
22 Jun Apakah PCOS bisa Sembuh? Ini Faktanya
Apakah PCOS bisa sembuh? Meskipun PCOS tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, gejala-gejalanya dapat dikelola melalui perubahan gaya hidup, pengobatan, dan terapi yang tepat.
Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah salah satu gangguan hormonal yang paling umum dialami oleh wanita di usia reproduktif. Meskipun banyak yang mengenal PCOS sebagai penyebab masalah kesuburan, kenyataannya gangguan ini juga dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti diabetes, penyakit jantung, dan masalah psikologis.
Wanita yang menderita PCOS sering kali menghadapi gejala yang membingungkan, seperti menstruasi yang tidak teratur, peningkatan berat badan, dan pertumbuhan rambut yang berlebihan. Lantas, “Apakah PCOS bisa sembuh total?” Ketahui jawabannya dalam artikel ini.
Apa Itu PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)?
Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) adalah kondisi hormonal yang terjadi ketika ovarium Anda (organ yang menghasilkan dan melepaskan sel telur) memproduksi terlalu banyak hormon. Jika mengalami PCOS, ovarium Anda akan memproduksi hormon androgen dalam jumlah yang lebih tinggi dari normal.
Kondisi ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan pada hormon reproduksi Anda. Maka dari itu, banyak orang dengan PCOS mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, bahkan mungkin tidak mendapatkan haid sama sekali, serta ovulasi yang tidak teratur.
Pada pemeriksaan ultrasonografi, dokter mungkin akan melihat kista folikel kecil (kantong berisi cairan dengan sel telur yang belum matang) di ovarium Anda, yang terjadi akibat tidak ovulasinya sel telur.
Namun, meskipun disebut “polikistik,” Anda tidak harus memiliki kista di ovarium untuk didiagnosis dengan PCOS. Kista ini umumnya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Hingga saat ini, dokter belum mengetahui dengan pasti penyebab PCOS. Namun, ada beberapa faktor yang menyebabkan PCOS adalah:
- Berat badan berlebih
- Tingginya kadar androgen
- Resistensi insulin
- Peradangan kronis
Wanita dengan PCOS dapat mengalami beragam gejala, mulai dari yang ringan hingga yang serius, dan gejala ini bisa berbeda pada setiap kasus. Beberapa gejala PCOS yang mungkin muncul antara lain:
- Menstruasi yang tidak teratur atau bahkan tidak ada
- Pertumbuhan rambut berlebih (hirsutisme) di wajah atau tubuh
- Kerontokan rambut (alopecia)
- Masalah kulit, seperti jerawat dan tahi lalat
- Stres, kecemasan, dan depresi
- Masalah dengan berat badan
- Penurunan kesuburan
Baca Juga: Perbedaan PCO dan PCOS, Jangan Sampai Keliru!
Apakah Penderita PCOS Bisa Sembuh dan Hamil?
Banyak orang yang bertanya “Apakah penderita PCOS bisa hamil?” Jawabannya iya, penderita Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) masih bisa hamil. Meskipun PCOS dapat menyulitkan proses kehamilan dan meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan, banyak wanita dengan PCOS yang berhasil hamil secara alami.
Untuk membantu meningkatkan peluang ovulasi, dokter Anda akan bekerja sama dengan Anda untuk merancang rencana perawatan yang sesuai. Rencana perawatan ini bisa mencakup pengobatan atau teknologi reproduksi bantu, seperti fertilisasi in vitro (IVF).
Penting untuk berdiskusi dengan dokter agar memahami rencana perawatan yang telah tersusun dan cara-cara untuk meningkatkan peluang Anda mendapatkan kehamilan yang sehat. Dengan perawatan yang tepat dan dukungan medis, banyak penderita PCOS yang berhasil hamil dan melahirkan anak sehat.
Cara Mengatasi PCOS agar Bisa Cepat Hamil
Dengan perubahan gaya hidup dan bantuan medis, banyak wanita dengan PCOS berhasil hamil. Berikut beberapa cara mengatasi PCOS dan meningkatkan peluang kehamilan.
