
30 Jan Kenali Ciri-Ciri Program Bayi Tabung yang Berhasil
Perubahan fisik dan emosial yang Anda alami kemungkinan besar menjadi ciri-ciri bayi tabung berhasil. Agar tidak salah mengartikan sebagai gangguan kesehatan, Anda harus mengetahui apa saja ciri-cirinya pada artikel ini.
Program bayi tabung telah menjadi alternatif bagi banyak pasangan yang ingin memiliki anak. Namun, program ini tidak selalu menjamin kesuksesan. Faktor-faktor mulai dari fisik hingga psikologis memengaruhi hasilnya.
Untuk itu, mengenali tanda bayi tabung berhasil penting untuk mempersiapkan diri secara optimal dan meminimalkan risiko yang terkait dengan proses ini.
Bagaimana Ciri-Ciri Jika Bayi Tabung Berhasil?
Jika Anda telah menjalani program bayi tabung dan ingin mengetahui apakah kehamilan telah berhasil, ada beberapa tanda yang dapat membantu untuk mengidentifikasinya. Di antaranya:
1. Peningkatan Tingkat hCG
Hormon hCG (human chorionic gonadotropin) terproduksi oleh sel-sel plasenta setelah embrio menempel di dinding rahim. Peningkatan tingkat hCG dalam darah atau urin dapat terdeteksi melalui tes kehamilan dan merupakan indikator yang kuat ciri embiro bayi tabung yang berhasil.
Tingkat hCG biasanya meningkat secara signifikan selama minggu-minggu awal kehamilan, mengonfirmasi keberhasilan program bayi tabung dan keberadaan janin yang berkembang.
Baca Juga: Memahami Kekurangan dan Kelebihan Program Bayi Tabung
2. Implantasi Embrio
Setelah embrio ditransfer ke rahim, langkah penting selanjutnya adalah implantasi yaitu saat embrio menempel pada dinding rahim untuk mulai berkembang. Proses ini sangat penting karena merupakan awal dari kehamilan yang berhasil.
Implantasi yang berhasil biasanya terjadi sekitar 6-10 hari setelah transfer embrio dan bisa muncul dengan gejala seperti bercak implantasi yang ringan atau kram perut yang ringan.
3. Pembelahan Embrio yang Normal
Pembelahan embrio yang normal selama periode kultur in vitro di laboratorium adalah indikator penting untuk menilai kualitas embrio. Embrio yang berkualitas baik akan mengalami pembelahan yang terkoordinasi dan seimbang.
Setiap kelainan dalam pembelahan embrio bisa menjadi tanda adanya masalah genetik atau lingkungan yang dapat memengaruhi keberhasilan kehamilan.
4. Tingkat Kelangsungan Hidup Embrio
Tingkat kelangsungan hidup embrio dalam kondisi laboratorium sebelum transfer ke rahim adalah faktor kunci dalam menilai keberhasilan program bayi tabung. Embrio yang bertahan hidup lebih lama di lingkungan laboratorium cenderung memiliki potensi yang lebih baik untuk berhasil menempel di dalam rahim dan berkembang menjadi kehamilan yang sehat.
Evaluasi tingkat kelangsungan hidup embrio memberikan petunjuk awal tentang potensi keberhasilan program bayi tabung serta memberikan informasi tentang kualitas embrio.
5. Mual dan Muntah
Sering disebut sebagai “morning sickness”, ini adalah gejala umum yang dialami oleh banyak wanita hamil. Kondisi ini bisa terjadi kapan saja, tidak hanya pagi hari.
Biasanya, mual dan muntah karena perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan. Meskipun tidak semua wanita hamil mengalami ini, gejala ini sering kali dianggap sebagai ciri program IVF sukses karena terkait erat dengan perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan.
Baca Juga: Mengenal Risiko Program Bayi Tabung untuk Kesehatan Ibu Hamil dan Bayi
6. Peningkatan Keputihan
Selama kehamilan, aliran darah ke organ reproduksi meningkat sehingga bisa menyebabkan peningkatan produksi lendir di vagina. Keputihan ini umumnya normal dan merupakan respons alami tubuh terhadap perubahan hormonal.
Namun, perubahan warna atau bau yang tidak biasa dalam keputihan bisa menjadi tanda adanya infeksi dan perlu konsultasi dengan dokter.
7. Periode yang Terlewat
Saat pasangan menjalani program bayi tabung, salah satu momen paling ditunggu-tunggu adalah keterlambatan menstruasi. Biasanya, kondisi ini menjadi pertanda positif bahwa kehamilan telah terjadi.
