
04 Sep Bagian-Bagian Sistem Reproduksi Wanita dan Fungsinya
Sistem reproduksi wanita terdiri dari bagian tubuh yang berfungsi untuk membantu proses pembentukan sel telur hingga proses pembuahan atau fertilisasi. Organ reproduksi yang terlibat dalam sistem ini termasuk ovarium, saluran tuba, serviks, dan vagina.
Kesehatan sistem reproduksi pada wanita sangat penting untuk membantu menjaga agar proses menstruasi, mengandung, melahirkan bisa berjalan dengan baik. Organ intim wanita yang sehat juga bisa meningkatkan peluang kehamilan.
Alat Reproduksi Wanita Bagian Dalam
Struktur organ reproduksi wanita terdiri dari organ intim yang berperan dalam aktivitas seksual dan kesuburan. Organ-organ ini meliputi rahim, ovarium, saluran tuba, dan vagina, yang semuanya bekerja bersama dengan hormon untuk mendukung fungsi reproduksi.
Adapun antomi dan fungsi sistem reproduksi wanita meliputi:
1. Ovarium
Ovarium atau indung telur berbentuk seperti biji kenari berfungsi menghasilkan sel telur untuk proses pembuahan. Selain itu, ovarium juga berfungsi untuk menghasilkan hormon pada wanita seperti hormon estrogen dan progesteron.
Hornon ini yang nantinya akan berkerja untuk proses perkembangan dan pelepasan sel telur.
Baca Juga: Jenis Tes Hormon Wanita dan Manfaatnya untuk Kesuburan
2. Saluran Tuba
Saluran tuba yang menyerupai 2 tabung tipis merupakan saluran penghubung antara ovarium dan rahim sehingga memungkinkan sel telur yang terproduksi indung telur terbawa menuju rahim. Proses pembuahan sperma juga terjadi di saluran tuba.
Dengan begitu, sel telur yang sudah terbuahi ini akan terbawa melalui tuba sampai ke lapisan rahim.
3. Rahim
Fungsi uterus atau rahim pada wanita adalah menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya janin saat terjadi kehamilan. Rahim tersusun atas lapisan otot yang tebal sehingga mampu melindungi serta menopang pertumbuhan janin dengan baik.
Sebaliknya, jika tidak terjadi pembuahan, lapisan dalam rahim akan menebal lalu luruh dan keluar melalui proses menstruasi. Inilah yang membuat uterus juga berperan penting dalam siklus reproduksi wanita.
4. Serviks
Serviks atau leher rahim menghubungkan vagina dan rahim serta menghasilkan lendir untuk mencegah infeksi bakteri.
5. Vagina
Vagina merupakan alat intim wanita berupa tabung dengan lapisan otot yang menghubungkan alat kelamin luar dengan rahim. Otot–otot yang elastis pada vagina memungkinakan untuk vagina dapat berkontraksi yang dapat mempermudah proses persalinan nantinya.
Alat Reproduksi Wanita Bagian Luar
Fungsi utama organ reproduksi pada wanita bagian luar adalah melindungi organ bagian dalam dari infeksi sekaligus menjadi pintu masuk sperma ke dalam vagina. Bagian ini disebut vulva, yaitu istilah untuk semua organ reproduksi luar.
Namun, sering kali orang keliru menyebutnya sebagai “vagina”, padahal vagina sebenarnya berada di dalam tubuh. Berikut alat reproduksi perempuan pada bagian luar:
1. Labia Majora (Bibir Besar)
Labia majora adalah lipatan kulit besar yang menutupi dan melindungi organ reproduksi luar lainnya. Saat pubertas, bagian ini biasanya mulai ditumbuhi rambut.
Selain itu, labia majora memiliki kelenjar keringat dan minyak yang membantu menjaga kelembapan area tersebut. Bentuknya berisi dan tebal sehingga berfungsi sebagai pelindung utama.
2. Labia Minora (Bibir Kecil)
Labia minora terletak di dalam labia majora, bentuk dan ukurannya bisa berbeda pada setiap wanita. Bagian ini mengelilingi lubang vagina dan uretra, serta memiliki kulit yang tipis dan sensitif.
Karena banyak mengandung pembuluh darah, warnanya biasanya agak merah muda. Saat terangsang, aliran darah meningkat sehingga labia minora membengkak dan menjadi lebih sensitif.
Baca Juga: Pembuahan pada Sistem Reproduksi
3. Klitoris
Klitoris berada di pertemuan dua labia minora, berbentuk kecil dan sangat peka terhadap sentuhan. Bagian ini ditutupi kulit tipis yang disebut prepusium.
Klitoris memiliki banyak saraf, sehingga bisa menimbulkan rasa nikmat saat dirangsang. Seperti penis pada pria, klitoris juga bisa menegang ketika mendapat rangsangan seksual.
