Biaya Cek Kesuburan Pria di Klinik dan Ciputra IVF

Biaya Cek Kesuburan Pria

Biaya Cek Kesuburan Pria di Klinik dan Ciputra IVF

Biaya cek kesuburan pria mulai dari Rp500.000, dengan dua jenis tes yang biasa dilakukan, yaitu analisa sperma dan tes DNA fragmentation. Kedua tes ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas sperma dan mendeteksi potensi kerusakan pada DNA sperma yang dapat mempengaruhi kesuburan.

Cek kesuburan pria adalah langkah awal yang penting bagi pasangan yang ingin memiliki keturunan. Tes ini membantu mengidentifikasi masalah yang mungkin memengaruhi kesuburan pria, seperti kualitas sperma dan kondisi genetik.

Melalui tes kesuburan, pria dapat mengetahui lebih lanjut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan reproduksinya sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan peluang memiliki anak.

Biaya Tes Kesuburan Pria

Klinik atau rumah sakit menetapkan biaya tes kesuburan pria yang bervariasi, umumnya berkisar antara Rp500.000 hingga Rp1.500.000. Harga ini bergantung pada jenis pemeriksaan yang dilakukan serta fasilitas yang tersedia di tempat tersebut.

Di Ciputra IVF, harga cek kesuburan mulai dari Rp550.000 yang mencakup tes Analisa Sperma seharga Rp550.000. Tes ini bertujuan untuk menilai pergerakan, jumlah, dan bentuk spermatozoa yang merupakan faktor penting dalam menentukan kualitas sperma.

Selain itu, Ciputra IVF menawarkan tes DNA Fragmentation Index seharga Rp950.000 untuk menilai kualitas DNA sperma dan mendeteksi kerusakan. Namun, perlu diketahui bahwa tes kesuburan pria tidak dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Sesuai dengan Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 Pasal 25, layanan terkait kesuburan, termasuk tes kesuburan dan program bayi tabung, tidak termasuk dalam cakupan jaminan BPJS Kesehatan. Oleh karena itu, biaya tes kesuburan ini harus ditanggung secara mandiri oleh pasien.

Baca Juga: Bahaya Minum Soda untuk Kesuburan Pria, Apa Dampaknya?

Prosedur Cek Kesuburan Pria

Pemeriksaan kesuburan pada pria dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat gangguan atau hambatan dalam fungsi reproduksi yang bisa memengaruhi peluang memiliki keturunan. Pemeriksaan ini dilakukan secara menyeluruh dan bertahap, dimulai dari evaluasi kondisi fisik hingga pemeriksaan laboratorium.

Berikut adalah beberapa tahapan umum dalam prosedur tes kesuburan pria untuk cek sperma:

1. Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan

Langkah awal yang dilakukan adalah pemeriksaan fisik secara menyeluruh, terutama pada area genital untuk melihat kondisi organ reproduksi. Dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan secara detail, termasuk kemungkinan adanya penyakit turunan, gangguan kesehatan kronis, riwayat infeksi, cedera, atau tindakan operasi yang dapat memengaruhi kesuburan.

Selain itu, dokter biasanya akan menggali informasi mengenai kebiasaan seksual serta perkembangan seksual sejak masa pubertas.

2. Analisis Semen (Semen Analysis)

Petugas medis mengambil sampel semen untuk dianalisis di laboratorium melalui prosedur masturbasi dan menampungnya dalam wadah khusus. Pria dengan keyakinan agama atau budaya tertentu dapat menggunakan metode alternatif pengambilan sampel, seperti kondom khusus saat berhubungan intim.

Tenaga medis menganalisis sampel semen untuk menilai jumlah sperma, bentuk, dan kemampuan geraknya. Selain itu, laboratorium juga akan memeriksa apakah terdapat tanda-tanda infeksi atau masalah lain pada cairan semen.

3. USG Skrotum (Scrotal Ultrasound)

Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan teknologi gelombang suara berfrekuensi tinggi yang dapat menghasilkan gambaran visual dari organ-organ di dalam tubuh, khususnya di area skrotum atau kantung zakar. Melalui prosedur ini, dokter akan mengevaluasi kondisi testis dan struktur pendukung di sekitarnya.

USG skrotum sangat bermanfaat untuk mendeteksi adanya gangguan seperti varikokel, yaitu pelebaran pembuluh darah di sekitar testis yang dapat memengaruhi produksi dan kualitas sperma. Selain itu, prosedur ini juga dapat membantu mengidentifikasi adanya benjolan, kista, atau kelainan fisik lain yang mungkin menjadi penyebab gangguan kesuburan.

4. USG Transrektal (Transrectal Ultrasound)

Dokter menggunakan alat kecil berbentuk tongkat yang dilapisi gel pelumas lalu memasukkannya secara perlahan ke dalam rektum. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat kondisi organ dalam seperti kelenjar prostat serta saluran-saluran yang berfungsi untuk mengalirkan cairan semen, termasuk vesikula seminalis dan vas deferens.

Dengan prosedur ini, dokter dapat mengetahui apakah terdapat penyumbatan atau kelainan pada saluran reproduksi yang bisa menjadi penyebab terganggunya proses pengeluaran sperma saat ejakulasi.

Baca Juga: Intip 3 Manfaat Jus Tomat untuk Kesuburan Pria

5. Pemeriksaan Hormon (Hormone Testing)

Kelenjar hipotalamus, hipofisis, dan testis memproduksi hormon yang mengatur fungsi reproduksi pria, termasuk produksi sperma dan fungsi seksual. Ketidakseimbangan kadar hormon dapat menjadi salah satu penyebab infertilitas pria.

Dokter melakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar testosteron, LH, FSH, serta hormon lain yang berperan dalam sistem reproduksi.

6. Analisis Urin Setelah Ejakulasi

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat sperma di dalam urin setelah pria mengalami ejakulasi. Dokter dapat menilai gangguan aliran sperma ketika menemukan sperma dalam urin karena sperma mengalir ke kandung kemih, bukan keluar melalui penis.

Dokter menyebut kondisi ini sebagai retrograde ejaculation dan menanganinya secara medis saat sperma yang keluar sangat sedikit atau tidak ada.

7. Pemeriksaan Genetik

Pada kasus jumlah sperma sangat rendah atau hampir tidak ada, dokter biasanya mempertimbangkan kemungkinan adanya faktor genetik. Dokter mengambil sampel darah untuk mendeteksi kemungkinan kelainan kromosom, terutama kromosom Y yang berperan dalam produksi sperma.

Pemeriksaan genetik ini membantu dokter mengidentifikasi kelainan bawaan pada pria dan merencanakan langkah lanjutan yang tepat untuk kesuburan.

8. Biopsi Testis

Dokter melakukan biopsi testis dengan mengambil sedikit jaringan testis menggunakan jarum kecil untuk tujuan pemeriksaan medis. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk menilai apakah testis masih mampu memproduksi sperma secara normal.

Jika biopsi menunjukkan produksi sperma berjalan baik, dokter menduga gangguan kesuburan berasal dari sumbatan pada saluran pengeluaran sperma.

9. Pemeriksaan Khusus Fungsi Sperma

Dokter dapat melakukan beberapa tes lanjutan untuk mengevaluasi cara kerja sperma setelah ejakulasi. Pemeriksaan ini menilai kemampuan sperma bertahan hidup, menembus sel telur, membuahi ovum, serta melekat optimal di dalam tubuh wanita subur.

Meski pemeriksaan ini memberi gambaran rinci fungsi sperma, dokter jarang melakukan tes ini karena hasilnya tidak mengubah rekomendasi pengobatan.

Baca Juga: 5 Tes Kesuburan Pria yang Harus Diketahui untuk Program Hamil

Lakukan Pemeriksaan Kesuburan Pria di Ciputra IVF

Jika Anda mengalami masalah kesuburan atau ingin menilai kualitas sperma, lakukan pemeriksaan kesuburan pria sejak dini. Di Ciputra IVF, Anda dapat menjalani berbagai tes untuk mengevaluasi kondisi kesuburan secara mendalam. Tenaga medis berpengalaman melakukan setiap tes, mulai dari analisis sperma hingga pemeriksaan genetik, dengan fasilitas modern untuk memastikan hasil yang akurat.

Ciputra IVF menawarkan berbagai pilihan layanan tes kesuburan pria, termasuk layanan tes kesuburan pria yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Tes ini membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesuburan dan memberikan informasi yang berguna untuk menentukan langkah pengobatan selanjutnya. Dengan pengalaman yang luas dalam menangani masalah kesuburan, Ciputra IVF siap membantu Anda menuju solusi yang tepat.

Telah direview oleh dr. Widya Juwita, M.Biomed, Sp.And.

Source:

Tags: