Berapa Usia yang tepat untuk IVF ? Ini Penjelasannya

Usia yang tepat untuk IVF

Berapa Usia yang tepat untuk IVF ? Ini Penjelasannya

Seiring bertambah usia, tingkat keberhasilan IVF menurun. Usia yang tepat untuk IVF pada wanita adalah di bawah 30 tahun. Sebab, tingkat keberhasilannya mencapai sekitar 40%.  

Bagi beberapa pasangan, keinginan untuk memiliki anak tidak selalu berjalan lancar. Di sinilah teknologi reproduksi berbantu, seperti IVF (In Vitro Fertilization) atau bayi tabung, bisa menjadi solusi.  

Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah, “Kapan sih usia yang tepat untuk IVF? Apakah ada batasan usia untuk melakukan bayi tabung?” Dalam artikel kali ini akan membahas usia ideal untuk menjalani IVF hingga faktor-faktor yang memengaruhi kesuksesan bayi tabung. 

Usia yang Tepat untuk Program IVF 

Usia merupakan faktor kunci yang sangat berpengaruh dalam menentukan kesuburan wanita dan keberhasilan program IVF (In Vitro Fertilization). Pada umumnya, wanita mencapai puncak kesuburan mereka di usia 20-an.

Selama periode ini, mereka memiliki peluang terbaik untuk hamil dan mengalami kehamilan yang sehat sehingga bisa menjadi usia yang lebih baik untuk IVF. Namun, seiring bertambahnya usia, peluang tersebut cenderung menurun secara signifikan. 

Untuk wanita di bawah 30 tahun, tingkat keberhasilan IVF sangat menjanjikan, mencapai sekitar 40%. Ini adalah fase di mana kualitas sel telur masih optimal dan respons terhadap perawatan IVF cenderung lebih baik.  

Namun, ketika wanita memasuki usia 30 hingga 35 tahun, angka keberhasilan ini sedikit menurun menjadi 38%. Meskipun penurunan ini tidak terlalu besar, penting untuk diingat bahwa setiap tahun yang berlalu dapat memengaruhi kualitas dan kuantitas sel telur. 

Setelah mencapai usia 35 tahun, penurunan tingkat keberhasilan IVF menjadi lebih mencolok. Wanita yang berusia antara 36 hingga 40 tahun hanya memiliki peluang keberhasilan sekitar 21%.

Ini menunjukkan bahwa faktor usia mulai berdampak signifikan pada proses reproduksi. Bagi wanita di atas 40 tahun, tingkat kelahiran hidup bisa jatuh hingga 6% yang menunjukkan tantangan besar dalam mencapai kehamilan yang sehat di usia yang lebih tua. 

Selain tingkat keberhasilan, risiko keguguran juga meningkat seiring bertambahnya usia. Wanita di bawah 30 tahun memiliki tingkat keguguran sekitar 15,1%.  

Namun, situasinya berbeda bagi wanita yang lebih tua. Wanita berusia 38 tahun mengalami risiko keguguran hingga 30% dan angka ini terus meningkat mencapai 55,3% bagi wanita yang berusia antara 40 hingga 44 tahun. 

Baca Juga: FAQ Bayi Tabung yang Sering Ditanyakan

Hubungan Usia dengan Infertility 

Seiring bertambahnya usia, kesuburan wanita cenderung mengalami penurunan. Ini adalah kenyataan biologis yang memengaruhi peluang hamil, baik secara alami maupun melalui metode IVF (In Vitro Fertilization).  

Sejak lahir, wanita memiliki jumlah sel telur yang sudah ditentukan, dan seiring waktu, baik kualitas maupun jumlah sel telur ini akan berkurang. 

Umumnya, wanita berada pada puncak kesuburan mereka di usia pertengahan 20-an hingga awal 30-an. Setelah itu, kesuburan mulai menurun secara bertahap, dan laju penurunan ini semakin cepat setelah wanita mencapai usia 35 tahun. 

Ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan kesuburan seiring bertambahnya usia: 

1. Penurunan Jumlah Sel Telur 

Saat lahir, wanita memiliki sekitar 1 hingga 2 juta sel telur. Namun, jumlah ini akan berkurang menjadi sekitar 300.000 hingga 400.000 ketika memasuki masa pubertas.  

Setiap bulan, saat menstruasi, wanita kehilangan beberapa sel telur. Ketika wanita mencapai usia 35 tahun, cadangan sel telur ini akan sangat berkurang yang membuat peluang untuk hamil semakin menurun. 

2. Kualitas Sel Telur yang Menurun 

Selain jumlah, kualitas sel telur juga mengalami penurunan seiring bertambahnya usia. Kualitas yang buruk ini dapat memengaruhi kemungkinan sel telur berkembang menjadi embrio yang sehat.  

Sel telur yang tidak sehat memiliki peluang lebih rendah untuk berhasil ditanamkan di rahim, dan ini juga meningkatkan risiko keguguran. 

Baca Juga: Klinik & Dokter Bayi Tabung Jakarta Barat – Ciputra IVF

3. Peningkatan Risiko Anomali Genetik 

Sel telur yang lebih tua cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami cacat genetik. Kelainan kromosom ini dapat menyebabkan masalah seperti sindrom Down dan gangguan genetik lainnya.  

Ketika ada kelainan genetik, peluang untuk mendapatkan kehamilan yang sehat menjadi lebih kecil sehingga membuat proses kehamilan lebih menantang. Meskipun pria juga mengalami penurunan kesuburan seiring bertambahnya usia, perubahan ini biasanya terjadi lebih lambat dibandingkan wanita.

Kualitas sperma pria mulai menurun sekitar usia 40 tahun yang dapat mengurangi kemampuan mereka untuk memiliki anak. Namun, tidak seperti wanita yang memiliki cadangan sel telur terbatas, pria dapat terus memproduksi sperma sepanjang hidupnya. 

Faktor yang Memengaruhi Keberhasilan Bayi Tabung Selain Usia 

Selain mengetahui usia yang tepat untuk IVF, ada beberapa faktor lain yang juga berpengaruh pada keberhasilan IVF, antara lain: 

  • Kesehatan Umum: Kondisi kesehatan yang baik dapat membantu tubuh lebih responsif terhadap perawatan IVF. Masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, dan tekanan darah tinggi bisa menyulitkan proses ini. 
  • Riwayat Kesuburan: Masalah seperti kehamilan sebelumnya, keguguran, atau lamanya masa infertilitas dapat berdampak pada hasil yang diperoleh. 
  • Gaya Hidup: Kebiasaan seperti merokok, mengonsumsi alkohol, dan tingkat stres yang tinggi dapat memengaruhi kesuburan serta efektivitas pengobatan IVF. 

Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri Program Bayi Tabung yang Berhasil

Program Bayi Tabung di Ciputra IVF 

Ciputra IVF menawarkan program bayi tabung (IVF) yang dirancang untuk membantu pasangan yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan keturunan.  

Dengan dukungan teknologi modern dan tim medis yang berpengalaman, klinik ini berkomitmen untuk memberikan perawatan terbaik demi kesuksesan kehamilan Anda. 

Dalam program ini, pasien akan melalui serangkaian langkah, mulai dari evaluasi kesehatan dan riwayat kesuburan, hingga proses stimulasi ovarium, pengambilan sel telur, fertilisasi, dan transfer embrio.  

Ciputra IVF juga menggunakan teknologi terkini, seperti inkubator VIP time-lapse untuk memantau perkembangan embrio secara real-time, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan. 

Tim Ciputra IVF selalu siap memberikan dukungan emosional dan informasi yang diperlukan selama proses IVF sehingga memastikan bahwa setiap pasangan merasa nyaman dan terinformasi.  

Jika Anda ingin tahu lebih lanjut tentang program bayi tabung di Ciputra IVF, silakan kunjungi situs web atau hubungi Ciputra IVF untuk konsultasi lebih lanjut. 

Telah direview oleh Dr. dr. Sudirmanto, Sp.OG, SubSp-FER

Source:

Art Fertility Clinic. What is the Right Age for IVF. Juni 2025.

Indira IVF. What is Right age for IVF? Does Age Matters The Most?. Juni 2025.

Tim Konten Medis
Terakhir diperbarui pada 20 Juni, 2025
Dipublikasikan 20 Juni, 2025