9 Tanda Ovulasi Berhasil Dibuahi dan Terjadi Kehamilan

9 Tanda Ovulasi Berhasil Dibuahi Selain Telat Haid

9 Tanda Ovulasi Berhasil Dibuahi dan Terjadi Kehamilan

Perubahan fisik, merasa mual, hingga kram perut kemungkinan besar adalah tanda ovulasi berhasil dibuahi. Agar tidak salah mengartikannya sebagai gangguan kesehatan, Anda perlu segera melakukan tes kehamilan untuk memastikan terjadinya pembuahan.

Tanda ovulasi berhasil dibuahi biasanya dimulai dengan implantasi pendarahan. Tanda tersebut memang mirip dengan perdarahan awal menstruasi sehingga banyak wanita tidak menyadari bahwa mereka sedang hamil.

Apa Itu Ovulasi?

Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur matang dari ovarium ke dalam tuba falopi untuk dibuahi oleh sperma. Siklus menstruasi normalnya berkisar antara 25-30 hari dengan rata-rata siklus 28 hari. Ovulasi terjadi sekitar pertengahan siklus menstruasi, yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya dimulai.

Meski demikian, setiap wanita memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda, ada yang teratur dan tidak. Kondisi tersebut dapat terjadi karena berbagai hal, seperti, kelebihan berat badan, stres, gangguan hormon, atau menderita penyakit tertentu.

Masa ovulasi adalah waktu terbaik bagi pasangan untuk melakukan hubungan seksual agar cepat hamil. Oleh karena itu, jika Anda mengalami masalah pada siklus menstruasi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Berapa Lama Muncul Tanda Ovulasi Berhasil Dibuahi?

Ketika ovulasi terjadi, tanda keberhasilan pembuahan tidak langsung terlihat. Proses pembuahan sendiri membutuhkan waktu beberapa jam setelah kontak awal dengan sel telur.

Setelah pembuahan berhasil, maka akan terbentuk zigot yang kemudian bergerak dari tuba falopi menuju rahim untuk menempel pada dinding rahim.

Zigot yang berhasil menempel pada dinding rahim akan memicu tubuh untuk mulai menghasilkan hormon kehamilan.

Oleh karena itu, berapa lama tanda ovulasi berhasil dibuahi dapat muncul setelah beberapa minggu dan tergantung pada perkembangan embrio serta proses implantasi.

Baca Juga: 14 Cara Mempersiapkan Kehamilan Sebelum Menikah

Tanda Ovulasi Berhasil Dibuahi

Ketika ovulasi berhasil dibuahi, ada beberapa gejala kehamilan yang mulai muncul, termasuk:

1. Pendarahan

Keluar darah pada vagina setelah ovulasi bisa menjadi salah satu tanda bahwa pembuahan berhasil terjadi. Pendarahan dapat terjadi sekitar 6-10 hari setelah ovulasi. Meski sama-sama mengeluarkan darah, pendarahan saat ovulasi berhasil dibuahi dan menstruasi cukup berbeda.

Pendarahan saat ovulasi berhasil dibuahi merupakan respon tubuh terhadap perubahan dalam jaringan dan pembuluh darah di sekitar area implantasi.

Namun, tidak semua wanita mengalami implantasi pendarahan. Pendarahan setelah ovulasi juga bisa disebabkan oleh berbagai faktor lain selain kehamilan, seperti perubahan hormonal atau iritasi leher.

Untuk membedakannya, Anda perlu melakukan tes kehamilan atau berkonsultasi dengan dokter agar evaluasi lebih akurat.

tanda ovulasi berhasil dibuahi berupa mual pusing

Peningkatan hormon progesteron bisa menyebabkan rasa kantuk atau kelelahan.

2. Payudara Membesar dan Terasa Lembut

Perubahan payudara karena ovulasi berhasil dibuahi pada setiap wanita dapat bervariasi. Umumnya, perubahan tersebut terjadi sekitar 1-3 minggu setelah pembuahan.

Perubahan yang terjadi antara lain payudara semakin membesar atau lebih lembut saat disentuh. Selain itu, perubahan juga dapat terjadi pada puting dan areola, lebih gelap atau membesar.

3. Kram Perut

Ketika proses implantasi terjadi, hal tersebut dapat menyebabkan kram perut. Kram pada perut umumnya terjadi bersamaan dengan perdarahan, yaitu sekitar 1-2 minggu setelah ovulasi berhasil dibuahi.

Kram perut akibat implantasi biasanya bersifat ringan sehingga tidak terlalu mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain itu, kram perut akibat implantasi biasanya tidak berlangsung lama, berbeda dengan kram akibat menstruasi yang cenderung lebih lama.