Keterlambatan menstruasi terjadi ketika siklus menstruasi wanita tidak pada waktu yang diharapkan. Hal ini karena implantasi embrio yang berhasil di rahim sehingga tubuh tidak lagi mengeluarkan lapisan dinding rahim (endometrium) seperti biasanya.
Meskipun demikian, keterlambatan menstruasi juga bisa karena faktor lain seperti stres atau ketidakseimbangan hormon.
8. Sering Buang Air Kecil
Peningkatan ukuran rahim selama kehamilan bisa memberikan tekanan pada kandung kemih, menyebabkan wanita hamil merasa perlu buang air kecil lebih sering dari biasanya. Kondisi ini terjadi terutama pada trimester pertama dan terakhir kehamilan.
9. Merasa Berat di Perut Bagian Bawah
Ketika janin berkembang, rahim juga membesar dan menekan organ-organ dalam perut, termasuk kandung kemih dan usus. Hal ini bisa menyebabkan sensasi berat atau tertekan di perut bagian bawah, terutama ketika wanita hamil bergerak atau berdiri untuk waktu yang lama.
10. Pendarahan atau Bercak
Salah satu tanda awal keberhasilan program bayi tabung adalah adanya bercak implantasi. Ini terjadi ketika embrio transfer mulai menempel pada dinding rahim.
Meskipun tidak semua wanita mengalaminya, bercak ini sering kali muncul sebagai bercak darah ringan yang terjadi beberapa hari setelah transfer embrio. Bercak implantasi sebagai tanda positif bahwa proses implantasi berhasil terjadi, meskipun tidak selalu terjadi pada setiap kehamilan.
11. Nyeri dan Nyeri Payudara
Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan bisa menyebabkan payudara menjadi lebih besar, lebih sensitif, dan terasa nyeri. Ini bisa menjadi salah satu tanda pertama kehamilan karena payudara mulai mempersiapkan diri untuk menyusui.
Sensasi nyeri dan ketidaknyamanan ini biasanya terjadi karena pembengkakan jaringan payudara dan peningkatan aliran darah ke area tersebut.
12. Kelelahan
Salah satu gejala yang sering terjadi pada wanita hamil adalah kelelahan yang berlebihan. Ini karena adanya perubahan hormonal, penyesuaian tubuh terhadap kehamilan, dan peningkatan aktivitas metabolisme untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin.
Kelelahan dapat terasa sebagai rasa lemas atau kekurangan energi yang berkelanjutan, dan seringkali menjadi gejala yang pertama kali dirasakan oleh wanita setelah kehamilan terjadi.
13. Kembung
Ketika seorang wanita hamil, tubuhnya mengalami sejumlah besar perubahan, termasuk perubahan dalam sistem pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan perasaan kembung atau perut terasa penuh.
Kondisi ini karena peningkatan hormon progesteron yang memperlambat pencernaan makanan, sehingga menyebabkan penumpukan gas di dalam perut.
14. Kram
Beberapa wanita mungkin mengalami kram perut yang mirip dengan kram menstruasi pada tahap awal kehamilan. Hal ini karena perubahan hormonal yang terjadi saat embrio mulai menempel pada dinding rahim.
Kram ini bisa terasa seperti kram menstruasi biasa, tetapi seringkali lebih ringan dan berlangsung lebih singkat.
Baca Juga: 9 Syarat Mengikuti Program Bayi Tabung agar Berhasil
Program Bayi Tabung di Ciputra IVF
Program Bayi Tabung di Ciputra IVF adalah sebuah program yang membantu pasangan mengalami kesulitan untuk memiliki anak. Di sini, dokter-dokter akan membantu pasangan-pasangan tersebut dengan berbagai teknologi medis canggih.
Prosesnya dimulai dengan mengumpulkan telur dari ibu dan sperma dari ayah. Kemudian, telur akan dibuahi di laboratorium untuk membentuk embrio.
Embrio yang sehat kemudian akan ditempatkan kembali ke rahim ibu dengan harapan bisa berkembang menjadi bayi yang sehat. Tim dokter dan perawat di Ciputra IVF akan membimbing dan mendukung pasangan sepanjang perjalanan ini.
Dengan begitu, menjadikan prosesnya sesederhana mungkin dan memberikan kesempatan terbaik bagi mereka untuk memiliki bayi yang mereka impikan.
Ayo, percayakan program bayi tabung Anda dan pasangan di Ciputra IVF!
Telah direview oleh Dr. Adrian Setiawan, Sp. OG
Source:
- Orm Fertility. How Many IVG Cycles Does It Take to Get Pregnant?. Januari 2025.
- WebMD. First Trimester of Pregnancy. Januari 2025.