1. Jaga Berat Badan Ideal
Menjaga berat badan yang sehat sangat penting bagi penderita PCOS karena kelebihan berat badan bisa membuat kadar insulin tidak seimbang dan mengganggu ovulasi.
Meski tidak semua penderita PCOS mengalami masalah berat badan, bagi yang mengalami, penurunan berat badan dapat membantu menyeimbangkan hormon dan memperbaiki siklus menstruasi sehingga memperbesar peluang hamil.
2. Rutin Berolahraga
Olahraga teratur sangat baik bagi wanita dengan PCOS. Aktivitas fisik seperti berjalan cepat, aerobik, atau latihan kekuatan bisa membantu menurunkan berat badan, memperbaiki keseimbangan hormon, dan meningkatkan peluang ovulasi.
Namun, jangan berlebihan karena olahraga yang terlalu intens justru bisa memperburuk peradangan dan mempengaruhi proses perawatan kesuburan. Diskusikan rutinitas olahraga yang tepat dengan dokter.
Baca Juga: Perhatikan Ini 7 Makanan untuk Penderita PCOS agar Cepat Hamil
3. Penggunaan Obat-obatan
Dalam banyak kasus, dokter mungkin meresepkan obat PCOS agar cepat hamil dengan bekerja membantu mengelola gejalanya. Misalnya, metformin untuk menstabilkan kadar insulin, klomifen untuk merangsang ovulasi, dan obat kesuburan lainnya untuk meningkatkan produksi telur.
Selain itu, pil KB kadang digunakan untuk menyeimbangkan kadar hormon estrogen dan testosteron sehingga tubuh lebih siap untuk proses kehamilan.
4. Lakukan Perubahan Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup sederhana bisa sangat membantu dalam meningkatkan kesuburan. Menghindari konsumsi alkohol, rokok, dan makanan tidak sehat akan sangat membantu tubuh dalam merespon pengobatan.
Pola makan sehat yang kaya akan nutrisi, serta gaya hidup aktif, dapat membantu mengatasi beberapa gejala PCOS dan mendukung kesuburan.
5. Pertimbangkan Pilihan Kesuburan
Bagi wanita dengan PCOS yang kesulitan hamil secara alami, teknologi reproduksi berbantu seperti fertilisasi in vitro (IVF) bisa menjadi pilihan.
Dalam IVF, obat-obatan digunakan untuk merangsang ovarium memproduksi lebih banyak telur, meski kadang perlu tindakan tambahan seperti pematangan in vitro (IVM) jika stimulasi ovarium terlalu tinggi.
6. Ikuti Pola Makan Sehat
Pola makan sangat berpengaruh terhadap kesuburan. Diet yang kaya serat, protein, serta rendah gula dan lemak jenuh sangat disarankan untuk mengelola gejala PCOS.
Konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, serta sumber protein seperti ikan dan ayam bisa membantu menjaga keseimbangan hormon dan menurunkan risiko penambahan berat badan.
Suplemen vitamin dan mineral tertentu juga mungkin diperlukan, sesuai rekomendasi dokter.
7. Pantau Kadar Gula Darah
Karena PCOS sering kali berkaitan dengan resistensi insulin, penting untuk memantau kadar gula darah secara rutin. Tingginya kadar gula darah dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam mengelola insulin yang pada akhirnya bisa mengganggu ovulasi.
Dengan memantau gula darah, Anda bisa lebih memahami bagaimana tubuh merespon pengobatan yang sedang dilakukan.
Baca Juga: Apakah Kista Pengaruhi Kesuburan Wanita?
Jangan ragu untuk menghubungi Ciputra IVF jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang PCOS atau ingin melakukan program bayi tabung. Tim profesional Ciputra IVF siap membantu memahami prosesnya, memberikan informasi yang Anda butuhkan, dan memberikan dukungan selama perjalanan Anda.
Telah direview oleh dr. Denny Khusen, Sp.OG, FICS
Source:
- Cleveland Clinic. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS). Juni 2025.
- WebMD. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS). Juni 2025.
- One Fertility Kitchen. Tips For Getting Pregnant With PCOS. Juni 2025.