Jus untuk Autoimun: Meredakan Peradangan dan Meningkatkan Kualitas Hidup

pilihan jus untuk autoimun

Jus untuk Autoimun: Meredakan Peradangan dan Meningkatkan Kualitas Hidup

Berjuang dengan penyakit autoimun melibatkan perjuangan dasar melawan peradangan. Penyakit autoimun dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti kelelahan berlebihan, brain fog, ruam, migrain, nyeri sendi, dan masalah kesehatan lainnya. Jika Anda sedang menghadapi penyakit autoimun dan merasa bingung langkah awal yang harus diambil. Diketahui jus, terutama jus autoimun/hijau, memiliki potensi untuk mengurangi inflamasi dan membantu meningkatkan nutrisi dalam tubuh.

Pilihan Jus dan Manfaatnya untuk Penderita Autoimun

Sistem kekebalan tubuh berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Ketika sel memproduksi energi, sel secara alami juga akan mengeluarkan substansi berupa radikal bebas. Radikal bebas dapat berbahaya bagi DNA dalam tubuh dan dapat dilawan dengan antioksidan. Antioksidan banyak ditemukan dalam buah-buahan dan sayur-sayuran.

Baca Juga: Manfaat Telur Bebek untuk Nutrisi Ibu Hamil dan Janin

Jus adalah produk olahan alami dari buah dan sayur yang menyegarkan. Tentunya, jus juga mengandung banyak nutrisi di dalamnya, termasuk antioksidan. Inilah beberapa pilihan jus yang cocok dan bermanfaat bagi penderita autoimun, antara lain:

1. Jus Bit, Wortel, dan Apple Zinger

Jus ini terdiri dari satu buah bit yang sudah dikupas, dua wortel, satu apel, setengah lemon, dan setengah inci jahe segar. Buah bit mengandung tingkat antioksidan yang tinggi. Sedangkan, wortel mengandung beta karoten dan apel kaya akan quercetin yang menurut penelitian mampu mengurangi reaksi alergi pada penderita autoimun.

2. Jus Beri dan Jeruk Nipis

Haluskan satu cangkir beri, seperti raspberry, stroberi, dan blueberry dengan satu buah alpukat, satu sendok makan air jeruk nipis, serta secangkir santan. Buah beri mengandung anthocyanins yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sedangkan, alpukat merupakan sumber vitamin E yang luar biasa. Buah-buahan tersebut akan sangat bermanfaat bagi penderita autoimun.

3. Jus Blueberi dan Cherry Bliss

Blender segenggam blueberry, ceri, dan delima dengan satu buah pir, setengah mentimun, serta satu buah apel. Buah ceri mengandung flavonoid dan antosianin, sementara delima memiliki kandungan antioksidan serta kaya vitamin C. Kandungan nutrisi pada buah ceri dan delima akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh penderita autoimun.

4. Jus Hijau

Jus hijau terdiri dari dua kepala brokoli, empat genggam bayam, satu paprika hijau, satu apel, 100 gram anggur merah, dan setengah jeruk nipis yang sudah dikupas. Jangan ragu untuk menambahkan madu atau nanas jika dirasa perlu. Paprika hijau merupakan sumber vitamin C, brokoli dan bayam mengandung vitamin E, sementara anggur merah mengandung resveratrol yang dapat mengatur reaksi kekebalan tubuh pada penderita autoimun.

Baca Juga: Manfaat Daun Bawang untuk Ibu Hamil: Cek Kandungan Nutrisi

Makanan Apa yang Baik dan Dilarang untuk Penderita Autoimun

Penderita autoimun perlu berhati-hati dengan makanan yang dikonsumsinya. Ada jenis-jenis makanan yang wajib dihindari oleh penderita autoimun karena dapat memicu inflamasi dan menurunkan sistem kekebalan tubuh. Dimulai dengan 5 jenis makanan yang baik untuk penderita autoimun, antara lain:

1. Sayuran Hijau

Bayam, kangkung, dan selada sangat ideal untuk penderita autoimun. Sayuran hijau ini kaya akan antioksidan, vitamin C, vitamin A, dan magnesium yang dapat membantu mendukung manajemen penyakit autoimun.

2. Salmon

Salmon merupakan ikan yang kaya akan sumber asam lemak omega-3 dan dapat membantu mengurangi peradangan pada penyakit autoimun. Selain itu, salmon juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

3. Alpukat

Alpukat tidak hanya menjadi sumber lemak, tetapi juga kaya akan potasium. Sebuah studi menemukan bahwa dengan adanya peningkatan kadar potasium dalam tubuh mampu membantu mengurangi rasa sakit gejala penderita autoimun.

4. Sayuran Cruciferous

Sayuran cruciferous adalah brokoli, kembang kol, kubis, dan brussel. Sayuran jenis ini mengandung senyawa antioksidan yang berperan penting dalam mengatur sistem kekebalan tubuh dan berguna bagi penderita autoimun.

5. Blueberry

Blueberry kaya akan nutrisi yang diketahui dapat memberi manfaat bagi penderita autoimun. Beberapa studi membahas bagaimana suplemen blueberry dapat membantu penderita autoimun menjadi lebih baik.

Makanan yang Dilarang untuk Autoimun

Selanjutnya, inilah 5 pantangan makanan wajib dihindari oleh penderita autoimun, antara lain:

1. Sayuran Nightshade

Sayuran nightshade, seperti tomat, paprika, terong, dan kentang mengandung senyawa alkaloid yang telah dikaitkan dengan peningkatan peradangan usus dan potensi memperburuk gejala penyakit autoimun.

2. Daily Foods

Produk susu harian, seperti susu, yogurt, keju, dan mentega diketahui dapat memperburuk sistem pencernaan dan menurunkan kekebalan tubuh pada penderita autoimun.

3. Telur

Studi menunjukkan bahwa menghilangkan telur dari pola makan dapat membantu memperbaiki gejala penyakit radang usus. Oleh karena itu, penderita autoimun disarankan untuk menghindari konsumsi telur agar tidak memperburuk gejala.

Baca Juga: Labu Siam untuk Ibu Hamil: Nutrisi, Manfaat, dan Cara Memasak

4. Makanan yang Mengandung Gluten

Makanan yang mengandung gluten, seperti roti, pasta, dan bir dapat menyebabkan masalah pencernaan, diare, ruam, dan kerusakan saraf yang menjadi gejala pada penderita autoimun.

5. Makanan Manis

Makanan manis dengan diet tinggi gula sebaiknya dihindari oleh penderita autoimun karena diketahui dapat memperburuk gejala yang mereka alami.

Makanan yang Dapat Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Makanan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh bervariasi, seperti paprika merah, brokoli, bawang putih, bayam, jahe, yogurt, kacang almond, kuaci, teh hijau, dan banyak lainnya. Makanan-makanan itu dapat diolah dalam berbagai cara sebelum dikonsumsi, seperti jus, sup, atau diseduh. Penderita penyakit autoimun perlu berhati-hati dalam memilih jenis makanan yang dikonsumsi. Beberapa makanan sebaiknya dihindari untuk mencegah memburuknya penyakit dan gejala yang ada.

Jika tidak sengaja mengonsumsi makanan yang memicu gejala, segara periksakan diri ke rumah sakit. Dokter akan memberikan pengobatan terbaik dan menyarankan metode preventif agar tidak terulang kembali atau kambuh.

Telah direview oleh dr. Anastasia Lilian

Source:

Tim Konten Medis

Terakhir diperbarui pada 6 Agustus, 2024
Dipublikasikan 27 September, 2023