09 Nov Abortus Inkomplit, Keguguran dengan Jaringan Janin Tersisa di Rahim
Abortus Inkomplit adalah keguguran tidak lengkap, di mana jaringan janin masih tertinggal di dalam rahim. Gejala utama abortus inkomplit sama dengan keguguran jenis lainnya. Untuk itu, penting bagi Anda mengetahui informasi lengkap mengenai jenis keguguran ini agar lebih waspada.
Apa Itu Abortus Inkomplit?
Abortus inkomplit adalah istilah medis yang merujuk pada keguguran yang belum sepenuhnya tuntas. Artinya, sebagian jaringan atau janin maupun plasenta telah keluar dari rahim, tetapi masih ada sisa-sisa yang tertinggal di dalam rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan pendarahan yang lebih lanjut dan risiko infeksi.
Abortus inkomplit biasanya memerlukan tindakan medis lebih lanjut, seperti pengosongan rahim dengan prosedur dilatasi dan kuretase atau penggunaan obat-obatan. Hal ini untuk membantu membersihkan sisa-sisa tersebut. Jika tidak diobati, abortus incompletus dapat menyebabkan komplikasi serius dan memerlukan intervensi medis yang lebih intensif.
Gejala Abortus Inkomplit
Adapun gejala abortus inkomplit yang harus Anda waspadai, yaitu:
1. Pendarahan Vagina yang Sedang hingga Parah dan Keluarnya Darah Beku
Gejala pertama yang perlu diperhatikan adalah pendarahan vagina yang lebih banyak dari biasanya. Ini mungkin berarti Anda melihat darah yang mengalir lebih banyak dari biasa dan disertai dengan keluarnya darah bekuan yang berukuran lebih besar. Darah yang keluar mungkin memiliki warna lebih cerah atau lebih gelap dan hal ini bisa terjadi tanpa adanya perubahan dalam pola menstruasi Anda.
Baca Juga: Larangan untuk Ibu Hamil agar Tidak Keguguran: Inilah Penyebab dan Tips Menjaga Kehamilan
2. Nyeri Perut atau Panggul yang Dapat Menyebar ke Tempat Lain
Nyeri perut atau panggul adalah gejala umum lainnya dari abortus inkomplit. Nyeri ini mungkin terasa seperti kram atau nyeri menstruasi. Namun, dalam kasus keguguran tidak lengkap, nyerinya mungkin lebih intens dan berlangsung lebih lama. Nyeri ini juga bisa menjalar ke bagian tubuh lainnya, seperti punggung atau paha.
3. Demam
Jika setelah mengalami gejala-gejala keguguran tidak lengkap, Anda merasakan demam atau suhu tubuh meningkat, ini bisa menjadi tanda adanya infeksi. Demam adalah respon tubuh terhadap infeksi atau peradangan. Dalam konteks keguguran tidak lengkap, demam bisa menjadi indikator bahwa ada masalah yang perlu ditangani secara medis segera.
Penyebab Abortus Inkomplit
Hampir 50% dari kasus abortus inkomplit terjadi akibat masalah genetik di dalam janin jadi penyebab terbanyak keguguran pada dasarnya adalah keadaan genetik janin yang tidak normal sehingga ia tidak dapat bertahan dan melanjutkan proses perkembangannya di dalam rahim. Kasus abortus inkomplit lainnya disebabkan oleh penyebab yang dapat dimodifikasi. Beberapa penyebab abortus inkomplit antara lain:
1. Leher Rahim Lemah (Incompetent Cervix)
Leher rahim yang juga disebut serviks, berfungsi sebagai pintu gerbang antara rahim dan vagina. Pada kondisi tertentu, jaringan leher rahim dapat menjadi lemah dan tidak mampu mempertahankan janin dalam rahim dengan kuat. Ini dapat mengakibatkan kondisi yang disebut “leher rahim lemah” atau “incompetent cervix”. Kondisi ini dapat menyebabkan leher rahim terbuka secara prematur, bahkan sebelum waktu persalinan yang normal. Jika leher rahim terbuka terlalu dini, bisa menyebabkan keguguran terlambat atau persalinan prematur. Pada gilirannya dapat menyebabkan abortus inkomplit.
2. Kelainan Struktural
Uterus (rahim) adalah organ tempat janin berkembang selama kehamilan. Namun, pada beberapa kasus, terdapat kelainan struktural pada rahim yang dapat menghambat proses pengeluaran jaringan kehamilan secara sempurna. Contohnya adalah mioma rahim, pertumbuhan jaringan otot yang tidak normal di dalam rahim, atau malformasi kongenital (kelainan bawaan sejak lahir) pada rahim. Kelainan ini dapat membuat proses kehamilan dan persalinan menjadi lebih rumit dan meningkatkan risiko terjadinya abortus inkomplit.
3. Ketidakseimbangan Hormonal
Hormon adalah zat kimia yang memainkan peran penting dalam mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk kehamilan. Salah satu hormon yang penting dalam menjaga kehamilan adalah progesteron. Ketika terjadi ketidakseimbangan hormon, terutama kadar progesteron yang rendah, lapisan rahim tidak dapat berkembang dengan baik dan tidak mampu mendukung janin dengan sempurna. Akibatnya, ini bisa menyebabkan abortus inkomplit, di mana sebagian jaringan kehamilan tidak keluar secara sempurna.
4. Aborsi Tidak Aman / Aborsi Ilegal
Aborsi yang tidak aman atau ilegal, terutama jika dilakukan tanpa pengawasan profesional medis yang kompeten, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk abortus inkomplit. Ketika aborsi tidak dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih dan dalam lingkungan yang steril dan bukan atas alas an medis, risiko terjadinya abortus inkomplit menjadi lebih tinggi.
Diagnosis Abortus Inkomplit
Untuk mendiagnosis abortus inkomplit. Dokter akan melakukan pemeriksaan panggul. Cara ini berfungsi untuk melihat apakah leher rahim terbuka (dilatasi) atau sudah menipis (efasemen). Tes dan pemeriksaan lain yang dapat membantu, seperti:
1. Konsultasi Dokter
Dokter akan menanyakan Riwayat kehamilan dan gejala-gejala yang timbul untuk menyadari kemungkinan tanda-tanda adanya abortus inkomplit juga dari wawancara konsultasi dokter akan menganalisa kemungkinan penyebab – penyebab yang menjadi factor resiko terjadinya abortus inkomplit tersebut.
2. Pemeriksaan Fisik dan Penunjang
Jika ada keluarnya jaringan atau gumpalan darah yang tidak biasa melalui vagina, sampel diuji di laboratorium. Hal ini membantu menginformasi apakah jaringan tersebut sisa janin.
Gejala juga diperiksa untuk mengidentifikasi penyebab lain. Dokter akan menggunakan pemeriksaan fisik dengan metode pemeriksaan dalam untuk menilai apakah ada perdarahan aktif dan didin mulut Rahim. Dokter juga akan melakukan evaluasi dengan USG untuk menilai keadaan kehamilan. Detak jantung mungkin belum terdeteksi pada tahap awal.
Pemeriksaan darah diperlukan untuk mengetahui jaringan yang tertinggal
3. Tes Darah
Saat pemeriksaan darah akan diperiksa beberapa faktor, antara lain sebagai berikut.
●Golongan darah (jika Rh negatif, diperlukan pengobatan dengan imunoglobulin Rh).
●Hitung jumlah darah yang diambil.
●Tes hormon HCG kualitatif untuk memastikan kehamilan.
●HCG kuantitatif dilakukan setiap beberapa hari atau minggu. Hitung sel darah putih untuk menghilangkan risiko infeksi.
