Pentingnya Pemberian ASI Bagi Kesehatan Ibu dan Bayi

Pentingnya Pemberian ASI Bagi Kesehatan Ibu dan Bayi

Pentingnya Pemberian ASI Bagi Kesehatan Ibu dan Bayi

Air Susu Ibu (ASI) mengandung banyak manfaat untuk bayi. Selain itu, menyusui juga memiliki manfaat untuk mendukung kesehatan ibu. Lantas, seberapa pentingnya pemberian ASI bagi kesehatan ibu dan bayi? Pelajari lebih lanjut ulasan berikut!

Pentingnya Pemberian ASI Bagi Kesehatan Ibu dan Bayi

Keputusan setiap orang tentu berbeda, ada yang mempertimbangkan untuk tidak menyusui. Sementara yang lainnya memilih untuk menyusui bayi mereka. Ini menjadi keputusan pribadi yang dapat Anda buat. Sementara manfaat dari pemerian ASI tidak ada habisnya.

ASI memberikan nutrisi yang optimal untuk bayi. Sebab ASI sendiri memiliki jumlah nutrisi yang tepat, mudah dicerna, dan sudah tersedia. American Academy of Pediatrics (APP) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan berlanjut sampai setelah anak diperkenalkan dengan makanan padat. Setidaknya sampai usia anak 1 tahun atau kesepakatan ibu dan bayi hingga keduanya setuju berhenti. Mari, kita bahas pentingnya pemberian ASI untuk bayi dan ibu.

Manfaat Pemberian ASI untuk Bayi

Sementara Organisasi Kesehatan Dunia menganjurkan untuk menyusui sampai usia 2 tahun atau lebih. Semua lembaga kesehatan juga menghimbau untuk memulai menyusui sedini mungkin, satu jam setelah kelahiran bayi untuk manfaat terbesar. Inilah pentingnya pemberian ASI bagi kesehatan ibu dan bayi:

1. ASI Mengandung Antibodi
Ketika menyusi, ASI mengandung antibodi yang membantu bayi melawan virus dan bakteri. Terutama pada bulan-bulan awal kelahiran. Ketika kolostrum, susu pertama yang keluar dari payudara ibu mengandung antibodi dalam jumlah tinggi, biasa disebut imunoglobulin A (igA). Jadi, sayang bila Anda melewatkan proses menyusui. Imunoglobulin dapat melindungi bayi dari penyakit.

2. ASI Memberikan Nutrisi yang Ideal untuk Bayi
Ya, bagaimana tidak, ASI mengandung semua yang bayi butuhkan selama 6 bulan pertama kehidupan dan dalam semua proporsi yang tepat. Bahkan ASI juga menyesuaikan, komposisinya akan berubah sesuai dengan kebutuhan bayi terutama selama bulan pertama kehidupan. Setelah hari-hari pertama kelahiran, payudara akan menghasilakan cairan kental dan kekuningan yang disebut kolostrum. Kolostrum ini mengandung protein yang tinggi, rendah gula, dan sarat dengan senyawa bermanfaat.

ASI tidak dapat tergantikan dengan apapun. Kolostrum sendiri dapat membantu saluran percenaan bayi baru lahir yang belum berkembang sempurna. Setelah beebrapa hari kemudian, secara bertahap ASI akan bertambah yang jumlahnya lebih besar. Prinsip produksi ASI itu supply dan demand, yang berarti semakin tinggi kebutuhan bayi, maka jumlah ASI menjadi banyak. Jadi, semakin sering ibu mengosongkan payudara, maka produksi ASI juga akan bertambah.

Baca Juga: Manfaat ASI Bagi Ibu dan Bayi

3. Menyusui Membuat Anak Lebih Pintar
Tahukah Anda? Menyusui dapat membantu anak lebih pintar, beberpa studi juga menunjukkan adanya perbedaan dalam perkembangan otak antara bayi yang disusui dan diberi susu formula. Perbedaan ini diduga disebabkan pengaruh keintiman fisik, sentuhan, dan kontak mata yang terikat selama menyusui serta kandungan nutrisi ASI. Studi lain juga menunjukkan menyusui memiliki efek positif pada perkembangan otak jangka panjang bayi.

Sementara dihimpun dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyusi memengaruhi perkembangan intelektual anak karena hubungan ibu dan anak lebih dekat dan rasa nyaman yang berpengaruh pada perkembangan emosi anak. Ketika besar, anak yang disusui lebih matang dan sangat berpengaruh di kehidupan sosial dalam bermasyarakat.

4. ASI Meningkatkan Berat Badan Bayi yang Sehat
Selain mengandung nutrisi yang ideal, ASI dapat meningkatkan berat badan bayi. ASI juga dapat mencegah obesitas pada masa kanak-kanak nanti. Menurut studi, menyusui lebih dari 4 bulan memiliki pengurangan yang signifikan kemungkinan bayi memiliki kelebihan berat badan, Jadi, ASI dapat meningkatkan berat badan bayi yang sehat. Bayi yang disusui juga memiliki jumlah bakteri usus yang bermanfaat dan dapat memengaruhi penyimpanan lemak. Bayi yang diberikan ASI biasanya memiliki lebih banyak leptin. Leptin penting sebagai hormon pengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak. Bayi yang disusui mengembangkan pola makan yang sehat. Mereka lebih baik dalam pola makan.

5. Menyusui Menghindari Bayi dari Risiko Berbahaya
ASI eksklusif yang berarti bayi hanya menerima ASI tanpa tambahan atau menggantikannya dengan makanan /minuman lain selama 6 bulan. Pemberian ASI pada bayi memiliki banyak manfaat, termasuk mengurangi risiko terkena penyakit berikut:

1. Infeksi telinga tengah: ASI eksklusif melindungi terhadap infeksi telinga tengah, tenggorokan, dan sinus.
2. Pilek dan infeksi: ASI eksklusif melindungi bayi lebih rendah terkena pilek serius dan infeksi telinga atau tenggorokan.
3. Infeksi usus: ASI eksklusif juga dikaitkan dengan pengurangan infeksi usus.
4. Infeksi saluran pernapasan: ASI eksklusif dapat melindungi penyakit akut pernapasan dan gastrointestinal.
5. Kerusakan jaringan usus: Pemberian ASI pada bayi prematur dapat mengurangi insiden necrotizing enterocilitis.
6. Sindrom kematian bayi mendadak: Menyusi langsung juga mengurangi risiko sudden infant death syndrome (SIDS), kematian bayi mendadak di bawah usia 1 tahun.
7. Alergi: ASI eksklusif menurunkan risiko alergi kulit, seperti dermatitis atopik dan eksim.
8. Penyakit usus: Bayi yang diberikan ASI kemungkinan lebih kecil mengembangkan penyakit Crohn dan klotis ulserativa.
9. Diabetes: Menyusui juga menurunkan pengembangan diabetes tipe 1 dan diabetes 2.
10. Leukemia pada masa kanak-kanak: ASI eksklusif juga mengurangi risiko anak terkena kanker darah pada masa kanak-kanak.

Baca Juga: Rekomendasi Makanan untuk Ibu Menyusui

Pentingnya Pemberian ASI Bagi Kesehatan Ibu dan Bayi

ASI dapat meningkatkan berat badan bayi yang sehat.

Manfaat Pemberian ASI untuk Ibu

Tenyata bukan hanya bayi saja yang merasakan manfaat dari menyusui, tetapi juga ibu. Ibu menyusui mendapatkan banyak keuntungan meliputi:

1. Menyusui Membantu Menurunkan Berat Badan
Biasanya wanita yang telah melahirkan kerap mengalami kenaikan berat badan. Namun, jangan khawatir menyusui dapat membantu menurunkan berat badan. Jika Anda menyusui akan membakar lebih banyak kalori dan setelah 3 bulan menyusui, Anda akan mengalami peningkatan pembakaran lemak dibandingkan dengan ibu yang tidak menyusui.

2. Menyusui Membantu Rahim Berkontraksi
Selama kehamilan, rahim Anda akan tumbuh sangat besar, melebar dari ukuran buah pir sampai mengisi hampir seluruh ruang perut Anda. Rahim akan melewati proses involusi yang membantunya kembali ke ukuran sebelumnya. Oksitosin, hormon yang meningkat sepanjang kehamilan membantu memicu proses ini.

Ketika tubuh mengeluarkan oksitosin dalam jumlah tinggi selama persalinan untuk membantu melahirkan bayi dan mengurangi pendarahan. Selama proses menyusui oksitosin juga meningkat dan ini membantu mendorong kontraksi rahim dan mengurangi pendarahan sehingga rahim dapat kembali ke ukuran semula.

3. Menyusui Membuat Ibu Memiliki Risiko Depresi Lebih Rendah
Setelah melahirkan, ibu banyak mengalami perubahan. Tak jarang kondisi ini membuat ibu lebih sensitif dan emosional. Namun, ibu yang menyusui tampaknya lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan depresi pascapersalinan. Daripada ibu yang waktu menyusui lebih pendek atau menyapihnya lebih awal. Jika ibu mengalami depresi pascamelahirkan segera konsultasikan dengan ahlinya.

4. Menyusui Mengurangi Terhadap Risiko Penyakit
Menyusui juga memberikan perlindungan jangka panjang. Wanita yang menyusui memiliki risiko lebih rendah terhadap beberapa penyakit, seperti tekanan darah tinggi, arthritis, jantung, diabetes tipe 2.

5. Menyusui Mencegah Menstruasi
ASI eksklusif yang diberikan pada bayi dan berkelanjutan dapat menunda periode menstruasi. Penangguhan siklus menstruasi ini berguna dan menjadi cara alami untuk menunda kehamilan setelah melahirkan. Perubahan ini dapat Anda anggap sebagai manfaat tambahan.

Ketika menyusui produksi hormon estrogen pada wanita berkurang. Sementara ovulasi dapat terjadi ketika hormon estrogennya meningkat. Perlu diingat penundaan periode menstruasi ini selama beberapa bulan pertama pascamelahirkan.

Jadi, kondisi ini tidak benar-benar efektif untuk mencegah kehamilan. Pentingnya pemberian asi tidak hanya bermanfaat bagi bayi saja, tetapi juga untuk ibu. Ada banyak manfaat kesehatan yang didapat. Tak heran bila lembaga kesehatan, tenaga medis merekomendasikan untuk menyusui.

ASI mengandung antibodi dan elemen penting lainnya yang mampu melindungi bayi dari penyakit. Apapun pilihan yang Anda buat sebaiknya konsultasikan atau minta panduan dari tenaga kesehatan untuk mengetahui bagaimana metode yang tepat. Salam Sehat Sahabat Cihos!

Telah direview oleh dr. Febriani Kezia Haryanto, MARS

Source: