Apa Itu Tes Post Coital (PCT)? Ketahui Prosedur dan Hasilnya

Tes Post Coital

Apa Itu Tes Post Coital (PCT)? Ketahui Prosedur dan Hasilnya

Tes postcoital (PCT) merupakan langkah penting dalam evaluasi kesuburan yang dilakukan setelah berhubungan intim untuk menilai interaksi antara sperma dan lendir serviks. Hasil tes ini memberikan informasi yang dapat membantu pasangan memahami faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan mereka untuk hamil.

Saat merencanakan kehamilan, setiap pasangan pasti ingin memastikan bahwa semua aspek kesuburan mereka dalam kondisi optimal. Salah satu langkah penting dalam evaluasi kesuburan adalah tes postcoital (PCT).

Tes ini terjalani setelah berhubungan intim untuk menilai bagaimana sperma berinteraksi dengan lendir serviks wanita. Hasil dari tes ini dapat memberikan informasi tentang faktor-faktor yang mungkin memengaruhi kesuburan pasangan, termasuk kemampuan sperma untuk bertahan dan bergerak dalam lingkungan serviks.

Dengan memahami proses ini, pasangan dapat lebih siap untuk mengambil langkah-langkah yang perlu demi meningkatkan peluang kehamilan.

Apa Itu Tes Postocoital (PCT)?

Tes postkoital atau PCT (Post Coital Test) adalah pemeriksaan untuk melihat bagaimana sperma berinteraksi dengan lendir serviks setelah

berhubungan intim. Kata “koital” berasal dari bahasa Latin, “coitus,” yang berarti hubungan seksual.

Dengan memahami istilah ini, kita bisa lebih mengerti tentang fungsi tes ini dalam proses kehamilan. Tes postkoital sering kali dianjurkan bagi pasangan yang mengalami kesulitan untuk hamil.

Tes ini memberikan informasi penting tentang seberapa baik sperma dapat bertahan dan bergerak melalui lendir serviks yang sangat perlu untuk terjadinya pembuahan. Sebelum melakukan tes ini, dokter akan memastikan bahwa wanita tersebut berovulasi dengan baik dan analisis sperma pria menunjukkan hasil yang normal.

Waktu pelaksanaan tes ini sangat penting, yaitu PCT harus dalam waktu 24 jam setelah ovulasi dan 4-6 jam setelah berhubungan seksual agar hasilnya valid. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan hubungan seksual saat ovulasi agar tes dapat memberikan hasil yang akurat.

Sebelumnya, Anda dan pasangan tidak berhubungan seksual selama 3-13 hari untuk memastikan keakuratan hasil. Meskipun tes ini sudah ada sejak lama dan beberapa dokter menganggapnya kurang relevan karena adanya metode modern yang lebih akurat, PCT masih memiliki peranan penting dalam evaluasi

kesuburan.

Dokter mungkin tetap merekomendasikan tes ini untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang kondisi kesuburan pasangan sebelum melangkah ke

perawatan lebih lanjut. Kisaran normal tes sperma PCT adalah ditemukan minimal 5 sperma bergerak aktif per lapang pandang mikroskop.

Baca Juga: Mengenal Tes Karyotyping untuk Medekteksi Kelainan Genetik

Proses PCT

Tes postkoital (PCT) merupakan langkah penting dalam evaluasi kesuburan dan biasanya dalam beberapa tahap yang sistematis. Berikut prosedur post coital test:

1. Pemantauan Siklus

Sebelum tes, dokter akan melakukan pemantauan siklus menstruasi Anda dengan melakukan tes darah untuk menentukan waktu ovulasi. Ini sangat penting karena PCT tes untuk wanita perlu sedekat mungkin dengan waktu ovulasi.

Hal ini di mana lendir serviks berada dalam kondisi paling ideal untuk membantu sperma. Dengan mengetahui kapan ovulasi terjadi, dokter dapat merencanakan waktu tes dengan lebih akurat.

2. Persiapan Sebelum Tes

Setelah waktu ovulasi, Anda akan dokter berikan instruksi untuk berhubungan intim 4-10 jam sebelum tes PCT. Hal ini memastikan bahwa sperma sudah berada di saluran reproduksi wanita pada saat pemeriksaan sehingga interaksi antara sperma dan lendir serviks dapat lebih tepat.

3. Persiapan dan Pemeriksaan

Pada hari tes, dokter akan memasukkan spekulum ke dalam vagina untuk menemukan serviks. Ini adalah langkah awal yang penting sebelum pengambilan sampel lendir serviks.

Penggunaan spekulum memungkinkan dokter atau perawat untuk melihat lebih jelas area serviks dan memastikan pengambilan sampel dengan benar.

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Tes Kesuburan? Simak Jawabannya!

4. Pengambilan Sampel Lendir Serviks

Setelah spekulum masuk, sejumlah kecil lendir serviks akan diambil dari serviks menggunakan alat khusus dan kemudian dikirim untuk analisis lebih

lanjut.

Prosedur ini umumnya tidak menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang signifikan bagi wanita sehingga tidak perlu khawatir tentang efek samping yang mungkin timbul.

5. Pemeriksaan Mikroskopis

Sampel lendir serviks yang dokter ambil akan diperiksa di bawah mikroskop untuk menilai kualitas lendir serviks, jumlah sperma, dan motilitasnya (kemampuan sperma untuk bergerak). Penilaian ini sangat penting karena lendir serviks yang berkualitas baik dapat memfasilitasi perjalanan sperma menuju sel telur.

Tes post coital sering bersamaan dengan pemeriksaan USG panggul untuk memastikan bahwa tes dilaksanakan pada waktu ovulasi yang tepat.

Hasil Tes Post Coital

Setelah menjalani tes postkoital (PCT), hasil akan dokter evaluasi untuk menentukan kondisi kesuburan pasangan. Berikut hasil post coital test:

Hasil post coital test positif atau normal jika:

  • Kualitas lendir serviks berada dalam kondisi baik
  • Sperma memiliki motilitas yang sesuai.
  • Jumlah sperma dalam sampel tergolong cukup.

Sebaliknya, hasil post coital test negative atau abnormal jika:

  • Sperma yang tidak bergerak dalam sampel.
  • Tidak ada sperma atau jumlah sperma sangat sedikit.
  • Lendir serviks yang Anda hasilkan kurang, kental, atau terlalu tebal.

Di samping itu, pendarahan setelah berhubungan seksual yang tidak berhubungan dengan menstruasi terkenal sebagai perdarahan postkoital. Kondisi ini dapat terjadi pada wanita dari berbagai usia dan bisa karena beberapa faktor, antara lain:

  • Infeksi akibat peradangan pada jaringan vagina
  • Genitourinary Syndrome of Menopause (GSM)
  • Kekeringan pada area vagina
  • Kehadiran polip
  • Robekan di vagina
  • Kanker serviks atau kanker vagina.

Untuk menangani masalah perdarahan postkoital, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti tes Pap smear dan akan memberikan saran perawatan berdasarkan hasil evaluasi tersebut.

Baca Juga: 5 Tes Kesuburan Pria yang Harus Diketahui untuk Program Hamil

Demikian penjelasan mengenai apa itu PCT. Bila Anda dan pasangan memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait program bayi tabung, konsultasikan ke Ciputra IVF terdekat.

Ciputra IVF menawarkan layanan kesehatan lengkap, mulai dari konsultasi dengan dokter kandungan hingga tes kesuburan. Anda dapat memeriksa jadwal dokter di Ciputra IVF.

Telah direview oleh dr Denny Khusen, Sp.OG, FICS

Source:

Tim Konten Medis
Terakhir diperbarui pada 15 Agustus, 2025
Dipublikasikan 14 Agustus, 2025