Perlukah Menggunakan Korset Ibu Hamil?

Korset Ibu Hamil

Perlukah Menggunakan Korset Ibu Hamil?

Perut yang semakin membesar membuat ibu hamil merasa tidak nyaman terutama pada trimester kedua dan ketiga kehamilan. Untuk mengatasinya, Anda dapat menggunakan korset ibu hamil saat beraktivitas. Namun, apakah perlu menggunakan korset selama hamil? Cek ulasan ini.

Apa itu Korset Ibu Hamil?

Selama kehamilan, tubuh wanita mengalami banyak perubahan, terutama pertambahan berat badan dan ukuran perut yang semakin membesar. Korset digunakan untuk memberi kesan tubuh lebih ramping, namun korset ibu hamil memiliki fungsi berbeda.

Dikenal juga sebagai korset kehamilan, pakaian ini dirancang khusus untuk menopang perut dan punggung selama masa kehamilan. Biasanya terbuat dari bahan elastis dan lembut seperti spandex, katun, atau kain berpori, sehingga tetap nyaman digunakan.

Selain menggunakan bahan khusus, korset kehamilan juga dirancang dengan desain khusus, yaitu dapat meregang dan menyesuaikan perut yang semakin membesar selama kehamilan.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengetahui Usia Kehamilan?

Bolehkah Menggunakan Korset Ibu Hamil?

Perkembangan janin dan perut yang semakin membesar dapat menyebabkan ketegangan pada otot perut dan punggung bawah. Penggunaan korset kehamilan dapat mengatasi masalah tersebut sehingga membuat ibu menjadi lebih nyaman selama kehamilan.

Namun, Bumil wajib tahu bahwa penggunaan korset harus berdasarkan pedoman yang tepat. Korset yang dipilih harus sesuai dengan ukuran tubuh Anda selama kehamilan agar memberikan manfaat maksimal.

Selain itu, penggunaan korset yang salah dapat berdampak negatif pada ibu serta janin. Konsultasikan dengan dokter mengenai panduan bagaimana cara penggunaan korset yang aman selama kehamilan.

Apa Saja Manfaat Korset untuk Ibu Hamil?

Korset kehamilan memiliki berbagai manfaat, salah satunya adalah menopang perut yang semakin besar. Berikut beberapa manfaat lainnya dari korset ibu hamil:

1. Mengurangi Rasa Nyeri

Banyak ibu hamil mengalami nyeri punggung saat trimester kedua atau ketiga kehamilan. Nyeri punggung terjadi akibat perut yang semakin membesar sehingga menyebabkan perubahan pada postur tubuh. Penggunaan korset kehamilan dapat membantu meredakan nyeri punggung dengan memberikan dukungan tambahan dan menjaga postur tubuh yang lebih baik.

2. Mempertahankan Postur Tubuh

Tekanan akibat perut yang membesar dapat mempengaruhi postur tubuh ibu selama kehamilan. Postur yang buruk mengakibatkan nyeri punggung dan menyebabkan ketidaknyamanan.
Penggunaan korset ibu hamil dapat membantu menopang punggung bagian bawah sehingga membantu menjaga postur tubuh yang lebih tegak dan seimbang.

3. Menahan Guncangan saat Beraktivitas

Selama kehamilan, ibu hamil tetap dianjurkan melakukan aktivitas fisik dengan intensitas ringan untuk meningkatkan kekuatan fisik dan daya tahan tubuh. Guncangan yang terjadi saat melakukan aktivitas fisik dapat membahayakan janin dan menyebabkan berbagai masalah seperti placenta abruption, cedera janin, hingga keguguran.

Penggunaan korset kehamilan dapat membantu menopang dan menahan guncangan atau tekanan yang terjadi selama melakukan aktivitas. Dengan demikian, ibu hamil dapat bebas bergerak dan melakukan aktivitas dengan nyaman.

4. Membantu Proses Pemulihan Pasca Persalinan

Setelah melahirkan, tubuh ibu akan mengalami penurunan ukuran perut dan penyesuaian kembali postur tubuh. Penggunaan korset ibu hamil dapat membantu mengencangkan otot perut yang sudah meregang selama kehamilan, sehingga mengurangi perasaan kendur pada perut dan mempercepat pemulihan otot perut.

Baca Juga: Aterm Adalah Usia Kehamilan Cukup Bulan: Ketahui Manfaatnya!

Kapan Waktu yang Tepat untuk Memakai Korset?

Waktu yang tepat untuk menggunakan korset kehamilan setiap individu dapat berbeda. Penggunaan korset juga bergantung pada kebutuhan serta kondisi kesehatan ibu selama kehamilan. Berikut beberapa waktu yang tepat untuk memakai korset kehamilan:

1. Trimester Akhir

Pada trimester akhir kehamilan, perut ibu hamil semakin membesar. Ibu hamil yang merasa kurang nyaman saat beraktivitas selama hamil besar dapat menggunakan korset. Korset dapat membantu mengurangi ketegangan otot dan mengangkat perut, sehingga dapat memberikan kenyamanan pada ibu hamil.

2. Ketika Aktivitas Fisik

Korset kehamilan dapat digunakan saat ingin melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan, berenang, atau berolahraga ringan. Dengan korset, ibu hamil menjadi lebih nyaman dan mampu bergerak lebih leluasa selama aktivitas fisik.

Risiko Memakai Korset Saat Hamil

Meski memiliki sederet manfaat, korset ibu hamil juga memiliki beberapa risiko dan pertimbangan yang wajib diketahui oleh ibu sebelum menggunakannya. Berikut beberapa risiko memakai korset kehamilan:

1. Pemakaian yang Salah

Pemakaian korset yang terlalu kencang, dapat memberikan tekanan berlebihan pada perut dan punggung. Tekanan yang berlebihan pada perut dapat menyebabkan rasa nyeri hingga membahayakan kehamilan.

Selain itu, pemakaian korset yang salah dapat membatasi pergerakan tubuh dalam melakukan aktivitas sehingga dapat mengganggu mobilitas dan kenyamanan ibu hamil. Hindari mengikat korset terlalu kencang agar tidak mengganggu kelancaran aliran darah. Bumil dapat mengatur kekencangan korset sesuai kenyamanan.

Baca Juga: Cara Menentukan Jenis Kelamin Bayi di dalam Kandungan

2. Ketergantungan

Penggunaan korset kehamilan yang berlebihan dapat membuat tubuh menjadi ketergantungan dengan dukungan eksternal. Ketergantungan korset dapat melemahkan otot-otot perut dan punggung yang seharusnya menopang tubuh secara alami. Durasi penggunaan tidak lebih dari dua hingga tiga jam dalam setiap kali pemakaian

Penggunaan korset kehamilan berdasarkan panduan dan kondisi kesehatan Anda. Selain itu, pastikan Anda memilih korset yang sesuai dengan ukuran tubuh Anda untuk memberikan dukungan yang efektif. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menggunakan korset kehamilan, konsultasikan dengan dokter kandungan agar mendapat rekomendasi yang tepat.

Telah direview oleh dr. Arga Prahastya B.

Source:

Tim Konten Medis
Terakhir diperbarui pada 23 Oktober, 2024
Dipublikasikan 3 Januari, 2024