4. Keluar Lebih Banyak Cairan Serviks

Pada saat kehamilan terjadi, cairan serviks akan mengalami perubahan menjadi lebih banyak, tampak berwarna putih, dan bertekstur licin yang mirip putih telur. Perubahan pada cairan serviks disebabkan oleh peningkatan hormon kehamilan yang membuat aliran darah ke vagina meningkat.

Baca Juga: Kantung Kehamilan, Kapan Mulai Terlihat?

5. Mual

Ketika pembuahan terjadi, zigot akan berkembang menjadi embrio sehingga memicu tubuh untuk memproduksi hormon kehamilan. Hormon kehamilan, seperti human chorionic gonadotropin (hCG) yang meningkat dapat memicu gejala mual dan muntah atau seringkali disebut dengan morning sickness.

Rasa mual biasanya muncul beberapa minggu setelah pembuahan dan dapat berlangsung hingga trimester pertama kehamilan. Meski demikian, tidak semua wanita mengalami mual dan intensitasnya dapat bervariasi.

6. Peningkatan Suhu Tubuh Basal

Sebelum ovulasi, suhu tubuh basal biasanya relatif lebih rendah. Namun, setelah sel telur matang dilepaskan dari ovarium dan dibuahi oleh sperma, maka terjadi peningkatan suhu tubuh basal.

Peningkatan suhu basal terjadi akibat peningkatan hormon kehamilan, yaitu progesteron. Peningkatan suhu bisa mencapai sekitar 0.5-1 derajat Fahrenheit.

Itu sebabnya, banyak wanita melakukan pencatatan suhu tubuh basal untuk mengetahui apakah pembuahan berhasil terjadi. Meski demikian, peningkatan suhu basal bukan satu-satunya tanda implantasi terjadi. Kondisi seperti infeksi, kurang tidur, dan stres juga bisa menjadi penyebab meningkatnya suhu tubuh basal.

7. Kelelahan

Salah satu tanda-tanda hamil adalah hormon progesteron meningkat. Peningkatan hormon ini bertujuan untuk mempertahankan endometrium (lapisan dalam rahim) agar tetap tebal sebagai tempat melekatnya embrio. Pada beberapa wanita, peningkatan hormon progesteron bisa menyebabkan rasa kantuk atau kelelahan.

8. Sering Buang Air Kecil

Meskipun bukan gejala awal kehamilan, sering buang air kecil bisa menjadi salah satu tanda ovulasi berhasil dibuahi. Sering buang air kecil terjadi akibat perubahan besar-besaran pada tubuh sebagai persiapan kehamilan.

Salah satunya adalah meningkatnya volume darah yang mengalir ke ginjal. Peningkatan aliran darah ke ginjal akan menyebabkan peningkatan produksi urin, sehingga membuat seseorang menjadi lebih sering buang air kecil.

9. Perubahan Selera Makan

Perubahan selera makan bisa menjadi salah satu tanda bahwa ovulasi berhasil dibuahi atau sedang hamil. Hal tersebut terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon-hormon kehamilan yang dapat memengaruhi berbagai sistem tubuh, termasuk sistem pencernaan dan seleran makan.

Perubahan selera makan dapat berupa peningkatan nafsu makan, alergi terhadap makanan tertentu atau perubahan pada preferensi rasa.

Baca Juga: Aterm Adalah Usia Kehamilan Cukup Bulan: Ketahui Manfaatnya!

Apakah Ovulasi Selalu Terjadi Setiap Bulan?

Pada beberapa wanita, ovulasi tidak selalu terjadi setiap bulan atau bisa juga tidak teratur. Kondisi seperti hamil, menopause, atau mengonsumsi pil KB bisa menjadi salah satu penyebab ovulasi tidak selalu terjadi setiap bulan.

Penyakit lain seperti sindrom PCOS atau efek obat-obatan tertentu juga bisa menyebabkan seorang wanita berhenti ovulasi atau tidak teratur. Selain itu, faktor gaya hidup, seperti stres dan berat badan rendah atau berlebih juga bisa memengaruhi siklus menstruasi dan ovulasi pada wanita.

Jika Anda mengalami gangguan pada siklus menstruasi, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Itulah tanda ovulasi berhasil dibuahi pada wanita. Perlu diketahui, gejala tersebut bersifat umum dan tidak selalu menunjukkan kehamilan. Melakukan tes kehamilan atau berkonsultasi dengan dokter akan membantu mendapatkan konfirmasi yang lebih akurat.

Telah direview oleh dr Stella Kartolo

Source:

Tim Konten Medis
Terakhir diperbarui pada 5 Juni, 2024
Dipublisikan 5 Juni, 2024
Tags: