
04 Sep Embrio Adalah Tahap Awal Perkembangan Bayi
Embrio adalah istilah pada bayi dalam proses kehamilan yang berawal dari persiapan pembuahan hingga terbentuknya bagian-bagian tubuh bayi di rahim. Sel ini berkembang dan terbagi sesuai fungsinya setelah terjadinya pembuahan, yaitu menyatunya ovum dengan sel sperma.
Tahapan perkembangan embrio atau fase embrionik. Fase embrionik ini biasanya terjadi pada minggu pertama persiapan hingga minggu ketujuh setelah pembuahan. Apa itu fase embrionik, embrio, janin, dan bayi? Simak selengkapnya pada penjelasan berikut!
Definisi Embrio
Embrio adalah istilah pada anak yang belum lahir hingga akhir minggu ketujuh setelah terjadinya proses pembuahan. Pada manusia, peleburan ovum dengan sel sperma akan menghasilkan zigot atau sel telur yang telah terbuahi.
Zigot akan mengalami serangkaian pembelahan saat melewati tuba falopi atau saluran tuba. Sel-sel dalam zigot akan membentuk bola berongga yang disebut sebagai blastula.
Blastula kemudian menempel pada lapisan rahim dan merangsang pembentukan plasenta. Plasenta berguna untuk mentransfer nutrisi dari ibu ke bakal janin yang sedang bertumbuh.
Selama perkembangannya, sel ini akan berdiferensiasi menjadi tiga jenis jaringan, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Jaringan-jaringan dalam sel inilah yang akan membentuk dan mengembangkan bagian-bagian tubuh pada janin.
Baca Juga: Mengenal Pembuahan pada Sistem Reproduksi
Tahapan Perkembangan Embrio
Perkembangan embrio berlangsung melalui beberapa tahap, mulai dari persiapan hingga pembentukan bagian tubuh bayi. Berikut tahapan-tahapannya:
a. Minggu 1-2: Persiapan
Tubuh wanita masih mempersiapkan sel telur, sehingga belum bisa hamil.
b. Minggu 3: Ovulasi
Sel telur matang turun ke tuba falopi dan siap dibuahi, membentuk zigot.
c. Minggu 4: Implantasi
Zigot berkembang menjadi blastokista dan menempel di rahim. Hormon hCG mulai diproduksi.
d. Minggu 5: Periode Embrionik
Organ tubuh mulai terbentuk melalui tiga lapisan:
Ektoderm (luar): sistem saraf, kulit, mata, telinga.
Mesoderm (tengah): tulang, otot, ginjal, sistem reproduksi.
Endoderm (dalam): paru-paru, usus, kandung kemih.
e. Minggu 6-7
Bakal janin mulai membentuk wajah, lengan, kaki, dan lensa mata. Ukurannya sebesar biji delima.
f. Minggu 8-9
Kelopak mata, telinga, hidung, serta jari tangan dan kaki semakin terbentuk. Lengan bisa menekuk.
g. Minggu 10
Periode embrionik berakhir. Bayi tumbuh hampir 2 inci dengan sistem tubuh yang mulai berfungsi.
h. Minggu 11 dan seterusnya
Janin terus berkembang. Trimester pertama, wajah dan kuku mulai terbentuk. Pada trimester kedua, organ berkembang dan bayi mulai aktif. Trimester ketiga, mata terbuka, pernapasan terlatih, dan tubuh siap lahir.
Perbedaan Embrio dan Zigot, Janin, Bayi
Jadi, apa sih perbedaan dari embrio dan zigot, janin, serta bayi? Zigot terbentuk setelah terjadinya proses pembuahan antara sel telur (ovum) dan sel sperma pada saluran tuba. Kemudian zigot berkembang, membelah sel, dan menggelinding dari saluran tuba menuju rahim akan mulai membentuk embrio. Embrio adalah mulai berkembang dari awal proses pembuahan hingga tujuh minggu setelahnya.
Sel ini berkembang pada fase embrionik yang terbagi dalam tiga jaringan dengan fungsi berbeda. Pada fase embrionik, tiap lapisan jaringan akan mulai membentuk bagian-bagian tubuh sang bayi.
Setelah fase ini, yaitu mulai dari minggu ke 10 kehamilan hingga kelahiran embrio kini disebut sebagai janin. Tahap embrio dan janin merupakan tahap paling penting sebelum janin lahir.
Oleh karena itu, pembuahan antara ovum dan sel sperma akan berkembang menjadi zigot, dari zigot menuju embrio, kemudian menjadi janin, dan lahirnya sebagai seorang bayi.
Baca Juga: Total Biaya Bayi Tabung di Klinik dan Rumah Sakit Jakarta
Kategori Embrio Sehat dan Berhasil dalam Fertilisasi
Kualitas bakal janin tidak menentukan kesehatan bayi, tetapi berpengaruh pada keberhasilan implantasi dan kehamilan. Menurut ASEBIR, embrio berkualitas tinggi diberi nilai A, sementara yang lebih rendah diberi nilai D.
Ada berbagai faktor yang memengaruhi kualitas embrio, meliputi:
a. Faktor Intrinsik
Faktor intrinsik dari kualitas bakal janin bergantung pada kualitas gamet (ovum dan sperma), usia, endometriosis, sindrom ovarium polikistik, faktor ovulasi, kegagalan ovarium, dan faktor laki-laki. Usia wanita tidak dapat diubah dan sebagian besar bertanggung jawab atas kualitas bakal janin, perkembangan kehamilan, dan kesehatan bayi.
Faktor intrinsik selain usia dapat diobati guna meningkatkan kualitas bakal janin, misalnya dengan pemberian obat antioksidan ataupun vitamin. Kelebihan berat badan dan konsumsi rokok atau alkohol pada wanita maupun pria juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan embrio serta kualitas gamet.
b. Faktor Ekstrinsik
Faktor ekstrinsik berkaitan dengan proses gamet in vitro dan kultur embrio. Pembuahan yang terjadi di luar tubuh induknya akan sangat dipengaruhi oleh faktor ekstrinsik, seperti kondisi laboratorium dan media kultur.
Pemantauan yang cermat terhadap kondisi kultur bakal janin dan penerapan teknik terbukti efektif guna meningkatkan kualitas serta kemungkinan kehamilan tinggi.
Embrio terbentuk setelah sel telur dan sperma menyatu, berkembang hingga tujuh minggu sebelum menjadi janin. Kualitas bakal janin dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Untuk meningkatkan peluang kehamilan, konsultasikan dengan dokter.
Telah direview oleh dr. Fatmawati
Source:
- Embrio vs. Janin: Perkembangan Janin Minggu demi Minggu
- Apa Perbedaan Antara Embrio, Janin, dan Bayi?