Pengobatan Abortus Inkomplit
Pengobatan jenis keguguran ini bergantung pada kondisi dan kebutuhan masing-masing pasien. Berikut adalah beberapa opsi pengobatan yang mungkin dipertimbangkan:
1. Dilatasi dan Kuretase (D&C)
Prosedur ini melibatkan pelebaran leher rahim (dilatasi) dan pengangkatan sisa-sisa jaringan yang tertinggal dalam rahim dengan menggunakan alat khusus (kuret). D&C sering dilakukan di bawah anestesi umum atau lokal.
2. Obat-obatan
Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan yang membantu membersihkan rahim dengan mendorong pengeluaran sisa-sisa jaringan. Penggunaan obat ini biasanya disesuaikan dengan kondisi pasien dan di gunakan dibawah pengawasan observasi ketat dokter, karena obat – obat jenis ini memiliki resiko efek samping yang sangat tinggi sehingga perlu pengawasan ketat oleh tim medis,
3. Pengawasan Medis
Dalam beberapa kasus, jika gejala belum terlalu parah dan risiko infeksi rendah, dokter mungkin akan mengawasi perkembangan secara medis sambil memberikan waktu bagi tubuh untuk mengeluarkan sisa-sisa jaringan dengan sendirinya.
4. Konsultasi dan Dukungan Psikologis
Selain perawatan fisik, penting juga untuk mendapatkan dukungan emosional dan psikologis. Berbicara dengan seorang konselor atau profesional kesehatan mental dapat membantu mengatasi dampak emosional yang mungkin timbul akibat pengalaman abortus inkomplit.
5. Pemantauan Lanjutan
Setelah pengobatan, pemantauan lanjutan dan kunjungan ke dokter sangat penting untuk memastikan bahwa proses penyembuhan berjalan dengan baik dan tidak ada komplikasi yang muncul.
Baca Juga: 5 Perbedaan Hamil Kosong dan Hamil Normal
Cara Mencegah Abortus Inkomplit
Meskipun abortus inkomplit tidak bisa dicegah sepenuhnya, tetapi perawatan yang tepat dapat mengurangi risikonya. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:
1. Pemeriksaan Rutin dalam Jangka Waktu Tertentu
Setelah mengalami keguguran, penting untuk menjalani pemeriksaan ultrasonografi (USG) secara teratur. USG membantu dokter memeriksa panjang kehamilan dan memandu langkah-langkah berikutnya.
2. Bantuan Profesional
Jika mengalami keguguran karena kondisi medis tertentu pastikan mendapatkan bantuan dari tenaga medis yang terlatih dan di rumah sakit yang terdaftar. Ini penting untuk mengurangi risiko abortus inkomplit.
3. Diagnosis Dini
Mengidentifikasi penyakit sistemik seperti flu atau tekanan darah tinggi sejak dini membantu mendapatkan pengobatan yang tepat waktu, yang dapat mengurangi risiko komplikasi.
4. Mengenali Tanda-Tanda Awal
Jika Anda mengalami tanda-tanda abortus inkomplit seperti perdarahan vagina dan kram perut selama 20 minggu pertama kehamilan, segera temui dokter untuk mendapatkan perawatan yang diperlukan.
Hindari Paparan Langsung Terhadap Sinar-X: Sinar-X dapat meningkatkan risiko terjadinya abortus inkomplit pada wanita hamil. Oleh karena itu, hindari paparan langsung terhadap sinar-X selama kehamilan jika manfaat tidak lebih besar dari resikonya.
Jika Anda mengalami gejala di atas, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan penanganan serta perawatan yang tepat.
Telah direview oleh dr. Surya Seftiawan Pratama
Source:
- Aborsi Tidak Lengkap – Gejala, Penyebab, Resiko dan Pengobatannya
- Apa Tanda-Tanda Aborsi Tidak Lengkap?-Life Line
- Apa Tanda-Tanda Aborsi Tidak Lengkap?-Cleburne Pregnancy Center
- Aborsi Tidak Lengkap