
14 Okt Apa Itu PICSI? Prosedur, Tingkat Sukses, dan Keuntungan
Physiological Intracytoplasmic Sperm Injection (PICSI) adalah metode fertilisasi in-vitro yang memilih sperma berkualitas tinggi menggunakan asam hialuronat. Teknik ini meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan dengan memilih sperma terbaik yang digunakan dalam proses inseminasi.
Physiological Intracytoplasmic Sperm Injection (PICSI) menawarkan harapan baru bagi pasangan yang berjuang dengan masalah kesuburan. Dengan menggunakan asam hialuronat untuk memilih sperma berkualitas tinggi, PICSI memastikan hanya sperma terbaik yang tergunakan dalam proses inseminasi.
Teknologi ini membantu meningkatkan peluang kehamilan yang berhasil dan memberikan pendekatan yang lebih maju dalam proses bayi tabung.
Apa Itu Physiological Intracytoplasmic Sperm Injection (PICSI)?
PICSI adalah metode untuk memilih sperma dalam pengobatan fertilisasi in-vitro, khususnya pada prosedur Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI). Proses PICSI melibatkan pencampuran sperma dengan asam hialuronat (HA), sebuah molekul aktif yang berperan penting dalam pembentukan lapisan di sekitar sel telur.
Kepala sperma yang sudah matang memiliki reseptor khusus untuk HA. Hanya sperma yang telah melewati proses pematangan penuh yang dapat menempel pada HA yang ada di sekitar sel telur.
Penelitian menunjukkan bahwa sperma yang telah matang sepenuhnya memiliki DNA yang lebih lengkap yang berpotensi mengurangi risiko kelainan kromosom dan keguguran. Sperma yang belum matang tidak bisa menempel pada asam hialuronat (HA).
PICSI dan ICSI adalah dua jenis prosedur dalam pengobatan kesuburan (ART) yang membantu mempermudah proses pembuahan, namun ada perbedaan PICSI dan ICSI dalam cara memilih sperma. Pada prosedur ICSI, sperma terpilih secara manual dan langsung disuntikkan ke dalam sel telur.
Baca Juga: FAQ Bayi Tabung yang Sering Ditanyakan
Sementara itu, pada PICSI pemilihan sperma dilakukan secara alami dengan cara sperma mengikat hialuronan yang merupakan zat yang ada di sekitar sel telur. Prosesnya mulai dengan mencampurkan sperma dengan hialuronan.
Sperma yang sudah matang dan sehat akan menempel pada hialuronan karena memiliki reseptor khusus. Ahli embriologi nantinya akan memilih sperma terbaik yang menempel pada (HA).
Sperma yang terpilih ini kemudian akan dokter suntikkan ke dalam sel telur menggunakan prosedur seperti ICSI. Keuntungan dari PICSI tes adalah proses pemilihan sperma yang lebih selektif dan alami sehingga sperma lebih matang dan mungkin berhasil dalam pembuahan.
Dengan demikian, PICSI dapat meningkatkan peluang keberhasilan yang sama dengan ICSI, namun dengan pendekatan yang lebih alami dalam memilih sperma terbaik. Peluang kesuksesan PICSI juga hingga 25-35%.
Prosedur PICSI
Prosedur PICSI terdiri dari beberapa langkah sebagai berikut:
1. Persiapan Piringan yang Dilapisi Hialuronan
Langkah pertama adalah mempersiapkan sebuah piringan yang dilapisi dengan zat bernama hialuronan. Zat ini merupakan bahan yang ada pada sel-sel yang mengelilingi sel telur.
Fungsinya membantu membedakan sperma yang matang dan sehat. Saat ini, piringan PICSI sudah tersedia dalam bentuk yang sudah siap tergunakan.
2. Pengambilan Sampel Sperma
Sampel sperma terambil dari pria, kemudian dokter proses untuk menghilangkan cairan semen berlebih dan bahan lain yang tidak tergunakan sehingga hanya sperma yang baik yang tersisa.
3. Proses Pemilihan Sperma
Setelah sperma disiapkan dan dibersihkan, sperma tersebut ditempatkan dalam piringan khusus yang telah dilapisi dengan hialuronan. Sperma yang matang dan sehat memiliki titik reseptor yang dapat menempel pada hialuronan.
4. Identifikasi Sperma yang Menempel
Sperma yang menempel pada hialuronan akan terlihat di bawah mikroskop. Sperma ini adalah yang berkualitas lebih baik dan lebih mungkin berhasil dalam membuahi sel telur.
