
05 Sep Kuret: Pengertian, Prosedur, dan Efek Samping
Kuret adalah operasi kecil yang dilakukan pada rahim wanita. Prosedur ini juga biasa terkenal dengan pelebaran (dilation) dan kuret (curettage). Pelebaran mengacu pada pelebaran atau pembukaan serviks pada bagian bawah rahim hingga ke vagina. Sedangkan, kuret mengacu pada pengikisan atau pengangkatan jaringan yang melapisi rongga rahim dengan alat bedah, yaitu kuret.
Pengertian Seputar Kuret
Dilasi atau perelebaran dan kuret merupakan istilah yang saling berhubungan. Pelebaran dan kuret adalah prosedur yang mengangkat jaringan abnormal pada lapisan rongga rahim dalam bentuk operasi kecil. Kuret sendiri merupakan alat bedah yang digunakan selama tindakan kuret. Selama prosedur, dokter akan memasukkan perangkat ke dalam serviks untuk melihat kondisi rahim penderita.
Bagaimana Prosedur Kuret?
Prosedur ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu sebelum, selama, dan setelah kuret. Ketiga bagian dalam tahapan ini akan dijelaskan secara detail pada poin-poin berikut:
1. Sebelum prosedur kuret
Sebelum menjalani prosedur, Anda akan menandatangani formulir persetujaun dan pengecekan riwayat kesehatan lengkap. Pada proses ini, Anda dapat mengajukan berbagai pertanyaan terkait prosedur. Pastikan Anda memberitahu dokter jika:
- Ada dugaan kehamilan
- Memiliki sensivitas atau alergi terhadap obat
- Memiliki riwayat gangguan pendarahan
- Mengonsumsi obat pengencer darah
Anda juga akan menerima anestesi (pembiusan) sesuai dengan kebutuhan. Anestesi umum akan membuat Anda tidak bangun selama prosedur kuret. Anestesi spinal atau epidural, Anda tidak akan merasakan area bagian pinggang ke bawah. Sedangkan, anestesi lokal akan membuat Anda terjaga, tetapi area leher rahim mati rasa.
Baca Juga: Abortus Imminens Adalah: Ancaman Keguguran Saat Hamil Muda
2. Selama prosedur kuret
Setelah prosedur anestesi, maka mulailah prosedur. Selama prosedur, tubuh akan terbaringkan di atas meja dengan posisi kaki di diletakan di penyangga kaki, seperti layaknya pemeriksaan ginekologi. Prosedur biasanya akan terjadi selama 10-15 menit. Dokter akan akan mulai melakukan tahapan berikut:
- Memasukkan spekulum ke dalam vagina, yaitu perangkat halus berbentuk paruh bebek guna membantu membuka leher rahim
- Penjepit untuk menahan leher rahim agar tetap pada tempatnya
- Rangkaian batang akan dimasukkan dan membuka area serviks secara perlahan
- Kuret, sejenis alat penghisap atau pengikis, akan masuk untuk membersihkan jaringan abnomal pada rahim
- Jaringan abnormal akan diambil dan dimasukkan ke dalam laboratorium untuk dianalisis
3. Setelah prosedur kuret
Setelah prosedur, Anda akan mengalami beberapa efek samping. Efek samping yang umum, yaitu kram, bercak atau pendarahan ringan, komplikasi serviks. Komplikasi serviks yang terjadi berupa kerusakan serviks, rahim atau kandung kemih berlubang. Efek samping ini akan terjadi dalam waktu singkat. Hubungilah dokter jika gejala-gejala berkepanjangan mulai muncul, meliputi:
- Pendarahan berat atau berkepanjangan
- Demam tinggi atau menggigil
- Timbul rasa nyeri pada perut
- Keluarnya cairan berbau busuk dari vagina
Namun, hal-hal di atas jarang sekali terjadi karena tujuan dari prosedur ini adalah memperbaiki masalah dalam rahim. Jadi pastikan untuk melaporkan ke dokter bila ada perubahan menstruasi atau gejala yang tidak normal setelah kuret.
Apakah Kuret Berbahaya?
Prosedur tidak berbahaya atau aman. Kuret merupakan operasi kecil yang aman dan bisa rutin jika perlu. Namun, sama seperti operasi kecil atau operasi besar lainnya, prosedur ini juga memiliki beberapa risiko dan efek samping. Risiko atau efek samping paling umum adalah munculnya robekan kecil di rahim, infeksi rahim, pendarahan rahim, dan bahkan sindrom Asherman.
Sindrom Asherman adalah ketika jaringan parut tumbuh di antara dinding rahim dan saling menempel sehingga menyebabkan kemandulan. Namun, tenang saja efek samping dan risiko ini dapat tercegah dan bahkan diobati oleh dokter agar tidak semakin parah. Bicarakan dengan dokter Anda, jika ada efek samping yang timbul setelah prosedur kuret.
Baca juga: Larangan Hamil agar Tidak Keguguran
Kenapa Perlu Dilakukan Kuret?
Kenapa perlu dilakukan kuret? Setiap orang memiliki alasan yang berbeda-beda. Prosedur ini biasanya berfungsi sebagai prosedur diagnostik atau terapeutik untuk pendarahan abnormal yang berlebihan. Prosedur ini juga dapat membantu menentukan penyebab pendarahan, seperti mendeteksi kanker atau sebagai pemeriksaan infertilitas. Beberapa wanita yang perlu melakukan operasi ini adalah:
- Menghilangkan jaringan di rahim setelah mengalami keguguran
- Adanya jaringan yang tertinggal setelah prosedur aborsi
- Pendarahan tanpa sebab yang terjadi antara periode menstruasi
- Menghilangkan potongan kecil plasenta setelah melahirkan
Apakah Kuret itu Sama dengan Operasi?
Kuret sama dengan operasi, tetapi skalanya adalah operasi kecil. Kuret tidak melakukan pembedahan besar-besaran pada bagian anggota tubuh tertentu. Tindakan ini hanya mengambil potongan kecil dari jaringan abnormal dalam lapisan rahim yang menimbulkan pendarahan, penyakit, dan gangguan tidak nyaman lainnya.
Selain itu, operasi ini juga bisa rutin jika perlu dan tidak memakan waktu lama seperti operasi besar lainnya. Jadi, kuret sama dengan operasi hanya saja skalanya operasi kecil.
Dilasi dan kuret adalah operasi kecil yang aman dilakukan untuk pengangkatan jaringan abnormal pada rahim. Berbagai alasan tindakan ini antara lain terjadinya pendarahan uterus abnormal, pengobatan keguguran atau pendarahan pasca kehamilan, bahkan aborsi pada trimester pertama. Sebelum melakukan prosedur, Anda akan menandatangani formulir dan melakukan pemeriksaan keseluruhan.
Selama prosedur, dokter akan melakukan anestesi kemudian mengambil jaringan dalam rahim yang kemudian masuk ke laboratorium untuk melalui pemeriksaan. Setelahnya, mungkin Anda akan mengalami beberapa efek samping ringan. Tetapi, jika efek samping tidak kunjung reda, segera konsultasi dengan dokter.
Telah direview oleh dr. Stanislaus Hatta
Tim Konten Medis