4. Lubang Vagina
Lubang vagina adalah jalan keluar darah haid dan tempat bayi dilahirkan. Selain itu, lubang ini juga menjadi tempat masuknya penis, tampon, atau benda lain.
Lubang vagina bisa melebar karena sifatnya elastis, terutama saat proses persalinan. Setelah meregang, jaringan di sekitarnya bisa kembali menyempit.
5. Himen (Selaput Dara)
Himen adalah selaput tipis yang menutupi sebagian lubang vagina. Selaput ini sudah ada sejak lahir.
Setiap wanita memiliki bentuk dan ketebalan himen yang berbeda. Selaput dara bisa robek bukan hanya karena hubungan seksual, tapi juga karena aktivitas fisik tertentu.
6. Lubang Uretra
Lubang uretra merupakan saluran kecil yang menjadi tempat keluarnya urine dari kandung kemih. Letaknya ada di atas lubang vagina.
Fungsinya khusus untuk mengeluarkan urine. Berbeda dengan vagina yang punya banyak fungsi lain, uretra hanya berperan sebagai saluran kencing.
Cara Kerja Sistem Reproduksi Wanita
Reproduksi merupakan proses untuk menghasilkan keturunan, dan pada manusia reproduksi berlangsung secara seksual. Proses reproduksi ini penting untuk menjaga kelangsungan hidup individu.
Sistem reproduksi wanita memiliki peran penting yaitu untuk memproduksi sel telur, konsepsi, kelahiran, dan persalinan. Berikut merupakan cara proses reproduksi mulai dari pembentukan sel telur hingga melahirkan:
1. Ovulasi
Proses pelepasan sel telur yang matang dari ovarium atau ovulasi. Sel telur yang terlepaskan pada saat ovulasi akan terbawa ke saluran tuba dan dapat menetap selama 12-24 jam sehingga siap untuk terbuahi.
Sementara sperma dapat hidup di dalam saluran reproduksi wanita selama 5 hari setelah berhubungan seksual. Sehingga kehamilan bisa terjadi jika sperma hidup bertemu dengan sel telur di saluran tuba.
Ovulasi ini muncul dengan peningkatan lendir serviks. Jika sel telur tersebut tidak mengalami pembuahan, lapisan rahim akan luruh melalui vagina.
Kondisi ini sebagai menstruasi. Siklus menstruasi terjadi saat wanita memasuki masa puber, umumnya wanita mengalami menstruasi pertama pada usia 9-16 tahun.
2. Implantasi
Sel telur yang yang telah dibuahi oleh sel sperma akan tertanam dalam lapisan rahim dan proses ini juga kemudian akan berlanjut menjadi proses implantasi umumnya terjadi 5-6 hari setelah pembuahan. Sel telur yang terbuahi akan berkembang menjadi zigot.
Kemudian, zigot melewati prosesnya menjadi embrio dan berkembang sebagai janin. Perkembangan pun berlanjut sel-sel berkembang biak, janin akan mengapung dalam cairan ketuban. Janin juga mendapatkan oksigen dan nutrisi dari darah ibu melalui plasenta.
Cairan ketuban berfungsi untuk melindungi janin dari goncangan atau benturan selama kehamilan.
Baca Juga: Fungsi Ovarium dalam Sistem Reproduksi Wanita
3. Melahirkan
Kehamilan berlangsung rata-rata 280 hari atau sekitar 9 bulan. Bayi siap lahir saat kepalanya menekan leher rahim yang kemudian otot pada leher rahim mulai rileks dan melebar untuk memungkinkan kepala bayi memasuki vagina. Ketika otot rahim berkontraksi proses ini akan dibarengi dengan pembukaan leher rahim (serviks). Setelah pembukaan lengkap otot panggul ibu akan mendorong bayi dan plasenta keluar melalui vagina.
Organ reproduksi baik pada wanita maupun pria perlu dijaga kesehatannya. Wanita akan menghasilkan sel telur.
Sementara pria memproduksi sperma. Kehamilan secara alami membutuhkan masa ovulasi, sperma yang sehat dan rahim normal.
Seiring bertambahnya usia, kinerja reproduksi wanita dapat berhenti memasuki masa menopause. Sama halnya dengan organ lain, kita harus merawat dan menjaga kesehatan reproduksi.
Pastikan Anda rutin memeriksakan ke dokter sebelum adanya keluhan atau gangguan pada sistem reproduksi. Anda bisa konsultasi ke Ciputra IVF.
Ciputra IVF membantu Anda dalam menjaga kesehatan reproduksi serta memberikan solusi bagi pasangan yang ingin memiliki buah hati.
Telah direview oleh dr. Fatmawati
Source:
- Health Direct. Female reproductive system. Agustus 2025
- Mayo Clinic. Getting Pregnant. Agustus 2025
- Mayo Clinic. Woman’s Health. Agustus 2025