5. Injeksi Sperma
Sperma yang sudah terpilih ini kemudian dokter ambil satu per satu menggunakan jarum khusus dan tersuntikkan langsung ke dalam sel telur menggunakan prosedur ICSI.
Dengan menggunakan PICSI, proses pemilihan sperma menjadi lebih selektif dan dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan kehamilan.
Keuntungan dan Kekurangan PICSI
Meskipun PICSI dapat meningkatkan kualitas sperma yang tergunakan dalam prosedur fertilisasi, ada beberapa keuntungan dan kekurangan yang perlu Anda pertimbangkan yang menjalani pengobatan kesuburan.
1. Keuntungan Menggunakan PICSI
- DNA Sperma Lebih Baik: Sperma yang terikat dengan asam hialuronat (HA) terbukti memiliki tingkat kerusakan DNA yang lebih rendah daripada sperma yang menggunakan metode lain, seperti sentrifugasi gradien kepadatan (DGC), atau sperma dalam sampel semen mentah.
- Peningkatan Kualitas Sperma: Peluang untuk meningkatkan jumlah sperma yang normal secara morfologi (terlihat sehat dan matang) meningkat tiga kali lipat setelah terlakukan pemilihan sperma menggunakan ikatan HA.
- Kualitas Kromosom yang Lebih Baik: Pada sampel semen yang dokter ambil dari pria yang menjalani evaluasi kesuburan, sperma yang terikat dengan HA menunjukkan penurunan kejadian kelainan kromosom, seperti disomi autosom dan disomi kromosom seks, daripada dengan sperma yang tidak melalui pemilihan dengan HA.
Baca Juga: Estimasi Biaya Bayi Tabung Ciputra IVF 2025
2. Kekurangan Menggunakan PICSI
- Waktu Proses yang Lebih Lama: Salah satu kekurangan utama adalah proses pemilihan sperma melalui ikatan dengan HA memerlukan waktu tambahan. Proses ini bisa memakan waktu hingga 30 menit yang bisa menjadi tantangan jika jumlah sel telur yang tergunakan cukup banyak. Hal ini dapat membuat para ahli embriologi perlu lebih hati-hati dan mempersiapkan waktu ekstra untuk melakukan prosedur dengan tepat.
- Tidak Meningkatkan Peluang Kelahiran Sehat Secara Signifikan: Meskipun PICSI dapat mengurangi tingkat keguguran, namun penggunaan teknik ini tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan daripada ICSI standar dalam hal peluang untuk mendapatkan kelahiran hidup yang sehat dan penuh waktu.
Kapan dan untuk Siapa PICSI Direkomendasikan?
PICSI biasanya direkomendasikan untuk pasangan yang menghadapi masalah tertentu dalam proses kehamilan. Berikut adalah beberapa kondisi di mana PICSI bisa menjadi pilihan yang tepat:
- Pria dengan Kerusakan DNA Sperma Tinggi
- Kualitas Embrio yang Buruk
- Riwayat Pembuahan yang Rendah atau Tidak Ada
- Kegagalan Penanaman Embrio yang Berulang
Baca Juga: 6 Ciri-Ciri Sperma Tidak Sehat
Program Hamil dan Bayi Tabung di Ciputra IVF
Ciputra IVF menawarkan berbagai layanan untuk membantu pasangan yang ingin memiliki anak melalui program kehamilan dan bayi tabung. Layanan ini untuk memberikan dukungan medis yang komprehensif dan personal untuk mengatasi masalah kesuburan.
Di Ciputra IVF, Anda bisa mendapatkan layanan mulai dari konsultasi awal dengan dokter spesialis fertilitas, pemeriksaan kesuburan lengkap, hingga prosedur bayi tabung (IVF) yang melibatkan teknologi canggih untuk meningkatkan peluang kehamilan. Selain itu, mereka juga menawarkan layanan seperti Intrauterine Insemination (IUI), kriopreservasi sel telur dan sperma, serta dukungan psikologis bagi pasangan yang menjalani perawatan ini.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan, Anda bisa mengunjungi Ciputra IVF.
Telah direview oleh Dr. dr. Sudirmanto, Sp.OG.SubSp-FER
Source:
- Esco Medical. PICSI – Physiological Intracytoplasmic Sperm Injection. Oktober 2025.
- The Fertility & Gynaecology Academy. PICSI. Oktober 2025.