pemberian ASI meningkatkan berat badan yang sehat dan mencegah obesitas. Bayi yang diberi ASI selama lebih dari 4 bulan memiliki penurunan signifikan dalam kemungkinan mengalami obesitas. Hal ini dikarenakan perkembangan bakteri usus yang menguntungkan jauh lebih banyak. Bayi yang diberi ASI memiliki lebih banyal leptin, leptin merupakan hormon yang mengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak.
Baca Juga: Pahami Khasiat dan Keamanan Daun Katuk untuk Ibu Hamil
e. Bayi akan lebih pintar
Pada beberapa penelitian ditemukan perbedaan perkembangan otak antara bayi yang diberi ASI dengan bayi yang diberi susu formula. Studi menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI memiliki skor kecerdasan lebih tinggi dan kecil kemungkinan untuk mengembangkan masalah perilaku, seperti kesulitan belajar.
Pemberian ASI akan memberikan efek positif yang signifikan pada perkembangan otak bayi dalam jangka panjang. Selain memberikan banyak manfaat kepada sang bayi, pemberian ASI juga menguntungkan bagi sang ibu. Beberapa manfaat memberikan ASI bagi ibu menyusui, meliputi:
a. Membantu menurunkan berat badan
Setelah melahirkan, berat badan ibu belum bisa kembali normal. Kabar baiknya, menyusui dapat membantu menurunkan berat badan. Ketika menyusui ibu akan memerlukan banyak kalori untuk memproduksi ASI. Artinya, ibu akan memerlukan energi dengan membakar lebih banyak kalori sehingga dapat membantu ibu menurunkan berat badan. Ibu menyusui akan mengalami pembakaran lemak yang signifikan dibanding yang tidak menyusui.
b. Membantu rahim berkontraksi
Selama masa kehamilan, rahim akan tumbuh sangat besar seperti buah pir dan hampir memenuhi seluruh ruang dalam perut. Setelah melahirkan, rahim akan mengalami proses kembali ke ukuran semula yang disebut involusi. Hormon oksitosin yang meningkat saat menyusui dapat mendorong kontraksi rahim, mengurangi pendarahan, dan mengembalikan rahim ke ukuran semula.

Ibu yang menyusui memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mengalami depresi pascapersalinan.
c. Memiliki risiko depresi lebih rendah
Depresi pascapersalinan (PPD) adalah jenis depresi yang dapat berkembang segera setelah melahirkan. Menurut studi, ibu yang menyusui memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mengalami depresi pascapersalinan. Depresi pascapersalinan akan mengalami kesulitan dalam memberikan ASI.
d. Mengurangi risiko penyakit
Ibu yang menyusui memberikan perlindungan jangka panjang terhadap risiko timbulnya berbagai penyakit. Ibu menyusui memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami tekanan darah tinggi, radang sendi, lemak darah tinggi, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kanker. Total waktu yang dihabiskan ibu untuk menyusui dikaitkan dengan penurunan risiko kanker ovarium dan payudara.
Baca Juga: Ciri-Ciri Hamil Muda yang Sehat Bumil
e. Mencegah menstruasi
Ibu yang aktif menyusui akan membantu menghentikan ovulasi dan menstruasi. Penangguhan siklus menstruasi terjadi secara alami selama masa kehamilan dan menyusui sehingga ibu memiliki waktu lebih lama dengan bayi.
f. Menghemat waktu dan uang
Ibu yang menyusui tidak perlu menghabiskan uang untuk membeli susu formula. Selain itu, tidak memakan waktu banyak untuk membersihkan botol, mensterilkan botol tengah malam, dan menghangatkan susu. Sedangkan, ASI akan selalu ada pada suhu yang tepat dan siap diminum.
Bagaimana Mengetahui Bayi Mendapatkan ASI yang Cukup?
Anda mungkin pernah berpikir, apakah bayiku mendapatkan ASI yang cukup? Ada beberapa tanda yang dapat dikenali oleh ibu untuk memastikan bayinya telah mendapatkan ASI yang cukup. Inilah 10 tanda bayi mendapatkan ASI yang cukup, meliputi:
- Bayi mulai memberikan jeda sesekali saat menelan
- Pipi bayi terlihat membulat selama menghisap
- Bayi tampak lebih tenang dan santai saat menyusu
- Bayi melepaskan dirinya dari payudara secara mandiri
- Mulut bayi terlihat lembab setelah menyusu
- Bayi tampak puas setelah mendapatkan ASI
- Payudara terasa lebih lembut setelah menyusui
- Puting ibu tidak rata, terjepit, atau memutih setelah menyusui
- Ibu merasa mengantuk dan lebih rileks setelah menyusui
Selain itu, ada juga tanda-tanda yang menunjukkan bahwa bayi mendapatkan ASI dengan baik. Pertama, berat badan bayi akan bertambah secara stabil setelah 2 minggu pertama kelahiran. Kedua, bayi tampak sehat dan aktif ketika bangun tidur. Ketiga, sejak hari keempat, setidaknya bayi buang air besar sebanyak 2 kali setiap hari selama minggu pertama dengan warna poop kuning lembut. Keempat, mulai hari kelima, popok menjadi lebih sering basah yang berat dengan intensitas 6 kali berganti setiap 24 jam. Itulah beberapa gambaran bayi sehat dan mendapatkan ASI yang cukup dari sang ibu.
ASI merupakan makanan yang penting bagi bayi yang baru lahir hingga 6 bulan ke depan. ASI mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi, mulai dari air, protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin. Manfaat ASI bagi bayi sangatlah banyak, seperti membangun antibodi tubuh, mengurangi risiko penyakit, meningkatkan berat badan, hingga membuat bayi menjadi lebih pintar.
Selain itu, ibu juga mendapatkan manfaat yang sama, seperti mengurangi risiko penyakit, menurunkan berat badan, menghindari depresi, dan lainnya. Cukup mudah untuk melihat tanda bayi mendapatkan ASI yang cukup, yaitu pipi membulat, mulut lembab, bayi tampak tenang, memberi jeda saat menelan, hingga bayi dapat melepaskan dirinya dari payudara. Jika ada hal-hal yang dirasa tidak wajar selama mrnyusui, ibu dapat mulai berkonsultasi ke poli laktasi dan periksa ke dokter.
Telah direview oleh dr. Stanislaus Hatta Alinudinputra
Source: